-->

Kota Jayapura

Kota Jayapura
Kota Jayapura merupakan ibukota Provinsi Papua yang terletak di ujung timur Indonesia. Secara astronomis. Di sebelah utara Kota Jayapura dibatasi Lautan Pasifik, sedangkan di sebelah selatan dibatasi Distrik Arso, Kabupaten Keerom. Di bagian barat, Kota Jayapura berbatasan dengan Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura sedangkan di bagian timur berbatasan dengan Negara Papua New Guinea. Kota Jayapura memiliki luas 940 km2, dan merupakan wilayah terkecil dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Provinsi Papua.

Kondisi Geografis

Kota Jayapura memiliki luas 940 km2atau 0,30 persen dari luas wilayah Provinsi Papua dan merupakan daerah terkecil di Provinsi Papua. Kota Jayapura terbagi menjadi 5 distrik. Distrik Muara Tami (626,7 km2) merupakan distrik terluas yang mencapai 50 persen lebih dari total luas Kota    Jayapura, sebaliknya Distrik Jayapura  Selatan merupakan distrik terkecil dengan luas hanya 43,4 km2.

Kota Jayapura terletak pada 137°34’10,6”- 141°0’8’22” Bujur Timur dan 1o27’-3o49’ Lintang Selatan. Wilayah Kota Jayapura umumnya merupakan dataran rendah. Selama tahun 2016, suhu udara rata-rata di Kota Jayapura berkisar antara 25,50C – 31,50C. Kelembaban udara bervariasi antara 80,0-5,3 persen. Sementara itu, hari hujan yang terjadi selama tahun 2016 sebanyak 212 hari. Curah hujan terendah tercatat 98,4 mm pada bulan Mei dan yang tertinggi tercatat 384,1 mm pada bulan Januari. Kecepatan angin yang tercatat rata-rata 4,1 knot sepanjang tahun 2016.

Wilayah Kota Jayapura umumnya merupakan dataran rendah. Selama tahun 2016, suhu udara rata-rata di Kota Jayapura berkisar antara 25,50C – 31,50C. Kelembaban udara bervariasi antara 80,0–85,3 persen. Sementara itu, hujan yang terjadi selama tahun 2016 sebanyak 212 hari. Curah hujan terendah tercatat 98,4 mm pada bulan Mei dan yang tertinggi tercatat 384,1 mm pada bulan Januari. Kecepatan angin yang tercatat rata-rata 4,1 knot sepanjang tahun 2016.

Pembagian Administratif

Selain berstatus sebagai ibukota provinsi, Kota Jayapura merupakan satu-satunya wilayah administrasi di Provinsi Papua yang berstatus sebagai Kotamadya. Kota Jayapura terbagi menjadi 5 distrik, yaitu Distrik Muara Tami, Distrik Abepura, Distrik Heram, Distrik Jayapura Selatan, dan Distrik Jayapura Utara. Terdapat 25 kelurahan dan 14 kampung di wilayah Kota Jayapura. Distrik Abepura merupakan wilayah dengan jumlah kelurahan terbanyak (8 kelurahan), sedangkan Distrik Heram memiliki jumlah kelurahan terkecil (3 kelurahan). Jumlah kampung terbanyak terdapat di wilayah Distrik Muara tami (6 kampung), sedangkan Distrik Jayapura Utara hanya memiliki 1 kampung.

Kependudukan

Penduduk Kota Jayapura tahun 2016 sebesar 288.786 jiwa, terjadi peningkatan 1,87 persen jika dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2015. Berdasarkan kelompok umur, penduduk Kota Jayapura didominasi oleh kelompok usia produktif (15-64 tahun) yaitu sebesar 199.276 jiwa, sedangkan jumlah penduduk kelompok umur 0-14 tahun dan 65+ tahun sebesar 89.510 jiwa. 

Kepadatan penduduk Kota Jayapura tahun 2016 sebesar 307 jiwa/km2. Distrik dengan kepadatan penduduk tertinggi adalah Jayapura Selatan, sedangkan yang terendah adalah Muara Tami.

Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk laki-laki di Kota Jayapura sebanyak 53,36 persen atau 154.096 jiwa, lebih besar dari jumlah penduduk perempuan yang sebanyak 46,64 persen atau 134.690 jiwa dari total jumlah penduduk Kota Jayapura tahun 2016. Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Kota Jayapura didominasi oleh penduduk pada kelompok umur 20-24 tahun, masing-masing berturut-turut sebesar 19.234 jiwa dan 16.542 jiwa.

Kemiskinan

Garis kemiskinan Kota Jayapura tahun 2016 sebesar Rp805.746,- atau meningkat 5,56 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Garis kemiskinan juga mempengaruhi jumlah rumah tangga miskin di Kota Jayapura, karena penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan dibawah garis kemiskinan. 

Pada tahun 2016 terjadi penurunan persentase penduduk miskin sebesar 0,16 persen menjadi 12,06 persen dari nilainya yang sebesar 12,22 persen pada tahun 2015. Indeks kedalaman kemiskinan (P1) dan indeks keparahan kemiskinan (P2) tahun 2016 menunjukkan kecenderungan menurun, hal ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin mendekati garis kemiskinan dan  ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin mengecil.
Pertumbuhan Ekonomi

Perekonomian Kota Jayapura tumbuh 7,23 persen, melambat dibandingkan pertumbuhan tahun 2015 sebesar 8,48 persen. Pertumbuhan terjadi di seluruh lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha pengadaan listrik dan gas. Sedangkan pertumbuhan terendah terjadi pada lapangan usaha informasi dan komunikasi.

Kontribusi sektor konstruksi terhadap perekonomian Kota Jayapura sebesar 8,63 persen pada 2011 menjadi 24,40 persen di tahun 2016. Kontributor tertinggi kedua terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Jayapura adalah lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, sebesar 16,47 persen pada 2011 menjadi 15,80 persen di tahun 2015.

Kontributor tertinggi ketiga adalah lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 12,42 persen pada 2016, meningkat dibanding  tahun 2015 yang sebesar 12,25 persen. Sedangkan  lapangan usaha dengan kontribusi terkecil pada tahun 2016 adalah Pengadaan Listrik dan gas sebesar 0,05 persen.
Indeks Pembangunan Manusia

Pada tahun 2016, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Jayapura merupakan yang tertinggi dibandingkan kabupaten/kota lain di Provinsi Papua, yaitu sebesar 78,56. Dapat dikatakan bahwa kemajuan pembangunan manusia di Kota Jayapura lebih tinggi jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Papua. Kota Jayapura juga memiliki IPM yang lebih tinggi dari Provinsi Papua, yaitu sebesar 58,05.
 

Pendidikan

Jumlah murid terbesar di Kota Jayapura pada tahun 2016 adalah pada jenjang pendidikan SD/MI/SLB, dengan jumlah murid sebanyak 25.329 orang, dengan 605 guru, dan 103 sekolah. Maka, rasio murid terhadap guru sebesar 41,87 dan rasio murid terhadap sekolah sebesar 245,91. Hal ini menunjukkan bahwa satu sekolah setingkat SD/MI/SLB rata-rata menampung 246 murid, dan seorang guru SD/MI/SLB rata-rata mengajar 42 orang murid.

Selanjutnya adalah jenjang pendidikan SLTP/MTS, dengan jumlah murid sebanyak 11.687 orang, dengan 731 guru, dan 47 sekolah. Maka, rasio murid terhadap guru sebesar 15,99 dan rasio murid terhadap sekolah sebesar 248,66. Hal ini menunjukkan bahwa satu sekolah setingkat SLTP/MTS rata-rata menampung 249 murid, dan seorang guru SLTP/MTS rata-rata mengajar 16 orang murid. Sedangkan jumlah  murid paling sedikit berada pada jenjang pendidikan menengah kejuruan yaitu sebanyak 1.474 orang, dengan rasio murid terhadap guru sebesar 5,78, dan rasio murid terhadap sekolah sebesar 92,13.

Harapan Lama Sekolah (HLS) Kota Jayapura 2015 sebesar 14,16 tahun, artinya diharapkan seorang anak berumur 7 tahun yang bersekolah, dapat terus sekolah selama 14,16 tahun atau mencapai jenjang pendidikan Diploma.

Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk disuatu wilayah dalam menjalani pendidikan formal. Nilai RLS Kota Jayapura terus meningkat selama lima tahun terakhir. RLS Kota Jayapura tahun 2015    sebesar 11,11 tahun, artinya ratarata penduduk usia 25 tahun ke atas di Kota Jayapura telah mengenyam pendidikan sampai di tingkat SLTA.

Kesehatan

Pada Tahun 2016 di Kota Jayapura, terdapat 7 unit rumah sakit, 343 unit praktek dokter, 12 unit puskesmas, dan 23 unit puskesmas pembantu. Jumlah dokter pada tahun 2016 ada sebanyak 34 orang,  sedangkan jumlah tenaga paramedic mencapai 260 orang.

Pertanian

Produksi bahan makanan pada tahun 2016 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Tanaman bahan makanan yang mengalami peningkatan adalah padi sawah (83,72 persen), ubi kayu (388,58 persen), ubi jalar (313,11 persen),  jagung (350,47 persen), dan kacang tanah (258,49 persen). Peningkatan ini terjadi karena adanya peningkatan luas panen dari tanaman-tanaman tersebut.

Kota Jayapura pada tahun 2016 memiliki luas panen tanaman padi mencapai 1.140 ha dan mampu menghasilkan padi sebanyak 4.119 ton padi. Daerah penghasil padi adalah Distrik Muara Tami. Ubi Kayu merupakan tanaman pangan yang dihasilkan terbesar kedua setelah padi. Pada tahun 2016, dengan luas panen ubi kayu sebesar 105 ha mampu menghasilkan ubi kayu sebanyak 2.609 ton. Distrik Muara Tami merupakan penghasil ubi kayu terbesar mencapai 870 ton.

Tanaman kacang kedelai merupakan satu-  satunya tanaman yang mengalami penurunan   produksi, yaitu sebesar 75 persen (dari 5 ton pada tahun 2015 menjadi 1,25 ton pada tahun 2016).  Secara umum, produksi sayur-sayuran di Kota  Jayapura mengalami peningkatan sebesar 7,08 persen pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015. Tahun 2016, jumlah produksi sayuran terbesar berasal dari tomat (750 ton) diikuti dengan sawi dan kacang panjang masing-masing 560 ton dan 504 ton. Tahun 2016, produksi mangga tercatat 99.000 ton dan merupakan tanaman yang paling besar produksinya di Kota Jayapura. Produksi buah terbanyak kedua adalah rambutan yang dihasilkan  sebanyak 58.000 ton.

Kehutanan

Tahun 2015, produksi hutan terbesar berasal dari kayu bulat yaitu sebanyak 2.773,53 m3. Kayu gergajian merupakan produksi kehutanan yang   dihasilkan terbesar kedua setelah kayu bulat. Pada tahun 2015, kayu gergajian di produksi sebanyak 1.617,26 m3.

Peternakan

Tiga jenis ternak yang paling banyak dipelihara oleh penduduk Kota Jayapura pada tahun 2016 adalah ayam pedaging (95,35 persen), ayam petelor (1,87 persen), dan ayam kampung (1,84 persen). Babi merupakan hewan ternak terbanyak di Kota Jayapura. Pada tahun 2016 populasi ternak di Kota Jayapura tercatat ada 21.901 ekor, dimana 58,64 persen merupakan babi, 31,68 persen merupakan sapi potong, dan sisanya adalah kambing. Sementara itu, ternak yang paling sedikit diminati oleh peternak di Kota Jayapura adalah itik dengan jumlah populasi sebesar 820 ekor atau hanya sebesar 0,03 persen dari total populasi ternak di Kota Jayapura. Pada tahun 2016, produksi daging di Kota Jayapura menurun sebesar 6,24 persen dari pada tahun 2015. Produksi daging paling banyak diperoleh dari jenis ternak ayam pedaging (2.090.599 kg), sedangkan produksi daging paling sedikit diperoleh dari jenis ternak itik (516 kg).

Perikanan

Sektor perikanan merupakan sektor dengan peranan paling besar di sektor pertanian.Pada tahun 2016, produksi perikanan di Kota Jayapura meningkat sebesar 76,27 persen yaitu dari 32.116,32 ton pada tahun 2015 menjadi 56.612,43 ton pada tahun 2016 baik untuk perikanan laut maupun perikanan darat. Adanya peningkatan produksi perikanan pada tahun 2016, diikuti dengan peningkatan jumlah rumah tangga perikanan. Rumah tangga perikanan pada tahun 2015 sebanyak 2.151 rumah tangga, dengan rumah tangga perikanan laut sebesar 1.001 rumah tangga dan rumah tangga perikanan darat sebesar 1.150 rumah tangga. Sedangkan pada 2016, rumah tangga perikanan sebanyak 2.182 rumah tangga, dengan rumah tangga perikanan laut sebesar 1.012 rumah tangga dan rumah tangga perikanan darat sebesar 1.170 rumah tangga. Di Kota Jayapura, rumah tangga perikanan paling banyak terdapat di Distrik Muara Tami dan Distrik Jayapura Utara.

Pariwisata

Terdapat banyak lokasi wisata di Kota Jayapura, baik itu untuk wisata pantai, wisata sejarah, wisata baharí, wisata rohani maupun wisata budaya. Pemerintah Kota Jayapura secara reguler melaksanakan beberapa kegiatan wisata untuka menarik kunjungan wisatawan ke Kota Jayapura, baik wisatawan domestik maupun wisatawan asing. Pada tahun 2015 jumlah kunjungan wisatawan domestik yang datang ke Kota Jayapura sebanyak 131.508 orang dan meningkat menjadi 157.481 pada tahun 2016. Wisawatan asing yang berkunjung ke Kota Jayapura pada tahun 2016 sebanyak 23.190 orang meningkat dari tahun 2015 sebanyak 20.394 orang.

Lokasi wisata yang ada di Kota Jayapura antara lain:

    Pantai Base G Distrik Jayapura Utara Wisata Pantai
    Pantai Hamadi Distrik Jayapura Selatan Wisata Pantai
    Tugu Pepera Distrik Jayapura Utara Wisata Sejarah
    Tugu Pendaratan Sekutu Distrik Jayapura Selatan Wisata Sejarah
    Pantai Holtekamp Distrik Muara Tami Wisata Pantai
    Monumen Yos Sudarso Distrik Jayapura Utara Wisata Sejarah
    Tugu Injil Metu Debi Distrik Abepura Wisata Rohani
    Kawasan Teluk Youtefa Distrik Jayapura Selatan Wisata Bahari
    Pulau Tobati dan Injros Distrik Abepura Wisata Bahari
    Persembahyangan Jepang Distrik Abepura Wisata Sejarah
    Pantai Skouw Yambe Distrik Muara Tami Wisata Bahari
    Tugu RI-PNG Distrik Muara Tami Wisata Sejarah
    Wihara Budhist Distrik Abepura Wisata Rohani
    Pura Hindu Distrik Jayapura Selatan Wisata Rohani
    Museum Papua Distrik Heram Wisata Budaya

Transportasi

Pada tahun 2016, panjang jalan di Kota Jayapura yang permukaannya berupa aspal adalah sebesar 75,74 persen. Permukaan jalan yangbukan aspal terdiri dari kerikil, dan tanah dan lainnya yang masing-masing sebesar 17,42 persen dan 6,84 persen. Hingga tahun 2016, panjang jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kabupaten/kota tidak mengalami perubahan, yaitu masing-masing sepanjang 50 km, 38,5 km dan 397,02 km. sedangkan, kondisi jalan yang baik pada tahun 2016 meningkat dari pada kondisinya tahun 2015 menjadi 92,63 persen atau 367,76 km, jalan dengan kondisi rusak sedang dan rusak berat masing-masing 19,89 km dan 9,37 km atau 5,01 persen dan 2,36 persen.

Produktivitas angkutan laut tahun 2016 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah kunjungan kapal tercatat sebanyak 814 kali. Jumlah penumpang pada tahun 2016 tercatat 134.356 penumpang tiba dan 101.503 penumpang berangkat.

Energi dan Air Bersih

Listrik

Pada tahun 2016, produksi listrik yang dibangkitkan di Kota Jayapura mengalami peningkatan sebesar 7,71 persen menjadi 402.522.728 Kwh. Dari tahun ke tahun, Kota Jayapura sudah mampu memenuhi kebutuhan listriknya sendiri. Hal ini terlihat dari perbandingan listrik yang dialirkan terhadap listrik yang dibangkitkan.

Pada tahun 2012 – 2016, lebih dari 98 persen listrik yang dialirkan dapat disediakan dari listrik yang dibangkitkan sendiri. Banyaknya penjualan listrik pada tahun 2016 sebesar 323.392.748 Kwh, penjualan ini meningkat 4,18 persen dibanding penjualan tahun 2015. Kelompok pelanggan yang paling banyak mengkonsumsi listrik dari total listrik yang dijual adalah rumah tangga sebesar 159.449.833 Kwh atau sebesar 49,31 persen, diikuti bisnis sebesar 34,95 persen, dan kantor pemerintah sebesar 9,59 persen.

Air Bersih

PDAM Kota Jayapura pada tahun 2016 mampu memproduksi air bersih sebesar 11.477.947 m3 dengan nilai mencapai Rp45.004.452.490,-. Jumlah pelanggan air minum PDAM tahun 2016 sebanyak 30.503 pelanggan, meningkat dari tahun 2015 yang sebanyak 29.212 pelanggan. Pelanggan PDAM Kota Jayapura tahun 2016, paling banyak dari rumah tempat tinggal sebanyak 26.901 pelanggan, diikuti pertokoan dan industri sebanyak 2.284 pelanggan, pelanggan umum sebanyak 615 pelanggan.

Pendapatan DOMESTIK Regional BRUTO (PDRB)

Perekonomian Kota Jayapura tahun 2016 sebesar Rp26,03 triliun, dihitung berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku. Nilai ini meningkat Rp2,90 triliun dari tahun sebelumnya. Pada PDRB atas dasar harga konstan tahun 2016 juga mengalami percepatan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,31 triliun, menjadi sebesar Rp19,48 triliun.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ADHB Kota Jayapura menurut lapangan usaha tahun 2016 sebesar Rp26,033 triliun. PDRB Kota Jayapura menempati peringkat ke-dua setelah Kabupaten mimika yaitu sebesar Rp69,273 triliun. Jika dikaitkan dengan kinerja pembangunan, tingginya nilai PDRB di Kota Jayapura sudah sejalan dengan capaian IPM yang cukup tinggi yang merupakan nilai pembangunan manusia tertinggi di provinsi Papua.