-->

Peredaran Senjata Gelap Diduga Libatkan Aparat

KOTA JAYAPURA – Kapolda Papua, Irjen Pols. M. Tito Karnavian,MA, menegaskan bahwa senjata ilegal yang banyak dimiliki oleh kelompok yang berseberangan di Papua ini umumnya adalah hasil rampasan dari anggota TNI dan Polri yang bertugas di wilayah Pegunungan Papua. “Senjata dan amunisi-amunisi yang masuk ke Papua sudah jelas, yaitu hasil rampasan dari para anggota TNI dan Polri. Mereka (kelompok yang berseberangan itu) memanfaatkan anggota kita yang lengah, dan itu sangat tidak dibenarkan,’ tegas Kapolda saat ditemui wartawan di Mapolda Papua, Rabu (3/4). Meski begitu, Kapolda mengakui, maraknya peredaran gelap senjata itu juga ada yang melibatkan anggota TNI dan Polri. ‘Yang dari penjualan oknum-oknum TNI/Polri juga pernah terungkap. Kita nggak bisa menjamin, tapi itu oknum bukan institusi,” jelasnya. “Selaku pimpinan saya belum bisa menjamin seratus persen kalau anggota saya tidak terlibat, pasti ada yang terlibat,” ujarnya. Sementara mengenai langkah yang akan diambil, Kapolda menyatakan pihaknya pasti akan melakukan pengecekan ke seluruh anggota yang bertugas. “Tapi itu cukup sulit. Sebab bisa saja anggota mengaku kalau ada kontak senjata dan (amunisi) yang keluar misalnya 15, tapi dia mengaku 20. 5-nya dikantongi. Jadi kita nggak bisa menjamin seratus persen. Kemungkinan kebocoran itu selalu ada. Kalau itu terjadi, nggak mungkin dalam jumlah besar, paling jumlah kecil,” paparnya. Kapolda menjelaskan, kalau bicara masalah senjata yang dimiliki oleh kelompok sipil bersenjata dari mana, sumber paling utama itu jelas dari hasil rampasan. “Jadi sangat jarang adanya peredaran senjata. Yang paling banyak justru sumbernya itu dari perampasan senjata operasional TNI/Polri. Banyak sekali senjata senjata yang dirampas. Mereka ambil kesempatan anggota lengah,” ucapnya. Pihaknya sudah berkali-kali mengingatkan anggota agar selalu waspada. “Kita kan serba salah. Anggota nggak dikasih senjata, dia terancam. Dikasih senjata jadi target untuk dirampas. Karena itu tinggal bagaimana anggota saja jangan sampai lengah. Yang repot lagi kalau nanti ada yang mabuk lagi kan?,” tuturnya. [CenderawasihPos]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah