-->

Data Korban Kekerasan di Paniai akan Diklarifikasi

KOTA JAYAPURA - Kepala Kepolisian Resor Paniai, Ajun Komisaris Besar Polisi Semi Ronny menegaskan akan mengecek kembali data korban kekerasan di Paniai yang menuding aparat sebagai pelaku.

“Data itu merupakan informasi sementara, semua masih harus diklarifikasi lagi,” kata Semi Ronny, kemarin.

Menurut dia, apabila ditemukan anggotanya terlibat kekerasan, pasti diberi sanksi. “Untuk itu akan dibentuk tim, dari rapat dengan pemerintah dan DPR, tim tersebut akan turun ke Paniai dan melihat apa yang sebenarnya terjadi,” ujarnya.

Terkait desakan agar personil brigade mobil ditarik karena diduga menganiaya warga, Semi mengatakan telah dilakukan. “Sementara untuk penambahan personil menghadapi kelompok bersenjata, itu tidak. Memang anggota kita sedikit dan bertugas untuk tiga kabupaten, tapi tetap tidak ada penambahan,” katanya.

Jumlah personil Brimob di Paniai sekitar 85 orang. “Sedikit saja, ini memang tantangan berat,” ujarnya lagi.

Desakan agar brimob ditarik, dikemukakan sejumlah aktivis dalam pertemuan antara pemerintah Paniai, Kepolisian/TNI serta DPR Papua di Gedung DPRP, Kamis kemarin.

“Karena kehadiran Brimob, masyarakat menjadi trauma dan ketakutan serta menjadi korban kekerasan,” kata Andreas Gobay, Ketua Solidaritas Kekerasan Paniai.

Peristiwa kekerasan di Paniai terjadi beruntun dari Januari hingga April 2013. Dalam sebuah insiden awal Februari 2013, aparat menangkap 6 warga dan mencabuli seorang wanita hamil. Tujuan operasi ketika itu adalah untuk menemukan anggota kelompok pro-kemerdekaan Organisasi Papua Merdeka (OPM)

Ditempat terpisah, seorang PNS juga ditangkap dan ditahan selama enam malam di Pos Polisi Paniai. Ia dituduh terlibat dalam gerakan pro-kemerdekaan. Ada pula, empat warga diringkus pada 25 Februari 2013 di Kampung Bobaigo dan Daoguto. Mereka dipukul hingga bibirnya berdarah.

Di 23 Maret 2013, seorang pemuda Suku Moni di Uwibutu, Paniai, disiksa petugas karena diduga anggota John Yogi, pimpinan OPM Paniai. Ia diseret di aspal dan ditendang. Beberapa warga sempat melihat aksi itu namun tak dapat menolong. Korban yang tak berdaya kemudian dibawa ke rumah sakit. [ALDP| TabloidJubi]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah