-->

Ruben Magai : Tragedi Tinju Berdarah Nabire Diskenariokan

KOTA JAYAPURA - DPR Papua menuding Tragedi Tinju Berdarah di GOR Kota Lama Nabire orang ada aktor intelektualnya. Untuk itu, Polisi harus mengungkapnya. Hal itu diungkapkan  Ketua Komisi A DPR Papua yang membidangi hukum dan keamanan Ruben Magai, Selasa 16 Juli.

“Peristiwa Nabire Kelihatannya sudah distel  atau discenariokan,  sehingga diharapkan polisi bisa mengungkap pelaku  juga diproses secara hukum,”tandas Ruben.

Ia menduga ada skenario untuk membuat ricuh, terlihat dari semua pintu keluar masuk GOR, hanya satu yang terbuka.

“Ada 3 pintu, tapi saat kejadian hanya satu yang terbuka, ini salah satu indikasi ada yang stel,” paparnya.
Peristiwa itu  menurutnya  di luar dugaan dan pikiran orang, sehingga membuat semua orang kaget, karena kejadiannya sangat aneh.

“Inilah yang diminta kepada Polisi untuk berani mengungkap pelakunya. Karena ada juga yang mati karena pegang pintu lalu kena setrum,”ucapnya.

DPR Papua sendiri menurut Ruben akan segera  membentuk tim investigasi untuk mengusut tuntas kasus ini.  ”Ya, kami tadi sudah melaporkan kepada Pak gubernur Lukas Enembe dan saran dari gubernur harus bentuk tim bersama dengan LSM, Pemprov Papua dan juga wartawan,”paparnya.

Sementara Sekretaris Komisi A Julius Miagoni meminta bupati bertanggung jawab atas insiden itu. “Bupati harus bertanggung jawab atas insiden itu, karena dia yang meminta panitia tidak memungut biaya masuk, sehingga penonton berjubel melebihi kapasitas,”paparnya.

Ia juga mensinyalir, kejadian itu seperti sengaja diskenariokan oleh orang yang tak bertanggung jawab yang sengaja menciptakan kekacauan. “Ada indikasi sengaja diciptakan, jadi Polisi harus mengusut tuntas otaknya,”kata dia.

Dua korban luka dalam kerusuhuna pada final kejuaraan tinju dalam rangka memperebutkan piala bupati itu dirujuk ke RS Jayapura.  “Dua orang korban dirujuk  ke RSUD Jayapura atas nama Makaria Tekege dan Misiro, lantaran hingga kini belum sadarkan diri,” kata Direktur RSUD Nabire, Johny.

RSUD Nabire mengklaim saat ini masih da 22 orang yang mengalami luka-luka pasca kerusuhan tinju dari sebelumnya ada 34 orang yang dirawat. RSUD setempat mengklaim rata-rata korban meninggal bukan akibat dari benda tajam.

“Ini hari ada kita evakuasi dua ke Jayapura, ini saya lagi urus ke pesawat ini. Penderitanya tidak sadar dua-dua. Korban meninggal Ya kebanyakan karena waktu itu berdempet-dempetan dan kebanyakan karena terinjak-injak,” jelasnya.

Pertandingan tinju maut di Nabire menelan korban jiwa 17 orang dan 34 orang luka-luka. Pertandingan tinju yang digelar oleh pemkab setempat dilaksanakan dalam rangka pekan olahraga kabupaten.

Sementara hingga saat ini kepolisian setempat belum menetapkan tersangka pelaku kerusuhan, namun telah ada 13 orang yang diperiksa sebagai saksi. [BintangPapua]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah