-->

Kabupaten Jayawijaya

Kabupaten Jayawijaya
Kabupaten Jayawijaya dibentuk berdasarkan peraturan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 Tentang Pembentukan Provinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-Kabupaten Otonom di Provinsi Irian Barat. Kabupaten Jayawijaya yang beribukota di Wamena merupakan lembah di dataran tinggi dengan ketinggian rata-rata 1500-2000 meter di atas permukaan laut, terletak antara 137012’-141000’ Bujur Timur dan 302’-5012’ Lintang Selatan. Luas wilayah Kabupaten Jayawijaya adalah berupa daratan seluas 13 925.31 km2. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Mamberamo Tengah, Kabupaten Yalimo dan Kabupaten Tolikara di sebelah utara, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Nduga dan Kabupaten Yahukimo, sedangkan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Yalimo dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Nduga dan Kabupaten Lanny Jaya. Melalui UU No 17 Tahun 2011, Kabupaten Jayawijaya memiliki 40 Distrik, 328 Kampung dan 4 Kelurahan yaitu: Wamena kota, Sinakma, Sinapuk, dan Ilokama, Distrik Trikora merupakan daerah dengan wilayah terluas 876.25 km2dan menjadi Distrik yang terletak pada ketingginan tertinggi di Kabupaten Jayawijaya dan Distrik Wouma dengan luas wilayah terkecil 48.75 km2. Ada 3 Distrik terjauh dari Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya yaitu Distrik Bolakme, Wollo dan Yalengga.

Kondisi Geografis

Temperatur udara bervariasi antara 10.50C sampai dengan 29.40C. Pada tahun 2016, suhu terendah ada pada bulan Agustus dengan rata- rata suhu udara 21.20C. Dalam setahun rata-rata curah kelembapan udara berkisar Antara 50 sampai 100% dengan curah hujan Antara 59-199.5 dan dalam sebulan terdapat kurang lebih 11-29 hari hujan. Musim kemarau dan musim penghujan sulit dibedakan. Berdasarkan data BMKG, bulan Oktober adalah bulan dengan curah hujan terbesar, sedangkan curah hujan terendah berada pada bulan Mei.

Kependudukan

Penduduk Kabupaten Jayawijaya berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2016 sebanyak 210.229 jiwa yang terdiri atas 108.627 jiwa penduduk laki-laki dan 101.602 jiwa penduduk perempuan. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2016 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 106.91. Kepadatan penduduk di Kabupaten Jayawijaya tahun 2016 mencapai 24.74 jiwa/km2dengan rata-rata jumlah penduduk per rumah tangga4 orang. Kepadatan Penduduk di 40 kecamatan cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di Distrik Wamena dengan kepadatan sebesar 361.89 jiwa/km2dan terendah di Distrik Popugoba sebesar 5.69 jiwa/Km2. Sementara itu jumlah rumah tangga tahun 2016 sebanyak 50.437 mengalami pertumbuhan sebesar 1.81 persen.

Orang Asli Papua (OAP)

Hasil pendataan Orang Asli Papua (OAP) di Kabupaten Jayawijaya berdasarkan marga/fam sebanyak 229.109 jiwa, sementara berdasarkan penulusuran marga sebanyak 1.690 marga/fam. Penduduk OAP Kabupaten Jayawijaya dari jumlah penduduk sebanyak 267.334 jiwa.

OAP : 229.109 (85%,70%)

Non OAP : 38.225 (14,30%)

Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jayawijaya sangat di pengaruhi oleh pertumbuhan lapangan usaha. Struktur atau peranan lapangan usaha Kabupaten Jayawijaya tahun 2016 sedikit mengalami perubahan dari sebelumnya dimana sumbangan terbesar pada tahun 2016 tetap di berikan oleh lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan 19,39 persen kemudian diikuti oleh Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 15,98 persen, lapangan usaha Konstruksi memiliki kontribusi sebesar 12,78 persen hal ini menunjukkan adanya pembangunan sarana prasarana yang masih terus berlanjut dan berkembang. PDRB per kapita Kabupaten Jayawijaya tahun 2016 mencapai 29,08 juta rupiah, jika di hitung perbulannya maka dapat di katakan setiaP orang di Kabupaten Jayawijaya memiliki andil dalam perekonomian, dalam produksi sebanyak Rp.2.424.000.

Indeks Pembangunan Manusia

    Angka Harapan Hidup 58,29 (2015) 58,48 (2016)
    Harapan Lama Sekolah 10,82 (2015) 01 (2016)
    Rata-Rata Lama Sekolah 4,59 (2015) 4,74 (2016)
    PDRB per Kapita Rill (Juta Rupiah) 7068(2015) 7282 (2016)
    IPM 54,18(2015) 54,96 (2016)

Pendidikan

Pada tahun 2016 Kabupaten Jayawijaya terdapat 185 Sekolah yang terdiri dari 18 unit TK, 117 unit SD, 31 unit SMP, 13 unit SMA, dan 6 unit SMK. Sebagian besar sekolah tersebut berada di Distrik Wamena Ibu Kota kabupaten. Untuk pendidikan SD, rasio murid terhadap guru yakni 27.50 artinya, rata-rata satu orang guru mengajar 27 sampai 28 siswa, sedangkan rasio murid terhadap guru di tingkat SMP sebesar 16.95 tingkat SMA sebesar 15.67, dan tingkat SMK sebesar 5.72. Banyaknya murid SD yang lulus UAN tahun ajaran 2013/2014 di Kabupaten Jayawijaya mencapai 92.24 persen. Persentase kelulusan di tingkat SMP lebih besar dibandingkan dengan SD, yaitu sebesar 95.90 persen, sedangkan persentase kelulusan di tingkat SMA mencapai 98.42 persen dan di SMK mencapai 97.37 persen.

Kesehatan

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, fasilitas kesehatan yang terdapat di Kabupaten Jayawijaya antara lain 1 Rumah Sakit Umum Daerah, 22 Puskesmas, 1 Rumah Bersalin dan 8 Klinik, 22 Polindes, dan 37 Puskesmas Pembantu. Keberadaan fasilitas kesehatan tersebut tidak lepas dari adanya Tenaga Kesehatan yang melayani di fasilitas yang bersangkutan. Tenaga Kesehatan tersebut antara lain, 55 Tenaga Medis (11 Dokter Spesialis dan 44 Dokter Umum), 7 Dokter Gigi, 268 Perawat, 104 Bidan, 22 Tenaga Farmasi, dan 78 Tenaga Kesehatan lainnya.

Pertanian

Lembah Baliem adalah areal yang luas yang sangat subur sehingga cocok untuk berbagai jenis komoditi pertanian yang di kembangkan tanpa pupuk kimia. Makan pokok masyarakat asli adalah: ubi jalar, talas (keladi), dan jagung sehingga pada areal pertanian mereka di penuhi dengan jenis tanaman makanan pokok ini. Pemerintah daerah berusaha memperkenalkan jenis tanaman lainnya seperti kol, sawi, wortel, buncis, kentang, bunga kol dan daun bawang dan sebagainya yang kini berkembang sebagai barang dagangan yang dikirim keluar daerah untuk meningkatkan pendapatan daerah. Seluas 58 hektar Lahan sawah yang ada di Jayawijaya menggunakan irigasi dan 250 hektar menggunakan system non irigasi. Terdapat 38.568 ha tanah di Kabupaten Jayawijaya dimanfaatkan sebagai kebun. Pemanfaatan kebun terluas adalah di Distrik Hubikosi. Produksi tanaman pangan terbesar tahun 2016 adalah ubi jalar dengan luas panen sebesar 72.807. Kubis, petai cina, dan bawang merah merupakan tanaman holtikultura yang paling banyak diusahakan di Kabupaten Jayawijaya. Sementara jeruk, alpukat, nenas dan markisa merupakan tamanan buah yang paling banyak di tanam. Kopi dan buah merah merupakan komoditas unggulan yang masuk sebagai jenis tanaman perkebunan di daerah ini yang memiliki lahan kopi seluas 1976 hektar dan dapat memproduksi 83.10 ton biji kopi.

Kehutanan

Berdasarkan Data Dinas Kehutanan Kabupaten Jayawijaya, pada tahun 2015 luas hutan dan perairan Kabupaten Jayawijaya adalah 168025.9 ha yang terbagi menjadi; kawasan Hutan Produksi Konversi seluas 45077.507, Hutan Produksi Terbatas seluas 4992.63 ha, Suaka Alam seluas 52005 ha, dan Hutan Lindung seluas 11557.06 ha, serta areal penggunaan lain seluas 54.393,654 ha.

Peternakan

Populasi ternak babi masih menduduki jumlah yang paling banyak diusahakan oleh penduduk di Kabupaten Jayawijaya antara lain sapi potong sebanyak 3.957 ekor, kerbau 86 ekor, dan kuda 10 ekor, sedangkan ternak kecil, antara lain kambing sebanyak 2.336 ekor, babi 95.791 ekor, dan kelinci 4.397 ekor. Ternak unggas yang banyak diusahakan adalah ayam buras sebanyak 68.542 ekor dan itik 832 ekor. Produksi daging terbesar berasal dari ternak babi yaitu sebanyak 95.791 ekor babi di pot terkecil adalah kerbau yaitu sebanyak 14 ekor.

Perikanan

Potensi perikanan air tawar sangat besar untuk wilayah Pegunungan Tengah Papua, perikanan air tawar yang dibudidayakan di daerah Kabupaten Jayawijaya yaitu: ikan mas, ikan nila, ikan lele, ikan mujair dan udang. Jenis ikan yang paling banyak di budidayakan di daerah ini adalah ikan mas (41.8 ton). Lahan kolam yang digunakan untuk membudidayakan berbagai jenis ikan air tawar tawar seluas 217.34 ha. Jumlah kelompok pembudi daya ikan air tawar yang terdata hingga tahun 2017 adalah sebanyak 42 kelompok dan 30 kelompok diantaranya telah mendapat bantuan berupa alat kerja khusus bagi kelompok perikanan, dan semuanya itu menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK). Sudah ada 30 kelompok yang dapat bantuan untuk tahun 2017, jadi setelah mengikuti pelatihan langsung di berikan bantuan bibit.

Pariwisata

Pariwisata Kabupaten Jayawijaya sangat potensial terutama wisata alamnya, Lembah Baliem dikelilingi oleh Pegunungan Jayawijaya yang terkenal karena puncak-puncak salju abadinya, antara lain: Puncak Trikora (4.750 m), Puncak Mandala (4.700 m) dan Puncak Yamin (4.595m). Pegunungan ini amat menarik wisatawan dan peneliti Ilmu Pengetahuan Alam karena puncaknya yang selalu ditutupi salju walaupun berada di kawasan tropis. Lereng pegunungan yang terjal dan lembah sungai yang sempit dan curam menjadi ciri khas pegunungan ini. Vegetasi alam hutan tropis basah di dataran rendah memberi peluang pada hutan iklim sedang berkembang cepat di lembah ini. Ekosistem hutan pegunungan berkembang di daerah ketinggian antara 2.000–2.500 mdpl, tak ketinggalan Danau Habema yang indah, yang sering di sebut orang sebagai Danau diatas awan karena letaknya pada ketinggian 3.300 mdpl tepatnya di bawah kaki gunung Puncak Trikora, adapula pasir putih tanpa lautan yang berada pada ketinggian 1.600 mdpl ada di Lembah Baliem serta Mumi yang dijumpai di beberapa tempat di Kabupaten Jayawijaya yaitu Mumi Wimtok Mabel berada di Distrik Kurulu, Mumi Aikima (Weropak Elosak) berada di Aikima dan Mumi Alouka Huby berada di Distrik Asologaima. Even Budaya yang terkenal di dearah ini adalah Festival Lembah Baliem yang diselenggarakan setiap tahun tepatnya di minggu ke 2 bulan Agustus. Pada Tahun 2016, terdapat peningkatan 18 hotel di Kabupaten Jayawijaya dimana sebagian besar hotel tersebut merupakan hotel non bintang, termasuk Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Jayawijaya cenderung mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Demikian halnya, pengunjung wisatawan domestik pun mengalami peningkatan. Adapun Jumlah wisatawan yang datang ke Kabupaten Jayawiyaya pada tahun 2016 sebanyak 42 489 wisatawan, yang terdiri dari Wisatawan Asing sebanyak 1214 dan Wisatawan Domestik sebanyak 41 489.

Transportasi

Transportasi darat berperan penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian khususnya dalam upaya memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar arus lalu lintas barang dan jasa. Di Kabupaten Jayawijaya terdapat 4 terminal yaitu satu terminal tipe C yang berada di Pasar Jibama, dan 3 terminal bayangan yang berada di Pasar Sinakma, Pasar Wouma, dan terminal bayangan di depan BRI. Panjang jalan di Kabupaten Jayawijaya tahun 2016 mencapai 512.9 km, berdasarkan pengelolaannya, 70.85 persen merupakan jalan Kabupaten, 9.36 persen merupakan jalan Negara dan 19.79 persen merupakan jalan Provinsi. Berdasarkan jenis permukaannya, 2.51 persen dari seluruh jalan di Kabupaten Jayawijaya merupakan jalan aspal, 89.13 persen merupakan jalan tidak aspal, dan 8.36 persen merupakan jalan lainnya. Selain itu, 30.39 persen dari seluruh jalan di Kabupaten Jayawijaya dalam kondisi baik, 33.58 persen dalam kondisi sedang, 29.70 persen dalam kondisi rusak, dan 6.34 persen dalam kondisi rusak berat.

Pesawat terbang merupakan salah satu alat tranportasi utama di sebagian besar kabupaten yang ada di Papua, khususnya Kabupaten Jayawijaya. Terdapat tiga landasan pesawat terbang di kabupaten Jayawijaya, masing-masing berada di Distrik Wamena yang dimiliki oleh pemerintah dan di Distrik Pelebaga dan Wollo yang dimiliki oleh MAF. Semua landasan pesawat terbang tersebut dalam kondisi baik. Kecuali di wilayah Asolokobal dan Musatfak, landasan pesawat dalam keadaan rusak. Selama tahun 2016, pesawat yang datang melalui Bandara Wamena sebanyak 22.061 buah dengan membawa penumpang sebanyak 188.656 orang sedangkan pesawat yang berangkat sebanyak 22.192 buah yang membawa 184.612 orang. Terdapat 185 buah pesawat lokal. Jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di Kabupaten Jayawijaya sebanyak 2.772 unit dimana sebagian besar berupa kendaraan roda dua (87,34 persen). Selain itu, 12,66 persen berupa kendaraan roda tiga, empat, dan enam. Dari sekian kendaan yang terdaftar, terdapat 1.629 angkutan umum yang terdaftar di Kabupaten Jayawijaya.

Energi

Jumlah pelanggan listrik PLN di Kabupaten Jayawijaya tahun 2016 adalah sebanyak 18.658 pelanggan, meningkat 4,79 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun jumlah daya yang terpasang 27 230 438 kw, sementara produksi listrik sebesar 28 329 362 kwh dan listrik yang terjual adalah sebanyak 28 559 508 kwh, sampai saat ini Gardu listrik yang ada sebanyak 107 unit. Sebagian warga di Kabupaten Jayawijaya belum terjangkau listrik sehingga masih mengandalkan api sebagai penerang saat malam.

Pendapatan DOMESTIK Regional BRUTO (PDRB)

Selama empat tahun terakhir (2013-2016), total nilai tambah yang dihasilkan oleh aktifitas sektor-sektor ekonomi yang berada di wilayah Kabupaten Jayawijaya baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan, secara konsisten mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Nilai PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2016 tumbuh sebesar 12.89 persen, lebih rendah dari tahun sebelumnya, Sementara Nilai PDRB Kabupaten Jayawijaya atas dasar harga konstan pada tahun 2016 adalah sebesar 4.028.69 milliar rupiah atau tumbuh sebesar 7.66 persen. Struktur ekonomi Kabupaten Jayawijaya pada tahun 2016 tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya dimana sektor pertanian menjadi sektor yang dominan dalam pembentukan PDRB Kabupaten Jayawijaya. Sektor ini memberi andil hampir atau lebih dari 14 persen tiap tahunnya. Namun pada tahun 2016 sektor transportasi dan perdagangan menjadi sektor dengan kontribusi terbesar yaitu sebesar 19,98 persen, kedua sektor ini justru cenderung mengalami peningkatan selama kurun waktu 3 tahun terakhir.