-->

Kabupaten Sarmi

Kabupaten Sarmi

Sarmi merupakan singkatan dari nama suku-suku besar, yakni Sobey, Armati, Rumbuai, Manirem, dan Isirawa. Keberadaan mereka telah lama menjadi perhatian antropolog Belanda, Van Kouhen Houven, yang kemudian memberikan nama Sarmi. Singkatan Sarmi sebenarnya belum mencerminkan suku-suku di sana mengingat di wilayah ini terdapat 87 bahasa yang dipergunakan. Dari bahasa yang ada, paling tidak bisa disimpulkan terdapat 87 suku, dan setiap suku mempunyai bahasa sendiri-sendiri.

Sebelumnya, Sarmi lebih dikenal sebagai nama sebuah distrik, di Kabupaten Jayapura. Undang- Undang Nomor 26 Tahun 2002 yang dikeluarkan pada tanggal, 11 Desember 2002 memekarkan Kabupaten Jayapura menjadi tiga kabupaten, yaitu Jayapura, Keerom, dan Sarmi.
Kondisi Geografis

Kabupaten Sarmi memiliki luas wilayah 17.740 km2, terletak pada posisi 1°35’ dan 3°35’ Lintang Selatan serta 138°05’ dan 140°30’ Bujur Timur. Distrik Tor Atas merupakan Distrik terluas yaitu 4.499 km2atau 25,36 persen. Sedangkan Distrik Sarmi (ibukota Kabupaten Sarmi) merupakan Distrik terkecil yakni 471 km2atau 2,66  persen dari keseluruhan wilayah Kabupaten Sarmi.

Wilayah yang memiliki ketinggian di atas permukaan laut tertinggi adalah Distrik Apawer Hulu dengan ketinggian 90 meter di atas permukaan laut. Sedangkan Distrik Pantai Timur merupakan wilayah paling rendah dengan ketinggian 1 meter di atas permukaan laut. Wilayah Kabupaten Sarmi bagian utara berbatasan dengan Samudera Pasifik, bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Jayapura, bagian selatan berbatasan dengan Kabupaten Mamberamo Tengah, dan bagian barat berbatasan Kabupaten Mamberamo Raya.

Iklim

Selama tahun 2015 rata-rata suhu udara maksimum di Kabupaten Sarmi adalah 31,1°C dan suhu udara minimum adalah 23,4°C. Rata-rata kelembaban udara maksimum dan minimum adalah sebesar 93 persen dan 78.9 persen. Ratarata tekanan udara permukaan di atas landasan (QFF) Kabupaten Sarmi tahun 2015 sebesar 1.009,7 mb dan rata-rata tekanan udara permukaan di atas laut (QFE) sebesar 1.009,1 mb. Dengan penyinaran matahari sebesar 62,5 persen dan memiliki kecepatan angin rata-rata sebesar 2,9 knot. Seperti halnya kabupaten lain di Papua, Kabupaten Sarmi juga memiliki iklim tropis yang dipengaruhi oleh musim hujan dan musim kemarau. Akan tetapi, seperti tahun-tahun sebelumnya, Kabupaten Sarmi selama tahun 2015 hujan turun setiap bulannya dengan curah hujan rata-rata sebesar 184,4 mm. Jumlah hari hujan selama tahun 2015 sebanyak 200 hari dengan rata-rata setiap bulannya terjadi hujan sebanyak 17 hari.

Kependudukan

Jumlah penduduk di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh faktor kelahiran, kematian, dan migrasi atau perpindahan penduduk. Selama kurun waktu 2011 hingga 2015, jumlah penduduk Kabupaten Sarmi terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2011, jumlah penduduk Kabupaten Sarmi tercatat sebanyak 34.104 jiwa dan pada tahun 2015 penduduk Kabupaten Sarmi meningkat menjadi 36.797 jiwa. Penduduk laki-laki di Kabupaten Sarmi lebih banyak dari penduduk perempuan, pada tahun 2015 penduduk laki- laki berjumlah 19.571 jiwa, sedangkan penduduk perempuan berjumlah 17.226 jiwa.

Jika dilihat menurut masing-masing distrik, pada tahun 2015 distrik yang paling banyak jumlah penduduknya yakni Distrik Sarmi dengan penduduk sebanyak 12.942 jiwa, kemudian disusul oleh Distrik Bonggo, Distrik Pantai Timur Barat, dan Distrik Bonggo Timur dimana masing-masing sebanyak 4.315 jiwa, 4.155 jiwa, dan 3.181 jiwa. Sedangkan Distrik yang paling sedikit penduduknya yaitu Distrik Sarmi Timur dan Distrik Apawer Hulu dengan jumlah penduduk 1.738 jiwa dan 1.644 jiwa.

Kemiskinan

Persentase penduduk miskin di Kabupaten Sarmi dari tahun 2011 hingga 2014 mengalami penurunan tiap tahunnya. Akan tetapi pada tahun 2015, persentase penduduk miskin mengalami peningkatan sebesar 0,53 persen di banding tahun sebelumnya menjadi 13,85 persen atau sekitar 5.096 jiwa. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kabupaten Sarmi berfluktuasi dari tahun 2012 hingga 2015, pada tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 1,47. Sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kabupaten Sarmi mengalami penurunan tiap tahunnya dan pada tahun 2015 bernilai 0,23. Penurunan P1 dan P2 mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung makin mendekati standar kebutuhan minimum kehidupan layak dan ketimpangan pengeluaran antar penduduk miskin semakin kecil.

Indeks Pembangunan Manusia

IPM (Indeks Pembangunan Manusia) adalah indeks komposit dari gabungan empat indikator, yaitu angka harapan hidup, harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran per kapita. IPM Kabupaten Sarmi pada tahun 2015 adalah sebesar 60,99 dan berada pada kategori sedang. Nilai tersebut mengalami peningkatan 0,85 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan IPM pada tahun 2015 ini dipicu oleh kenaikan komponen-komponen penyusunnya. Angka Harapan Hidup (AHH) meningkat menjadi 65,69 yang berarti bayi yang baru lahir memiliki peluang hidup hingga 66 tahun. Harapan lama sekolah meningkat menjadi 10,91 yang berarti anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah hingga kelas 2 SMA. Rata-rata lama sekolah meningkat menjadi 8,07 yang berarti penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan hingga kelas 2 SMP. Pengeluaran per kapita juga mengalami peningkatan menjadi 6,38 juta per tahun.

Pendidikan

Pencapaian dalam bidang pendidikan terkait erat dengan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan. Salah satu sarana pendidikan yang harus tersedia yaitu bangunan sekolah. Pada tahun 2015 terdapat 86 sekolah di kabupaten Sarmi, yang terdiri dari 40 SD negeri, 22 SD swasta, 14 SMP negeri, 3 SMP swasta, 3 SMA negeri, 1 SMA  swasta, dan 3 SMK negeri. Jika dilihat dari tahun kurun waktu 2012 hingga 2015, jumlah sekolah di kabupaten Sarmi mengalami peningkatan, yaitu dari 81 sekolah menjadi 86 sekolah. Tenaga pendidik juga merupakan faktor yang penting dalam meningkatkan pendidikan anak dalam suatu wilayah. Salah satu indikator untuk mengukur beban guru adalah melalui rasio murid-guru. Rasio murid-guru menggambarkan rata-rata jumlah murid yang dihadapi oleh seorang guru. Pada tahun ajaran 2015/2016 rasio muridguru pada jenjang SD sebesar 1:15, jenjang SMP sebesar 1:12, dan pada jenjang SMA sebesar 1:11.

Angka Partisipasi Sekolah (APS) Dan Angka Partisipasi Murni (APM)

Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah indikator yang digunakan untuk mengetahui besarnya penduduk usia sekolah yang bersekolah dibandingkan dengan total penduduk usia sekolah pada jenjang tertentu. Selama kurun waktu 2012 hingga 2015 APS Kabupaten Sarmi mengalami peningkatan tiap tahunnya. Dari tahun ke tahun APS tertinggi adalah pada penduduk berumur 13- 15 tahun, diikuti penduduk berumur 7-12 tahun dan APS terendah adalah pada penduduk berumur 16-18 tahun. APS yang tinggi menunjukkan terbukanya peluang yang lebih besar dalam mengakses pendidikan secara umum.

Angka Partisipasi Murni (APM) adalah indikator yang digunakan untuk mengetahui banyaknya murid pada usia sekolah pada jenjang pendidikan tertentu dibandingkan dengan jumlah penduduk pada kelompok usia tertentu. Selama kurun waktu 2012 hingga 2015 APM yang tertinggi terdapat pada jenjang pendidikan SD dan yang terendah terdapat pada jenjang pendidikan SMA.

Pada tahun 2015 APM SD adalah sebesar 88,91 persen. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 88,91 persen penduduk berumur 7-12 tahun yang bersekolah SD dan 15,14 persen penduduk berumur 7-12 tahun yang belum atau sudah tidak bersekolah di SD.

Kesehatan

Keberhasilan suatu program kesehatan dan pembangunan sosial ekonomi dapat dilihat dari peningkatan Angka Harapan Hidup (AHH) penduduk di suatu wilayah. AHH yang semakin meningkat menunjukkan bahwa program kesehatan di suatu wilayah semakin berhasil.

AHH Kabupaten Sarmi terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun khususnya selama periode 2011-2015. Hal ini mengindikasikan bahwa kualitas fisik penduduk Kabupaten Sarmi semakin baik. AHH Kabupaten Sarmi tahun 2015 mencapai 65,69 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa harapan hidup penduduk Kabupaten Sarmi tahun 2015 hingga berumur 65,69 tahun. Jumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Sarmi pada tahun 2015 adalah sebanyak 91 unit yang terdiri dari 1 unit rumah sakit, 10 unit puskesmas, 34 unit puskesmas pembantu, 3 unit polindes dan 43 unit puskesmas keliling. Jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun 2014, dimana jumlah fasilitas kesehatan pada tahun tersebut sebanyak 50 unit.

Penolong kelahiran sangat berperan penting dalam membantu proses persalinan karena berhubungan erat dengan keselamatan ibu dan bayi yang dilahirkan. Pada tahun 2015, jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan seperti dokter, bidan dan tenaga medis lainnya sudah mencapai 96,33 persen; dan jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan non medis seperti dukun atau anggota keluarga lainnya hanya sebesar 3,67 persen Selama tahun 2015 telah tercatat sepuluh kasus penyakit terbanyak yang diderita oleh penduduk Kabupaten Sarmi.

Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan) dilaporkan paling banyak diderita oleh penduduk Kabupaten Sarmi selama tahun 2015, dengan kasus sebanyak 8.933 kasus, disusul oleh penyakit sistem otot/jaringan pengikat sebanyak 7.014 kasus, dan penyakit malaria klinis sebanyak 5.971 kasus. Penyakit malaria tropika dan malaria tersiana dilaporkan sebanyak 3.762 kasus dan 2.069 kasus.

Pertanian dan Perkebunan

Sektor pertanian terdiri dari sub sektor tanaman bahan makanan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan. Masing-masing sub sektor tersebut mempunyai andil dalam pembangunan khususnya di Kabupaten Sarmi. Produksi tanaman bahan makanan paling besar pada tahun 2015 berasal dari tanaman ubi kayu yaitu sebesar 218 ton. Disusul oleh produksi tanaman kacang kedelai dan tanaman ubi jalar yang masing-masing sebanyak 136 ton dan 118 ton. Padi sawah di Kabupaten Sarmi tahun 2015 hanya terdapat di Distrik Bonggo dan Bonggo Timur. Produktivitas tanaman bahan makanan merupakan perbandingan antara produksi tanaman bahan makanan yang dihasilkan dengan luas panen. Selama tahun 2015, tanaman padi sawah di Kabupaten Sarmi memiliki produktivitas yang paling besar yaitu 33,04 kw/ha. Hal ini menunjukkan bahwa dalam satu hektar luas panen tanaman padi sawah menghasilkan produksi sebanyak 33,04 kw. Disusul oleh tanaman ubi kayu dan ubi jalar dengan produktivitas masing-masing sebesar 26,91 kw/ha dan 24,58 kw/ha. Produktivitas yang paling rendah terjadi pada tanaman kacang hijau yaitu 7,12 kw/ha.

Komoditi tanaman perkebunan di Kabupaten Sarmi terdiri dari tanaman kakao, kelapa, pinang, dan cengkeh. Produksi tanaman perkebunan pada tahun 2015 paling banyak berasal dari komoditi kelapa dengan produksi sebanyak 1.422 ton. Petani perkebunan di Kabupaten Sarmi paling banyak menanam kakao, akan tetapi produksinya tidak sebanyak kelapa. Pada tahun 2015, produksi tanaman kakao sebanyak 354,55 ton. Produksi tanaman pinang dan cengkeh tahun 2015 masing-masing sebanyak 300 ton dan 7,50 ton. Produksi tanaman kelapa di Kabupaten Sarmi paling besar, tetapi produktivitasnya tidak sebesar tanaman pinang. Produktivitas tanaman kelapa tahun 2015 sebesar 750 kg/ha. Produktivitas tanaman pinang merupakan yang paling besar dibanding produktivitas tanaman perkebunan lainnya yaitu 5.000 kg/ha. Produktivitas tanaman cengkeh di Kabupaten Sarmi tahun 2015 sebesar 500 kg/ha, sedangkan produktivitas tanaman kakao sebesar 350 kg/ha.

Peternakan

Populasi ternak yang paling banyak di Kabupaten Sarmi tahun 2015 yaitu ternak ayam kampung dengan populasi sebanyak 11.765 ekor. Disusul oleh populasi sapi potong yaitu sebanyak 3.140 ekor dan babi sebanyak 2.307 ekor. Untuk hewan ternak kambing pada tahun 2015 tercatat sebanyak 832 ekor, dan kuda tercatat ada 1 ekor. Sementara untuk ternak kerbau, ayam petelur, ayam pedaging dan itik pada tahun 2015 tidak tercatat. Meskipun populasi ayam kampung di tahun 2015 adalah yang terbanyak, namun jumlahnya menurun dari tahun sebelumnya. Tidak demikian untuk populasi lainnya seperti sapi potong, babi, dan kambing yang justru mengalami kenaikan pada tahun 2015. Untuk populasi kambing, jumlahnya tidak mengalami kenaikan atau penurunan dari tahun-tahun sebelumnya.

Perhubungan Darat

Panjang jalan Kabupaten Sarmi pada tahun 2016 mencapai 64,88 km. Jika dirinci menurut pemerintah yang berwenang mengelola jalan, panjang jalan  Kabupaten Sarmi tahun 2016 yang dikelola oleh negara sepanjang 18 km, dan yang dikelola oleh Kabupaten Sarmi sepanjang 46,88 km.

Perhubungan Udara

Pada perhubungan udara, banyaknya lalu lintas pesawat udara di Kabupaten Sarmi 2016 tercatat bahwa pesawat yang datang dan berangkat sebanyak 40 pesawat. Sedangkan banyaknya penumpang yang berangkat sebanyak 20 orang, penumpang yang datang sebanyak 20 orang, dan penumpang transit sebanyak 0 orang.

Fasilitas Listrik

Produksi listrik yang dibangkitkan di Kabupaten Sarmi selama tahun 2015 adalah sebesar 6.350.500 KWh. Produksi listrik yang telah dibangkitkan oleh PLN di Kabupaten Sarmi tahun 2015, seluruhnya dialirkan PLN untuk dimanfaatkan oleh pelanggan. Dari 6.350.500 KWh yang dibangkitkan, sebanyak 5.129.477 KWh dijual kepada pelanggan. Produksi listrik yang dibangkitkan tahun 2015 paling besar dibangkitkan di lokasi Sarmi yaitu sebesar 6.216.080 KWh. Banyaknya pelanggan listrik di Kabupaten Sarmi tahun 2015 tercatat sebanyak 4.870 pelanggan. Dari tahun 2012 hingga 2015, sebagian besar Distrik mengalami penambahan pelanggan listrik. Pada tahun 2015, pelanggan listrik PLN yang terbanyak berada di Distrik Sarmi yaitu sebanyak 2.792 pelanggan, dan pelanggan listrik PLN yang paling sedikit beradit di Distrik Verkame yaitu hanya sebanyak 215 pelanggan. Distrik lain yang terdapat di Kabupaten Sarmi hingga tahun 2015 belum dapat menikmati fasilitas listrik dari PLN. Hal ini dikarenakan listrik PLN belum dapat menjangkau Distrik-Distrik tersebut.
Pendapatan DOMESTIK Regional BRUTO (PDRB)

Perekonomian Kabupaten Sarmi pada tahun 2015 mengalami perumbuhan sebesar 7,25 persen. Pertumbuhan ini bergerak lebih cepat dibandingkan tahun 2014 (6,74 persen). Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas harga berlaku Kabupaten Sarmi pada tahun 2015 adalah sebesar Rp1,82 triliun, nilai ini menggalami peningkatan sebesar Rp223,44 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan berdasarkan harga konstan, PDRB Kabupaten Sarmi pada tahun 2015 adalah sebesar Rp1,43 triliun, nilai ini juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp96,71 miliar. Jika dilihat berdasarkan struktur perekonomian, pada tahun 2015 lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi terbesar terhadap perekonomian Kabupaten Sarmi, yaitu sebesar 36,17 persen. Lapangan usaha Konstruksi berada di posisi kedua dengan kontribusi sebesar 17,62 persen dan lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial berada di posisi ketiga dengan kontribusi sebesar 14,36 persen.


Setiap wilayah di belahan dunia manapun pasti memiliki nama. Dan selalu ada makna dibalik sebuah nama. Begitu pula dengan salah satu kawasan yang saat ini sudah berkembang menjadi sebuah kabupaten. Sarmi, begitulah sebagian masyarakat Papua mengenalnya.Sarmi sepintas lalu kata tersebut seperti menunjukkan ciri khas nama seorang gadis Jawa yang lembut dan feminim. Padahal, kalau kata itu menunjuk pada wilayah otonom di Provinsi Papua, Kabupaten Sarmi, memberi kesan yang akan jauh berbeda. Di balik kata Sarmi tersirat pergulatan suku-suku bangsa yang hidup bersama di alam yang terbentang dari Distrik Mamberamo Hilir hingga Distrik Bonggo.

SARMI sebenarnya lebih sesuai ditulis dengan huruf besar, SARMI, yang merupakan singkatan dari nama suku-suku besar, yakni Sobey, Armati, Rumbuai, Manirem, dan Isirawa. Keberadaan mereka telah lama menjadi perhatian antropolog Belanda, Van Kouhen Houven, yang kemudian memberikan nama Sarmi. Singkatan Sarmi sebenarnya belum mencerminkan suku-suku di sana mengingat di wilayah ini terdapat 87 bahasa yang dipergunakan. Dari bahasa yang ada, paling tidak bisa disimpulkan terdapat 87 suku, dan setiap suku mempunyai bahasa sendiri-sendiri.

Sebelumnya, Sarmi lebih dikenal sebagai nama sebuah distrik, setingkat kecamatan, di Kabupaten Jayapura. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002 yang dikeluarkan pada tanggal, 11 Desember 2002 memekarkan Kabupaten Jayapura menjadi tiga kabupaten, yaitu Jayapura, Keerom, dan Sarmi.

Kabupaten Sarmi memiliki luas wilayah 35.587 km2. Terbagi menjadi 8 kecamatan dengan Sarmi sebagai ibukota kabupaten. Wilayahnya sendiri berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah utara, kabupaten Tolikara di sebelah selatan, Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Waropen di sebelah barat, dan kabupaten Jayapura di sebelah timur.

Sebagian besar penduduk Sarmi menggantungkan kebutuhan hidup mereka pada kemurahan alam. Hutan menyediakan kebutuhan mereka.Sagu sebagai makanan pokok penduduk tumbuh subur di hampir semua wilayah kabupaten ini. Potensi lahan yang tersedia untuk tanaman bahan pangan dan hortikultura sedemikian luas. Pengembangan komoditas pertanian seperti padi, palawija, dan sayuran masih dalam skala kecil untuk kebutuhan sendiri. Lahan yang sudah diolah dan menghasilkan tanaman bahan pangan terdapat di Distrik Bongo. Hanya didistrik ini padi sudah dapat dituai hasilnya. Demikian juga produksi palawija Kabupaten Sarmi sebagian besar dihasilkan di Bonggo.

Komoditas wilayah ini yang berhasil menembus ke pasar luar daerah adalah kakao dan kelapa dalam yang sudah dikeringkan dalam bentuk kopra. Komoditas ini di kirim ke Surabaya dan Makassar. Kelapa tumbuh tidak tidak hanya di daratan Sarmi, tetapi juga disejumlah pulau di depan Sarmi. Sarmi memang menjadi satu satunya kabupaten di Papua yang memiliki potensi kelapa rakyat sangat luas menyusul Kabupaten Biak Numfor. Meskipu kelapa ini sebagian besar tumbuh secara alamiah di pesisir pantai, dan sungai-sungai, tumbuhan ini terlihat sangat teratur dan terkesan seperti perkebunan luas.Potensi hutan daerah ini juga sangat menjanjikan. Luas hutan produksi diperkirakan 54.000 hektar.

Kabupaten ini sangat mengharapkan datangnya investor mengingat potensi lahan pertanian, perkebunan, pertambangan dan kelautan yang masih belum diolah.Diketahui bahwa di perut bumi Sarmi terdapat bijih besi yang jika dieksploitasi mampu menghasilkan 60.000 ton pasir besi setiap bulannya. Sementara itu, menurut survei dari Kanada di distrik Pantai Barat, Pantai Timur, dan Mamberamo Hilir terdapat kandungan minyak bumi. Laut yang bersinggungan dengan 6 dari 8 distrik di Sarmi juga menyimpan kekayaan tersendiri. Wilayah sarmi memang terletak di pinggir pantai Samudera Pasifik dan memiliki sejumlah sungai dan danau yang berpotensi menyimpan ikan dan udang. Sebuah gudang pelabuhan pendaratan ikan dan pelabuhan utama pendaratan ikan telah dibangun di Sarmi. Hal ini semakin membuka peluang investasi di sektor perikanan.


Visi Dan Misi

Visi Kabupaten Sarmi adalah mewujudkan “Kabupaten Sarmi yang Mandiri dan Bermartabat”.
Visi tersebut merupakan suatu harapan masyarakat Sarmi agar pada masa 5 (lima) tahun dapat memiliki landasan yang kuat untuk dapat mandiri dan bermartabat, yaitu berkurangnya tingkat ketergantungan kepada pihak lain dan dapat lebih profesional, handal, produktif, dihormati, berwibawa, maju, makmur, dan sejahtera.

Misi yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Sarmi untuk mewujudkan visi tersebut di atas adalah sebagai berikut:

    Meningkatkan mutu sumber daya manusia
    Mengembangkan kapasitas kelembagaan, aparatur pemerintah dan masyarakat
   Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat
    Meningkatkan daya saing produksi guna menguasai persaingan pasar
    Membangun dan meningkatkan infratruktur pemerintahan, ekonomi dan fasilitas layanan publik yang memadai

Tujuan pembangunan merupakan pencerminan kehendak rakyat sesuai dengan kondisi, potensi, permasalahan, kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Berdasarkan
pada rumusan visi dan misi yang ada, makan tujuan yang akan dicapai adalah:

    Terwujudnya kinerja aparatur yang profesional, handal, dan terpercaya
  Terwujudnya kemampuan dan rasa percaya diri pada setiap orang untuk membangun kehidupannya dengan potensi dan sumber daya yang dimilikinya
  Terwujudnya kapabilitas kepemerintahan dan kemasyarakatan yang kuat, kompetitif dan terhormat

Berdasarkan visi dan misi pembangunan di atas, maka sasaran pembangunan yang ingin dicapai dalam proses pembangunan di Kabupaten Sarmi adalah:

    Tersedianya sumber data yang memadai untuk penetapan kebijakan lebih lanjut dalam penyelenggaraaan pemerintahan dan pembangunan daerah
    Tersedianya Rencana Strategis Daerah yang berkelanjutan
    Tersedianya kerangka landasan manajemen pemerintahan yang kuat dan kokoh yang mampu mendukung pelaksanaan otonomi daerah dan Otonomi Khusus
    Tersedianya kerangka landasan yang strategis dalam pembinaan nilai budaya dan adat istiadat yang positif dalam rangka membentuk jati diri yang bermartabat
    Tersedianya kebutuhan dasar manusia seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, kesehatan dan gizi sebagai dasar untuk membangun hidup yang lebih baik
    Tersedianya jumlah produksi baik secara jumlah maupun mutu dalam skala ekonomi
    Tersedianya infrastruktur dasar yang mampu menunjang pengembangan pembangunan daerah

Untuk dapat mencapai sasaran sebagaimana yang telah dirumuskan, maka ditetapkan program prioritas yang mempunyai nilai tambah dan daya ungkit dengan program-program pembangunan lainnya. Pemerintah Kabupaten Sarmi dalam menetapkan prioritas program dan kegiatan selalu mempertimbangkan daya dukung daerah dan kondisi fisik wilayah serta memperhatikan kebijakan Pembangunan Nasional dan kebijakan Pembangunan Pemerintah Provinsi Papua. Oleh karena itu, maka ditetapkan 4 (empat) program prioritas pembangunan yang mencakup:

    Program peningkatan mutu pendidikan
    Program peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat
    Program pemberdayaan ekonomi rakyat, dan
    Program membangun dan meningkatkan infrastruktur

Dari 4 (empat) program prioritas ini, titik berat perhatian diarahkan pada Pemberdayaan Ekonomi Rakyat dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Dalam rangka memantapkan program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat ini, maka ditempuh kebijakan Gerakan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Sarmi, atau disingkat “GERBANG SARMIKU” . Kebijakan GERBANG SARMIKU ini mencakup 5 gerakan, yaitu 3 (tiga) gerakan pengembangan dan 2 (dua) gerakan pemberdayaan: