-->

Pasir Konsentrat di Lokasi Tambang Freeport Dijarah Nonkaryawan

TIMIKA (MIMIKA) – Sebanyak 80 orang nonkaryawan PT Freeport Indonesia melakukan pendulangan atau penjarahan pasir konsentrat disertai dengan pengrusakan kendaraan fasilitas Freeport, Minggu (16/06/2013).

Kabid  Humas Polda Papua  Kombes  (Pol)  I Gede Sumerta Jaya membenarkan menerima laporan 80 orang nonkaryawan melakukan penjarahan pasir konsentrat di sekitar lokasi tambang emas PT. Freeport Indonesia mile 74 Tembagapura, Mimika Minggu (16/062/013) sekitar pukul 19.00 WIT hingga mengakibatkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan raksasa itu.

“Minggu sekitar  pukul 19.00 WIT, sekitar 80 orang nonkaryawan masuk dengan cara sembunyi-sembunyi ke dalam lokasi areal pabrik tambang Mile 74 dan langsung melakukan pengrusakan kendaraan, fasilitas pabrik yang bertujuan untuk mengambil konsentrat,” ungkapnya, Senin (17/06/2013).

Pengrusakan tersebut, rata-rata kendaraan kaca-kaca hancur, seperti Kendaraan LWB Departemen Maintenes Mine No. Lambung 4053, Kendaraan LWB Departemen Grasber Operation No. Lambung 4013,  Kendaraan LWB Departemen Mill No. Lambung 3382,  Kendaraan LWB Departemen Grasberg Operation No. Lambung 4479,  Kendaraan LWB Departemen Maintenes Mine No. Lambung 4269.

Sesuai laporan yang diterima, kejadian itu bermula sekitar pukul 19.00 WIT, masyarakat nonkaryawan berjumlah 30 orang telah berkumpul di seputaran Barak W dan Mess Kenanga Ridge Camp, sedangkan beberapa masyarakat sudah berhasil melalui  Pos 800 menuju OB3 dengan sembunyi-sembunyi menuju Pabrik Mile 74 dengan cara naik bus.

Sekitar pukul 19.23 WIT terjadi pelemparan terhadap kaca bus karyawan di seputaran Terminal Mile 74 lalu Pukul 19.30 WIT, masyarakat nonkaryawan yang berhasil sampai di area pabrik melakukan pengrusakan terhadap kendaraan yang lewat dan juga fasilitas kantor-kantor  sambil berteriak-teriak.

Karyawan yang sedang kerja panik dan menuju tempat berkumpul karyawan di terminal Mile 74. Kemudian sekitar  Pukul 21.10 WIT, aparat keamanan bersama securty area Pabrik Mile 74, mengamankan masyarakat nonkaryawan yang langsung dinaikkan ke  bus. Sekitar  50 orang dikawal kendaraan escort menuju ke Polsek Tembagapura.

Pukul 21.30 WIT, masyarakat yang berjumlah 7 orang yang akan melewati dari susuran Kali Camp David, diamankan di Pos 800 guna dikembalikan ke Desa Banti. Pukul 22.40 WIT, area Pabrik dan area  Kantor OB 1 dan 2 Mile 74 sudah diamankan dan juga sudah dievakuasi karyawan oleh security, Satgas

Polri dan TNI. Kemudian berselang  pukul 22.45 WIT, bus 5 unit  bergeser dari Rigde Cam menuju Terminal Mile 74 untuk mengavakuasi karyawan yang berada di area Amole, area Kasuang Shop.

Karyawan diajak kembali menuju barak namun karyawan tersebut menolak kembali ke area kerjanya. Pukul 23.00 WIT, masyarakat nonkaryawan berjumlah sekira 300 orang dari arah Kali Camp David Head Rut berkumpul di Pompa 1, sementara pihak Security dan Satgaspam melakukan penutupan jalan menuju arah Mile 74.

Pukul 23.30 WIT, masyarakat nonkaryawan terus bertambah jumlahnya sekitar 500 orang terdiri dari laki-laki, perempuan, anak-anak  dan juga terlihat beberapa masyarakat pendatang. Sebagian masyarakat mulai membongkar bengkel dekat jalan naik head root dan menyalakan api dengan membakar karet konfeyor bekas di area Camp David kemudian Pukul 00.00 WIT, masyarakat nonkaryawan mulai bergerak naik menuju area pabrik Mile 74 dengan membawa perlengkapan wajan, pisau, panah dan alat tajam lainnya.

Pukul 00.10 WIT, kendaraan Nomor Lambung 01-3208 GRS MTC driver Jhon Uamang di Mile 72,5 tiba-tiba saja meluncur sehingga mengakibatkan driver mengalami kaki kiri patah akibat tergilas ban kendaraannya.

Pukul 00.25 WIT, mobil ambulance dan Tim ERG  tiba untuk mengevakuasi korban dibawa ke hospital guna perawatan lebih lanjut. Namun masyarakat sudah melakukan pembongkaran terhadap shop/bengkel-bengkel  di area kerja dan melakukan penjarahan-penjarahan fasilitas perusahaan tambang.

Pukul 01.00 WIT, situasi di area pabrik contretrating sudah tidak bisa dibendung dan nonkaryawan telah melakukan pembongkaran-pembongkaran fasilitas perusahaan tambang emas PT. Freeport Indonesia sambil mengambil bahan tambang yang berada di area tersebut.

Pukul 02.15 WIT secara berangsur-angsur nonkaryawan yang melakukan pendulangan atau penjarahan pasir consentrat berhasil diturunkan dengan beberapa unit bus dengan membawa jarahan pasir consentrat perusahaan tambang PT. Freeport Indonesia.

Mengenai motif, kata I Gede masih diselidiki. “Polres Mimika masih penyelidikan terhadap ratusan orang yang menjarah pasir consentrat perusahaan tambang emas PT. Freeport Indonesia. Hingga sekarang belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka. Kerugian juga belum diketahui berapa jumlah sebab masih dalam penyelidikan pihak Polres Mimika.” [PapuaPos| PTFI]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah