-->

Kabupaten Nduga

Kabupaten Nduga
Kabupaten Nduga yang beribukota di Kenyam terbentuk tahun 2008 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 2008, memiliki luas wilayah 12.941 km2. Kabupaten ini terbagi menjadi 8 distrik/kecamatan. Distrik-distrik tersebut antara lain Wosak, Kenyam, Geselma, Mapenduma, Mugi, Yigi, Mbuwa, dan Gearek. 

Kabupaten ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Jayawijaya. Dari 8 distrik di Kabupaten Nduga, Distrik Geselma memiliki wilayah terluas yaitu 22,43 persen dan Distrik Mugi sebagai distrik yang terkecil wilayahnya, yaitu hanya 5,29 persen dari keseluruhan wilayah Kabupaten Nduga. 

Sebelah Utara Kabupaten Nduga berbatasan dengan Kabupaten Lanny Jaya dan Kabupaten Puncak, sebela Wilayah kabupaten Puncak bagian utara berbatasan dengan Distrik Waropen Atas (Kab. Mamberamo Raya), bagian timur berbatasan dengan Distrik Kuyawage, Distrik Fawi, Distrik Mewoluk, dan Distrik Mulia (Kab. Puncak Jaya), bagian selatan berbatasan dengan Distrik Mimika Baru, Distrik Agimuga (Kab. Mimika), dan bagian barat berbatasan dengan Distrik Sugapa (Kab. Intan Jaya), Selatan berbatasan dengan Kabupaten Asmat, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Jayawijaya, dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Mimika. 

Distrik yang paling jauh dari ibu kota kabupaten adalah Distrik Geselma, yaitu sekitar 67,50 km, sedangkan yang terdekat adalah Distrik Mapenduma yang berjarak sekitar 37,28 km. 

Keadaan Iklim

Keadaan iklim wilayah Kabupaten Nduga pada umumnya hampir sama dengan wilayah di daerah Pegunungan Tengah Papua. Perbedaan yang mencolok terlihat pada keadaan suhu dan kecepatan angin karena tergantung pada ketinggian wilayah.

Rata-rata suhu udara minimum selama tahun 2011 sebesar 14,85oC dan maksimum 26,47oC. Dalam kurun waktu satu tahun, suhu terendah terjadi pada bulan Agustus 2011 yaitu 14oC dan suhu tertinggi pada bulan Januari 2011 sebesar 27,3oC. Kelembaban udara ratarata sebesar 78,25 persen dengan kelembaban udara tertinggi pada bulan Juni dan Juli sebesar 81 persen, dan terendah pada bulan Januari sebesar 74 persen. Curah hujan tertinggi di tahun 2011 terjadi pada bulan Maret yaitu sebesar 263,2 mm.

Kependudukan

Jumlah Penduduk Kabupaten Nduga berdasarkan hasil proyeksi penduduk tahun 2011 adalah 83.459 jiwa dengan penduduk terbesar berada di Distrik Yigi. Sex ratio (perbandingan antara penduduk laki-laki dan perempuan) Kabupaten Nduga sebesar 120, artinya jumlah penduduk laki-laki lebih besar dari pada perempuan. Secara keseluruhan, di Kabupaten Nduga, rata-rata anggota rumah tangga sebesar 4,58. Artinya rata-rata dalam sebuah rumah tangga terdapat 4 orang anggota rumah tangga. Distrik terpadat penduduknya adalah Distrik Yigi 22,72 orang/km2.

Kemiskinan

Berdasarkan data dari BKKBN Provinsi Papua, sebagian besar keluarga di Kabupaten Nduga merupakan keluarga prasejahtera, yaitu sebanyak 1.021 keluarga (63,61 persen). Kurang dari satu persen keluarga di Kabupaten Nduga termasuk dalam tahapan keluarga sejahtera II dan III, yaitu masing-masing sebanyak 5 keluarga dan 1 keluarga. Keluarga yang termasuk dalam tahapan keluarga sejahtera I cukup banyak, yaitu sebanyak 578 keluarga (36,01 persen). Tidak ada satu pun keluarga yang termasuk dalam prasejahtera III+. Garis kemiskinan Kabupaten Nduga pada tahun 2011 sebesar 211.691 rupiah/kapita/bulan. Persentase penduduk miskin, yaitu 42,54 persen pada tahun 2011.

Pendidikan

Pada tahun 2011 Kabupaten Nduga memiliki 38 sekolah dengan rincian; 10 sekolah taman kanak-kanak, 20 sekolah dasar, 7 sekolah menengah tingkat pertama, dan 1 sekolah menengah atas (SLTA). Untuk pendidikan SD, rasio murid terhadap guru yakni 36,79, artinya, rata-rata satu orang guru mengajar 36 siswa. Sedangkan ratio murid terhadap guru di tingkat SMP sebesar 6,10.

Kesehatan

Di Kabupaten Nduga terdapat 9 buah puskesmas, 13 Puskesmas pembantu dan 15 balai pengobatan. Puskesmas terdapat di semua distrik. Berdasarkan data-data yang bersumber dari Dinas Kesehatan dan Sosial Kabupaten Nduga, terdapat 11 tenaga dokter umum, 36 tenaga perawat, 3 bidan, 15 orang non paramedis, 13 dukun bayi dan 48 kader Posyandu.

Pertanian

Jenis tanaman pangan yang cukup banyak ditanam di Kabupaten Nduga adalah umbiumbian, terutama ubi jalar. Selain itu, berbagai macam tanaman sayuran juga banyak ditanam di daerah ini karena iklimnya yang cocok. Produksi tanaman pangan terbesar tahun 2011 adalah ubi jalar, yaitu sebesar 42.112 ton dengan produktivitas 6,58 ton/ha, diikuti produksi sayuran 1.573,33 ton dengan produktivitas 7,87 ton/ha dan padi sawah sebesar 229 ton dengan produktivitas 4,58 ton/ha.

Kehutanan

Luas kawasan hutan di Kabupaten Nduga tahun 2011,yaitu 646.983 Ha terdiri dari Hutan Produksi (HP) seluas 89.081, HutanProduksi Konv (HL) 710 Ha, Penggunaan Lain (APL) 4.067 Ha.
Peternakan

Babi merupakan jenis ternak yang paling banyak dipelihara di Kabupaten Nduga. Jumlahnya mencapai 25.845 ekor pada tahun 2011. Hewan ternak lainnya yang dikembangkan adalah kelinci, dengan jumlah 1.774 ekor. Terdapat juga hewan unggas, yang didominasi oleh ayam buras atau ayam kampung.

Perikanan

Sementara untuk sektor perikanan kolam, pembudidayaan ikan di Kabupaten Nduga seluas 84,5 hektar yang dikembangkan oleh 87 kelompok tani dan anggota 2.800 orang. Jenis ikan yang dibudidayakan, antara lain ikan mas, nila, mujair, dan lele. Produksi ikan darat tahun 2011 sebesar 227.060 ton.

Perkebunan

Kabupaten Nduga menghasilkan tanaman perkebunan yaitu kopi, buah merah, kelapa, tebu, dan sagu. Produksi tanaman perkebunan terbesar tahun 2011, yaitu sagu sebesar 200 ton dengan produktivitas 8 ton/ha, lalu diikuti produksi buah merah sebesar 45 ton dan produktivitas 1,5 ton/ha.

Transportasi

Akses transportasi di Kabupaten Nduga masih mengandalkan jalur udara. Dimana terdapat 13 buah landasan terbang yang hingga saat ini masih bisa dimanfaatkan. Landasan tersebut berada di semua distrik dan merupakan milik MAF dan AMA dengan kondisiyang masih baik.

Pendapatan DOMESTIK Regional BRUTO (PDRB)

Keadaan ekonomi Kabupaten Nduga setelah memisahkan diri dari Kabupaten Jayawijaya terus mengalami kemajuan. Pemerintah daerah telah membangun berbagai sarana dan prasarana untuk menunjang aktivitas ekonomi masyarakat Nduga. Selama lima tahun terakhir (2007-2011), total nilai tambah yang dihasilkan oleh aktivitas sektor-sektor ekonomi yang berada di wilayah Kabupaten Nduga baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan, secara konsisten mengalami peningkatan. Pada tahun 2007, nilai PDRB atas dasar harga berlaku di Kabupaten Nduga adalah sebesar 62,95 milyar rupiah. Nilai ini terus bertambah hingga pada tahun 2011 mencapai 212,81 rupiah. Dibanding tahun 2010, nilai PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011 meningkat sebesar 40 persen, tidak berbeda jauh dari tahun sebelumnya yang meningkat 42 persen.

Kenaikan PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2011 lebih tinggi jika dibandingkan dengan kenaikan pada tahun 2010. Hal ini menggambarkan bahwa perekonomian Kabupaten Nduga semakin membaik dengan laju pertumbuhan ekonomi yang semakin cepat. Nilai PDRB Kabupaten Nduga atas dasar harga konstan pada tahun 2011 adalah sebesar 91,34 milyar rupiah atau tumbuh sebesar 30 persen dibanding tahun 2010. Selama lima tahun terakhir, kegiatan perekonomian di Kabupaten Nduga mengalami percepatan/peningkatan produktifitas ekonomi. Pada tahun 2009 perekonomian tumbuh 23,30 persen dan mengalami percepatan pada tahun 2010 menjadi 26,47 persen. Pada tahun 2011, perekonomian Kabupaten Nduga tumbuh 29,72 persen.