-->

Pejabat RSUD Dok II Diberi Waktu Hanya Setahun Buat Perubahan

KOTA JAYAPURA - Gubernur Papua, Lukas Enembe secara gamblang menyampaikan bahwa Pemprov akan bekerja lebih ketat untuk mengubah wajah kesehatan di Papua. Hal pertama yang dibuat adalah dengan membentuk Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) yang dipimpin drg Aloysius Giay. Unit ini nantinya melakukan pemetaan tentang apa yang harus dibuat beberapa tahun ke depan guna memperbaiki kualitas kesehatan Papua.

"Saya sudah meminta 108 dokter PTT dan sekarang para dokter ini sudah menyebar ke seluruh daerah di Papua," jelas Lukas Enembe pada Launching majalah Papua Bangkit di Hotel Aston, Jayapura, Rabu (31/07/2013).

Tak cuma itu, RSUD Dok II yang sebelumnya sempat digelontorkan berbagai masalah juga menjadi perhatian serius. Menurut Lukas setelah ia melantik secara resmi direktur dan seluruh pejabat eselon di bawahnya dan kini tak ada harga tawar. RSUD Dok II harus berbenah.

Penyampaian Lukas Enembe Rumah Sakit rujukan terbesar di Papua ini menurut Menkokesra, Agung Laksono merupakan rumah sakit rujukan paling buruk yang ada di negara ini.

"Ini penyampaian langsung Menkokesra kepada saya sehingga upaya dalam 100 hari kerja bidang kesehatan harus menjadi perhatian sendiri," bebernya.

Lukas sendiri sudah 3 kali menginjakkan kaki ke rumah sakit peninggalan Belanda tersebut dan ia sepakat bahwa memang ada banyak masalah yang harus diselesaikan segera. Harapannya dengan pergantian kepemimpinan maupun jajaran di bawahnya RSUD Dok II bisa berbenah.

Dari tanggungjawab pejabat yang baru menurut Lukas ia memberi kesempatan selama 1 tahun untuk melakukan 'pencucian'. Bila selama 1 tahun tak ada perubahan signifikan Gubernur mewanti bahwa pejabat dan jajarannya besar kemungkinan akan dipindahkan.

"Orang Papua harus diselamatkan, saya tidak punya kepentingan apa-apa dengan rumah sakit ini. Yang keluar harus dengan senyum bukan air mata jadi saya batasi 1 tahun untuk pejabatnya, jika tak bisa diperbaiki maka saya pidahkan ke Puncak Jaya saja untuk didik betul-betul. Kami meberi tantangan agar bisa berubah," tegasnya. [CenderawasihPos]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah