-->

Kabupaten Lanny Jaya

Kabupaten Lanny Jaya
Kabupaten Lanny Jaya terbentuk Tahun 2008 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 2008 dengan Ibukota Tiom, memiliki luas wilayah 6.448 km2 atau 2,03% dari luas wilayah Provinsi Papua. Kabuptane ini terbagi menjadi 10 Distrik. Distrik-distrik tersebut antara lain Tiom, Kuyawage, Tiomneri, Malagaineri, Balingga, Pirime, Dimba, Gamelia, Pogadan Makki. Kabupaten ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Jayawijaya.

Dari 10 Distrik di Kabupaten Lanny Jaya, Distrik Tiom memiliki wilayah terluas yaitu 23,20 persen dan Distrik Poga sebagai distrik yang terkecil wilayahnya, yaitu hanya 1,20 persen dan keseluruhan wilayah Kabupaten Lanny Jaya.

Kondisi Geografis

Wilayah Kabupaten Lanny Jaya memiliki topografi dataran tinggi, seluruh wilayahnya berbukit-bukit dan bergunung-gunung sehingga sangat sulit untuk mendapatkan daerah pemukiman yang datar.

Secara astronomis Kabupaten Lanny Jaya terletak  diantara 138,30”-139,40” Bujur Timur dan 3.45”-4.20” Lintang Selatan, dengan luas wilayah 6.448 km2atau 2.03% dari luas wilayah Provinsi Papua. Jumlah Populasinya 172.625 jiwa, penduduk terbesar berada di Distrik Makki. Sebelah Utara Kabupaten Lanny Jaya berbatasan dengan Kabupaten Tolikara, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Nduga, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Jayawijayadan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Puncak Jaya. Tiom sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Lanny Jaya dapat ditempuh melalui jalur darat dan udara. Distrik yang paling jauh dari ibu kita kabupaten adalah Distrik Kuyawage, yaitu sekitar 45 km, sedangkan yang terdekat adalah Distrik Tioinmeri yang berjarak sekitar 7 km.

Keadaan Iklim wilayah Kabupaten Lanny Jaya pada umumnya hampira sama dengan wilayah di daerah Pegunungan Tengah Papua. Perbedaan yang mencolok terlihat pada keadaan suhu dan kecepatan angin karena tergantung pada ketinggian wilayah.

Berdasarkan hasil pencatatan Balai Meteorologi Klimatologi dan Geodisika Wamena  Tahun 2013, dilaporkan bahwa suhu udara rata-rata di wilayah Kabupaten Lanny Jaya selam tahun 2013 mencapai 19,8 Co, dimana suhu minimum tercatat 14,7 Cosementara suhu maksimum mencapai 26,1 Co. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, rata-rata suhu udara di Lanny Jaya sedikit lebih rendah. Selama tahun 2013, kelembaban udara rata-rata mencapai 85% sedangkan rata-rat tekanan udara mencapa 834,61 mb.

Curah hujan di Lanny Jaya cukup bervariasi setiap bulannya. Curah hujan terbesar terjadi pada bulan Februari (343,4 mm) sedangkan terendah pada bulan September (93,4 mm). Rata-rata jumlah hari hujan selama 1 bulan ada sekitar 24 hari. Pada bulan Juli dan Desember, hujan hampir terjadi dalam satu bulan (27 hari). Diperkirakan bahwa di Lanny Jaya kerap terjadi hujan. Hal ini bisa saja terjadi karena kondisi topografi yang bergunung-gunung dan masih banyak perbukitan sehingga sulit dibedakan musim secara jelas.

Kabupaten ini terbagi menjadi 10 Distrik antara lain: Tiom, Kuyawage, Tiomneri, Malagaineri, Balingga, Pirime, Dimba, Gamelia, Poga dan Makki, Kabupaten Lanny Jaya merupakan pemekaran dari Kabupaten Jayawijaya, dari 10 Distrik di Kabupaten Lanny Jaya Distrik Tiom memiliki wilayah terluas yaitu 23.20 persen dan Distrik Poga sebagai Distrik dengan wilayah terkercil yaitu 1.20persen dari keseluruhan wilayah Kabupaten Lanny Jaya.

Wilayah Kabupaten Lanny Jaya memiliki topografi dataran tinggi, seluruh wilayahnya bukit dan bergunung-gunung sehingga sangat sulit untuk mendapatkan daerah pemukiman yang datar. Sebelah Utara Kabupaten Lanny Jaya berbatasan dengan Kabupaten Tolikara,  sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Nduga, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Jayawijaya dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Puncak Jaya. Tiom sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Lanny Jaya dapat ditempuh melalui jalur darat dan udara. Distrik yang paling jauh dari ibu kota kabupaten adalah Distrik Kuyawage, yaitu sekitar 45km, sedangkan yang terdekat adalah Distrik Tiomneri yang berjarak sekitar 7 km.

Kependudukan

Jumlah Penduduk Kabupaten Lanny Jaya berdasarkan proyeksi penduduk 2013 adalah 161.077 jiwa dengan penduduk terbesar berada di Distrik Makki. Sex ratio (perbandingan antara penduduk laki-laki dab perempuan) Kabupaten Lanny Jaya sebesar 115,19, artinya jumlah penduduk laki-laki lebih besar dari pada perempuan. Secara keseluruhan, di Kabupaten Lanny Jaya, rata-rata anggota rumah tangga sebesar 4,07. Artinya rata-rata dalam sebuah rumah tangga terdapat 4 orang anggota ruman tangga.

Rumah tangga dapat didefinisikan sebagai seseorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik atau sensus dan biasanya tinggal bersama serta maan bersama dari satu dapur. Yang dimaksud dengan satu dapur adalah pengurusan kebutuhan sehari-harnya dikelola menjadi satu.

Penduduk Kabupaten Lanny Jaya mayoritas memeluk agama Kristen Protestan, walaupun belum didapatkan data terinci tentang jumlah pemeluknya. Gambaran ini dapat di tunjukan dari tempat beribadah terbanyak adalah dari pemeluk agama Protestan. Dari 207 tempat beribadah berbagai agama, sebanyak 205 buah adalah tempat beribadah umat agama Protestan dan 2 buah tempat ibadah agama Katolik. Sejalan dengan itu, jumlah rohaniawan dan penyuluh agama yang ada di kabupaten ini juga persentase terbesar ada pada agama Protestan.

Kemiskinan

Persentase penduduk miskin di Kabupaten Lanny Jaya sebesar 43,79 pada tahun 2013. Dibandingkan dengan kabupaten induk, persentase penduduk miskin di Kabupaten masih tergolong tinggi sehingga
pemerintah masih harus tetap berusaha untuk menurunkan angka kemiskinan.

Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang kerap digunakan untuk menilai keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu daerah. Yang dimaksud dengan pertumbuhanekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan regional. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lanny Jaya tahun 2013 lebih kecil jika dibandingkan dengan kabupaten induk, yaitu sebesar 7,36 persen.

Indeks Pembangunan Manusia

IPM merupakan gambaran komprehensif mengenai mengenai tingkat capaian pembangunan manusia disuatu daerah, sebagai dampak dari kegiatan pembangunan yang dilakukan di daerah tersebut. Perkembangan angka IPM memberikan indikasi peningkatan atau penurunan kinerja pembangunan manusia pada suatu daerah.

IPM Kabupaten Lanny Jaya tahun 2013 adalah sebesar 51,07, sedikit mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 50,60, sehingga termasuk dalam kategori kinerja pembangunan manusia “menengah bawah”. Pada tahun 2015 IPM Kabupaten Lanny Jaya adalah sebesar 44,18 dan pada tahun 2016 sebesar 45,16.

Pendidikan

Tahun 2014 Kabupaten Lanny Jaya memiliki 235 sekolah dengan perincian 143 sekolah taman kanak-kanak/Paud, 61 sekolah dasar, 24 sekolah menengah tingkat pertama dan 7 sekolah menengah atas (SLTA). Penyelenggaraan pen­didikan dasar tidak hanya dilakukan oleh peme­rintah saja, tetapi juga oleh pihak swasta. Peran pihak swasta dengan yayasannya telah mem­bantu pendidikan dan pengajaran anak-anak di kampung-kampung pedalaman yang belum tersentuh oleh Sekolah Dasar Inpres milik Pemerintah.

Kesehatan

Di Kabupaten Lanny Jaya terdapat 1 buah Rumah Sakit, 10 buah Puskesmas, 24 Puskesmas Pembantu dan 44 balai pengobatan. Puskesmas terdapat di semua distrik, kecuali di Distrik Pirime. Berdasarkan data-data yang bersumber dari Dinas Kesehatan dan Sosial Kabupaten Lanny Jaya, terdapat 10 tenaga dokter umum, 116 tenaga perawat, 33 bidan, dan 10 orang non paramedis.

Pertanian

Jenis tanaman pangan yang cukup banyak ditanam di Kabupaten Lanny Jaya adalah umbi-umbian seperti ubi kayu dan ubi jalar. Selain itu, berbagai macam tanaman sayuran juga banyak ditanam di daerah ini karena iklimnya yang cocok. Produksi tanaman pangan terbesar tahun 2013 adalah ubi jalar yaitu sebesar 20.482,5 ton dengan produktivitas 2,5 ton/ha.Produksi sayuran sebesar 913,6 ton. Produksi tanaman buah-buahan sebesar 1.294,4 ton. Selain produksi tanaman pangan, sayur-sayuran dan buah-buahan, sector pertanian di Kabupaten Lanny Jaya menghasilkan produksi tanaman perkebunan yaitu kopi dan buah merah. Luas areal penanaman kopi sedikit mengalami penurunan dari 980 Ha tahun 2011 menjadi 800 Ha tahun 2013. Namun, luas panen yang bertambah dari 558 H menjadi 625 Ha pada tahun 2011. Produksi kopi pada tahun 2011 sebesar 116 ton  vitas 0,21 ton/ha.

Kehutanan

Luas kawasan hutan di Kabupaten Lanny Jaya tahun 2014 adalah 346.569 Ha terdiri dari Hutan Produksi Konversi (HPK) seluas 80.321 Ha, Hutan Lindung (HL) 53.699 Ha, Hutan Konversi (HK) 206.840 Ha, dan Area Penggunaan Lain (APL) 5.709 Ha.

Peternakan

Babi merupakan jenis ternak yang paling banyak dipelihara di Kabupaten Lanny Jaya. Tahun 2010 terdapat 36.239 ekor babi, 8.417 ekor kelinci, 347 ekor kambing dan 279 ekor sapi. Ternak unggas, seluruhnya didominasi oleh ayam buras atau ayam kampung. Tahun 2009 terdapat ayam buras sebanyak 19.851 ekor.

Perikanan

Kolam pembudidayaan ikan di Kabupaten Lanny Jaya seluas 66,53 Ha. Jenis ikan yang di­budidayakan antara lain ikan mas, nila, mujair, lele, dan udang. Produksi ikan darat tahun 2010 turun 11,57 persen dibandingkan tahun sebelum­nya, yaitu dari 10,75ton menjadi 9,64 ton. Kelompok tani yang membudidayakan ikan air tawar bertambah dua kelompok menjadi 174 kelompok tani tahun 2010.

Pariwisata

Secara Geografis Kabupaten Lanny Jaya terletak di daerah Pegunungan Tengah, Papua dan menyimpan banyak pesona alam yang masih “Perawan”. Hutan yang lebat dengan kekayaan flora dan fauna terdapat Distrik Dimba dan Kuyawage dan dapat pula dijumpai air terjun dan gua-gua yang belum tereksplorasi oleh para petualang.

Lanny Jaya dialiri sungai-sungai besar yang selain menarik dari sisi panorama, juga berpotensi dijadikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) atau Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebagai sumber energi alternatif ramah lingkungan. Terdapat beberapa sungai di daerah ini seperti Sungai Malagai, Air Garam, Wanuga, Irene, Wiringgambut atau Jiwiri, Tiom dan Makki. Sementara itu, kekayaan perut bumi Lanny Jaya juga tidak kalah menariknya dengan pemandangan alamnya.

Transportasi

Kabupaten Lanny Jaya dapat ditempuh melalui jalur udara maupun darat. Untuk jalur udara, terdapat tiga landasan pesawat terbang yang masih beroperasi. Landasan tersebut berada di Distrik Tiom, Kuyawage dan Tiomneri.

Energi

Sumber penerangan di Kabupaten Lanny Jaya sebagian besar berasal dari pelita. Terdapat dua distrik yang sudah memiliki pembangkit listrik, yaitu Distrik Tiom dan Makki. Listrik di Distrik Tiom berasal dari pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) sedangkan di Distrik Makki menggunakan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Pendapatan DOMESTIK Regional BRUTO (PDRB)

Keadaan ekonomi Kabupaten Lanny Jaya setelah memisahkan diri dari Kabupaten Jayawijaya terlihat terus mengalami kemajuan. Pemerintah daerah telah membangun berbagai sarana dan prasarana untuk menunjang aktivitas ekonomi masyarakat Lanny Jaya. Selama lima tahun terakhir (2011-2013), total nilai tambah yang dihasilkan oleh aktivitas sektor-sektor ekonomi yang berada di wilayah Kabupaten Lanny Jaya baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan, secara konsisten mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011, nilai PDRB atas dasar harga berlaku di Kabupaten Lanny Jaya adalah sebesar 441,22 milyar rupiah. Nilai ini terus bertambah hingga pada tahun 2013 mencapai 638,18 miliar rupiah. Pada tahun 2013. Nilai PDRB Kabupaten Lanny Jaya atas dasar harga konstan pada tahun 2013 adalah sebesar 265,27 miliar rupiah atau tumbuh sebesar 7,36 persen.

Perdagangan

Usaha perdagangan berdasarkan jenis usaha di Kabupaten Lanny Jaya pada tahun 2013 berjumlah 181 usaha. Jenis usaha yang dilakukan di Kabupaten Lanny Jaya antara lain, usaha rumah makan, perdagangan kelontongan, dan koperasi. Jenis usaha yang paling banyak diusahakan adalah perdagangan kelontongan dengan jumlah usaha sebesar 138 usaha. Jika dirinci berdasarkan distrik, perdagangan kelontong paling banyak diusahakan di Distrik Tiom (85 unit usaha), Pirime (20 unit usaha) dan Makki (20 unit usaha) sedangkan usaha rumah makan hanya berada di Distrik Tiom dan Makki.