-->

Kepala Suku Besar Moni Minta Masyarakat Nabire Abaikan Provokasi Kontraproduktif

NABIRE - Kepala Suku Besar Moni Kabupaten Nabire, AS Zonggonau, mengimbau masyarakat jangan terpengaruh isu-isu kontraproduktif terkait kerusuhan saat final tinju Piala Bupati di GOR Kota Lama, Minggu (14/07/2013).

"Saya mengimbau kepada masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan perempuan untuk berdialog dengan baik. Yang baik kita pakai untuk masyarakat," kata Zonggonau di Nabire, Papua, Minggu (21/07/2013).

Purnawirawan TNI AD yang diangkat sebagai kepala suku sejak 1999 itu mengatakan, kerusuhan di Nabire adalah musibah dan bukanlah kesalahan siapa pun.

Potensi kerusuhan bermula saat Bupati Nabire, Isaias Douw, menggratiskan warganya agar bisa menonton langsung kejuaraan tinju Piala Bupati 2013 itu ke dalam gelanggang. Warga yang semula nongkrong-nongkrong dan tidak punya uang langsung membludak masuk.

Kerusuhan terjadi seusai final antara petinju Alfius Rumkorem dari Sasana GPT Persada dengan Yulianus Pigome dari Sasana Mawa.

Beberapa saat setelah wasit Albert Titahelut mengumumkan kemenangan Rumkorem, pendukung Pigome marah. Kursi beterbangan, saling pukul terjadi, dan massa berebutan keluar gedung melalui satu-satunya pintu yang ada.

Korban jiwa sebanyak 17 orang yang kebanyakan karena terinjak-injak dan kekurangan oksigen. Petugas pengamanan, baik polisi ataupun sipil lain, sangat jomplang jumlahnya ketimbang massa yang harus diamankan.

Dari kerusuhan Nabire ini, Zonggonau justru mengajak masyarakat Nabire berintrospeksi apakah selama ini pernah berbuat salah dalam bertindak maupun kepada alam yang menghidupi manusia.

"Ini musibah yang datang dari Tuhan. Apakah kita berbuat salah, kita tidak tahu. Yang tahu hanya Tuhan yang maha kuasa," tuturnya.

Terpisah, Panglima Kodam XVII Cendrawasihm Mayor Jenderal TNI Christian Zebua, meminta masyarakat tak mudah tersusupi kelompok-kelompok lain yang memanfaatkan insiden kerusuhan di Nabire untuk kepentingan lain.

"Saya sampaikan kepada Bupati Nabire dan Bupati Dogiyai yang masyarakatnya ada yang jadi korban, jangan sampai tersusupi kepentingan kelompok lain sementara masyarakatnya sesungguhnya sudah tidak masalah," katanya. [Antara]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah