-->

Kabupaten Nabire

Kabupaten Nabire
Nabire demikian sekarang disebut, adalah suatu wilayah Pemerintahan Kabupaten yang terhampar di seputar “Leher Burung” pulau Papua. Dalam perkembangannya “Nabire” telah melampaui fase-fase: sebelum masuknya Pemerintahan Belanda, zaman Pemerintahan Belanda dan zaman Pemerintahan RI Hingga saat itu.

Berdasarkan cerita dari suku Wate, bahwa kata “Nabire” berasal dari kata “Nawi” pada zaman dahulu dihubungkan dengan kondisi alam Nabire pada saat itu yang banyak terdapat binatang jangkrit, terutama disepanjang kali Nabire. Lama kelamaan kata “Nawi” yang mengalami perubahan penyebutan menjadi Nawire dan akhirnya menjadi “Nabire”. Menurut versi suku Yerisyam Nabire berasal dari kata “Navirei” yang artinya daerah ketinggalan atau daerah yang ditinggalkan.

Penyebutan Navirei muncul sebagai nama suatu tempat pada saat diadakan pesta pendamaian ganti daerah antara suku Hegure dan Yerisyam. Pengucapan Navirei kemudian berubah menjadi Nabire yang secara resmi dipakai untuk membei nama daerah ini oleh Bupati pertama yaitu Bapak A.K.B.P. Drs. Surojotanojo, SH (Alm). Versi lain suku ini bahwa Nabire berasal dari Na Wyere yang artinya daerah kehilangan.

Pengertian ini berkaitan dengan terjadinya wabah penyakit yang menyerang penduduk setempat, sehingga banyak yang meninggalkan Nabire kembali ke kampungnya dan Nabire menjadi sepi lambat laun penyebutan Na Wyere menjadi Nabire. Versi lain dari suku Hegure bahwa Nabire berasal dari Inambre yang artinya pesisir pantai yang ditumbuhi oleh tanaman jenis palem-palem seperti pohon sapu ijuk, pohon enau hutan, pohon nibun dan jenis pohon lainnya. Akibat adanya hubungan/komunikasi dengan suku-suku pendatang, lama kelamaan penyebutan Inambre berubah menjadi Nabire. Suku Wate yang terdiri dari lima suku yaitu Waray, Nomei, Raiki, Tawamoni dan Waii yang menggunakan satu bahasa terdiri dari enam kampung dan tiga distrik. Pada tahun 1958, Konstein Waray yang menjabat sebagai Kepala Kampung Oyehe menyerahkan tempat/lokasi kepada Pemerintah.

Kabupaten Nabire dibentuk Berdasarkan UU No. 12 tahun 1969 dengan Luas Wilayah seluas 12.075 Km² atau16,70 persen dari luas Provinsi Papua. Pada tahun 2016, Kabupaten Nabire dibagi dalam 15 distrik dimana distrik Uwapa merupakan distrik terluas (14,98 persen) dan distrik Nabire Barat merupakan distrik terkecil di Kabupaten Nabire (0,65 persen dari luas kabupaten Nabire) Nabire dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan saat ini merupakan kependekan dari kata-kata N-nyaman, A-Aman, B-bersih, I-indah, R-ramah, E-elok yang mengandung makna bahwa ”Nabire” (nyaman, aman, bersih, indah, ramah dan elok) tersebut merupakan suatu kondisi yang diharapkan dan membutuhkan keterlibatan semua lapisan masyarakat untuk mewujudkannya.

Kondisi Geografis

Kabupaten Nabire terletak dikawasan Teluk Cendrawasih Provinsi Papua dan Samudra Pasifik, yang berada diatas 3 (tiga) lempengan bumi sehingga mengakibatkan rawan akan Geografis. Secara Geografis Kabupaten Nabire berada diantara:

Bujur Barat : 134° 33’’-136° 15’’ BT Lintang Utara:2° 28’’- 3° 56’’ LS Batas Kabupaten Nabire

Batas Kabupaten Nabire adalah sebagai berikut:

    Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kepulauan Yapen
    Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Waropen & Kabupaten Paniai
    Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Dogiyai
    Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Teluk Wondama & Kabupaten Kaimana (Papua Barat) Wilayah Kabupten Nabire beriklim tropis basah dengan curah hujan hampir merata sepanjang tahun.

Hal ini di pengaruh oleh suhu udara dengn ketinggian Wilayah Kabupaten Nabire yang terletak pada setiap kenaikan 100 m dari permukaan air laut mengalami penurunan rata-rata 0.60°C. Akibat topografi yang bervariasi di dataran tinggi,maka suhu udara di Kabupaten Nabire berkisar antara 20°C-32°C dengan suhu maksimum 34°C.

Curah hujan di Kabupten Nabire hampir terjadi sepanjang tahun. Dengan demikian cuaca di Kabupaten Nabire di bagian utara pada umumnya dipengaruhi oleh daerah pantai yang menghadap pegunungan, sehinga angin lokal sangat dominan, akibatnya Nabire bagian utara atau di kota Nabire tidak ada musim atau hampir setiap bulan terjadi hujan yang rata-rata 18 hari hujan. Sedangkan dibagian selatan sesekali terjadi siklon lokal yang berbahaya bagi helikopter atau pesawat terbang rendah. Sungai-sungai yang berada di Kabupaten Nabire semua bermuara ke laut pasifik/Teluk Cendrawasih, yaitu antara lain:

    Sungai Wapoga/Biabu -Sungai Siriwini
    Sungai Poranai -Sungai Nabarua
    Sungai Legare -Sungai Nabire
    Sungai Kimi -Sungai Wanggar
    Sungai Sanoba -Sungai Wami
    Sungai Sriwini -Sungai Yaur

Kependudukan

Data Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Nabire per 31 desember 2016 adalah sebanyak 217.033 Jiwa dengan rincian :

Laki-Laki          : 116.856 Jiwa

Perempuan     : 100.177 Jiwa

tersebar di 15 Distrik, 9 Kelurahan dan 80 Kampung. Program pendataan Orang Asli Papua (OAP) di Kabupaten Nabire telah dilaksanakan dan sampai dengan saat ini masih dalam tahap pendataan.

Pendidikan

Peningkatan partisipasi penduduk usia sekolah tentunya harus diimbangi dengan penyediaan sarana fisik pendidikan maupun tenaga guru yang memadai. sekolah sebagai penunjang pendidikan di Nabire tergambar 119 unit SD, 45 unit SMP dan 37 unit SMA/SMK. Jumlah murid SD sebanyak 23.870 murid, jumlah murid SMP sebanyak 8.146 murid, jumlah murid SMA 4.819 murid dan jumlah murid SMK sebanyak 2.233 murid sedangkan guru di tingkat SD, SMP, SMA dan SMK masing-masing sebanyak 1.273 orang, 740 orang, 499 orang dan 431 orang. Secara umum di tahun 2016 rasio murid terhadap guru di sekolah dasar 19,97 persen, rasio murid terhadap guru di SMP sebesar 15,82 persen, rasio murid terhadap guru di SMU sebesar 13,65 persen dan rasio murid terhadap guru di SMK sebesar 8,79.

Kesehatan

Untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi setiap warga masyarakat, pembangunan di bidang kesehatan harus digalakkan di seluruh Distrik Yaur. Jumlah sarana dan prasarana kesehatan terdiri dari 4 buah puskesmas Satu-satunya fasilitas kesehatan berupa Rumah sakit di daerah Nabire yakni RSUD Nabire. Dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 252 set. Sedangkan banyaknya puskesmas dan puskesmas pembantu pada tahun 2016 sebanyak 67 puskesmas/pustu . begitupula dengan jumlah dokter dan tenaga paramedis pada tahun 2016 masing-masing mencapai 17 dokter, 139 bidan, dan 259 perawat.

Pertanian

Luas Lahan pertanian terdiri dari lahan sawah seluas 112 hektar, lahan bukan sawah 5.514 hektar. Sedangkan luas lahan untuk non pertanian seluas 7.074 hektar. Untuk lahan sawah dibagi lagi menjadi lahan sawah berpengairan 91 hektar, tidak berpengairan 10 hektar dan sementara tidak diusahakan seluas 11 hektar.

Pada tahun 2016, produksi padi tercatat 21.305 ton. Produksi palawija di kabupaten Nabire didominasi oleh ubi jalar sebesar 3.022 ton, kemudian ubi kayu sebesar 1.489 ton dan keladi dan umbi lainnya sebesar 1.403 ton.Lima besar produksi buah-buahan lokal di kabupaten Nabire meliputi jeruk sebanyak 21.205 ton, semangka 2.376 ton, melon 930 ton, pisang 158 ton, dan mangga 75 ton. sedangkan 5 tanaman sayuran yang paling besar jumlah produksinya adalah petsai/sawi 1.738 ton, tomat 1.735 ton, kacang panjang 1.215 ton, kangkung 810 ton dan ketimun 684 ton.

Kehutanan

Luas hutan lindung sebesar 340.477 ha atau 33,67 persen dari total keseluruhan luas hutan di wilayah Nabire. Luas hutan yang digunakan untuk kawasan suaka alam/kawasan pelestarian alam sebesar 129.794 ha. Sementara luas hutanproduksimencapai 541.046ha yang terdiri atas hutan produksi terbatas sebesar 299.661 ha, dan hutan produksi tetap sebesar 241.385ha. Sedangkan hutan produksi yang di konversikan sebesar 122.468 ha.

Peternakan

Jenis ternak besar yang ada di kabupaten Nabire meliputi sapi, kambing, dan babi. dimana dari tahun ke tahun ternak babi merupakan ternak favorit yang paling banyak diminati dengan jumlah populasi mencapai 28.452 ekor pada akhir tahun 2016. Sedangkan sapi dan kambing masing-masing sebanyak 14.359 dan5.213 ekor. Populasi ternak unggas naik dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2016, populasi ayam ras pedaging adalah 690.650 ekor yang naik sebesar 3,33 persen, ayam kampung 49.560 ekor naik 9,26 persen, itik 18.972 ekor naik 2,18persen, ayam ras petelur 2.750 ekor.

Perikanan

Sub sektor perikanan laut masih mendominasi sektor perikanan di Kabupaten Nabire seperti pada persen dari perairan umum tahun-tahun sebelumnya. Produksi perikanan pada tahun 2016 tercatat 12.962 ton yang terdiri dari 12.710 ton perikanan laut (98,05 persen), 62 ton atau 0,48 persen dari perairan umum (perikanan darat) dan 190 ton dari perikanan budidaya (1,47 persen). Nilai produksi perikanan selama tahun 2016 mencapai 453,52 miliar rupiah dengan subsektor perikanan laut sebagai penyumbang terbesar yaitu sebesar 444,85 miliar.

Pariwisata

    Kepulauan Anggramoos Alam/Minat Khusus 4 jam dengan perahu motor – Nabire, Rekreasi pantai, bahari dan panorama alam, diving
    Mambor Alam 1 jam dengan perahu motor Rekreasi pantai, bahari dan panorama alam, diving
    Wayland Alam 15 menit dengan mobil dari Moanemani Keanekaragaman pantai dan panorama alam
    Nabire Alam 15 menit dengan mobil dari Nabire Panorama alam
    Teluk Sarera Alam 15 menit dengan mobil dari Nabire Rekreasi pantai dan panorama alam.

Transportasi

Darat

Berdasarkan data tahun 2016, panjang jalan di seluruh wilayah Kabupaten Nabire mencapai 881,91 km. Berdasarkan pengelolaannya, 6,81 persen merupakan jalan provinsi dan93,19 persen merupakan jalan kabupaten.Berdasarkan jenis permukaannya, 29,83 persen dari seluruh jalan di wilayah Kabupaten Nabire merupakan jalan aspal, 61,64 persen masih berupa kerikil, dan 3,43 persen berupa jalan dengan permukaan tanah dan 5,09 adalah jalan beton. Selain itu, 32,76 persen dari seluruh jalan yang ada di wilayah Kabupaten Nabire berada dalam kondisi rusak (buruk). Kendaraan bermotor merupakan salah satu sarana angkutan darat. Jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di Kabupaten Nabire pada tahun 2016 mencapai 55.363 unit.

Udara

Angkutan udara menjadi salah satu alternatif mobilitas barang dan penduduk di Kabupaten Nabire mengingat kondisi geografis yang berbukit dan masih memiliki hutan yang luas. Jumlah kunjungan pesawat yang berangkat dari Nabire pada tahun 2016 tercatat 12.496 penerbangan. Jumlah ini meningkat jika Dibandingkan dengan kondisi tahun 2013. Sedangkan jumlah pesawat tiba tercatat 13.081 penerbangan yang juga naik dibanding tahun sebelumnya. Penerbangan dari dan ke Wilayah Kabupaten Nabire Menyebabkan adanya arus penumpang dan barang yang datang dan pergi. Penumpang yang datang selama tahun 2016 sebanyak 63.413 penumpang dan jumlah yang pergi sebanyak 85.283 penumpang. Sementara itu, jumlah barang dan bagasi yang dibongkar selama tahun 2016 mencapai 164,61 ton. Jumlah barang dan bagasi yang dimuat mencapai 6.356,49 ton.

Laut

Angkutan laut merupakan salah satu sarana transportasi yang digunakan di Kabupaten Nabire. Jumlah kunjungan kapal yang beroperasi selama tahun 2016 mencapai 691 kunjungan. Jumlah seluruh penumpang kapal dari dan menuju Kabupaten Nabire tahun 2016 adalah 217.483 penumpang dengan total 104.795 penumpang yang tiba dan 112.688 penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Nabire. Kunjungan kapal umumnya juga sebagai tanda adanya arus barang di pelabuhan. Arus barang terdiri dari barang yang dibongkar dan barang yang dimuat. Selama tahun2016,barang yang dibongkar sebanyak 368.705 tondan barang yang dimuat sebanyak 242.352 ton.

Listrik

Jumlah pelanggan listrik PLN di Kabupaten Nabire pada tahun 2016 mencapai 35.207 pelanggan. Tenaga listrikyangdihasilkan dan disalurkan PLN selama 2016mencapai 90.691.387 KWH. Jumlah produksi listrik yang dijual selama tahun 2016 mencapai 80.201.299 KWH. Energi listrik yang terjual tersebut dikonsumsi olehrumah tangga sekitar 55,27 persen

Air Bersih

Jumlah air minum yang dihasilkan oleh PDAM Nabire pada tahun 2016 adalah sebanyak 224.598 M3 dengan nilai mencapai 1,340 Milyar Rupiah.

Pendapatan DOMESTIK Regional BRUTO (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi pada suatu daerah. PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun berjalan, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar.

PDRB Kabupaten Nabire tahun 2014 adalah sebesar 7,63 %. Pada tahun 2015 meningkat menjadi 8,23 % Pertumbuhan ekonomi tertinggi pada tahun 2015 dicapai oleh lapangan usaha Aministrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 16,85% PDRB Perkapita tahun 2015 adalah 55,73 juta rupiah atau naik 13,79%.