-->

Biayakan Putra-Putri Port Numbay di Universitas Satya Wacana, Pemkot Jayapura Gelontorkan Rp 3 Miliar

KOTA JAYAPURA - Pemkot Jayapura, Papua, setiap tahun bakal menggelontorkan dana sekitar Rp 3 miliar untuk biaya sekolah gratis 40-an putra/putri  asli Port Numbay di Universitas Satya Wacana Semarang, Jawa Tengah.

Walikota Jayapura, Benhur Tommy Mano mengatakan, mahasiwa tersebut juga akan menerima gaji setiap bulannya, sebesar Rp 1,5 juta. Ke-40 mahasiswa yang baru pertama kalinya dikirim ke luar Papua ini,  harus memiliki IPK minimal 2,25 per semester. Jika tidak, pemkot setempat bakalan memulangkan kembali ke tempat asalnya. Namun, jika mahasiswa tersebut dinilai mampu atas prestasi pendidikannya, maka Pemkot bakalan mengirimkan mereka kembali untuk bersekolah S2 di Amerika Serikat.

“Kalau dia mampu, dia bisa menyelesaikan 3,5 tahun dan sampai 4 tahun. Dan ini kita akan pantau juga IP-nya harus dua ke atas. Kalau sampai IP-nya turun dan kita lihat juga ada yang melanggar aturan-aturan yang diterapkan oleh pemerintah kota, maka kita akan tarik pulang itu dan dia harus siap untuk mengembalikan biaya 100 persen yang dibiayai oleh pemerintah,” jelasnya.

Pemkot setempat mengklaim 40-an mahasiswa yang lolos seleksi tersebut murni lolos karena kemampuan. Nilai rata-rata mereka diatas 90. Bahkan masing-masing siswa memiliki kemampuan di atas rata-rata.

Sebelumnya Pemkot Jayapura melakukan penjaringan kepada 96 orang anak dari berbagai sekolah di 5 distrik yang tersebar. Hasilnya terseleksi 69 anak lolos test. Panitia melakukan tes tertulis dan psikologi kembali, sehingga mendapatkan 40 anak yang lolos ikut beasiswa ke perguruan tinggi tersebut. [PortalKBR]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah