-->

Pemimpin Sekte Kanibal, Steven 'Black Jesus' Tari Tewas Dibantai Warga Madang

MADANG - Seorang pemimpin sekte agama sesat di utara wilayah Papua Nugini yang dikenal karena aksi kanibalismenya Steven Tari, dikabarkan tewas dikeroyok dan dipotong hidup-hidup oleh massa di sebuah desa.

Steven Tari atau dikenal dengan nama Black Jesus, sebenarnya tengah menjalani hukuman penjara atas kasus pemerkosaan yang dilakukannya.

Namun, Tari berhasil kabur ketika terjadi pembobolan penjara massal pada Maret lalu.

Kepala kepolisian PNG Sylvester Kalaut mengatakan Tari dan salah seorang pengikutnya tewas dibunuh di sebuah desa dekat kota Madang, Kamis (29/08/2013).

Tari dan pengikutnya tewas dikeroyok massa setelah menyerang seorang perempuan muda.

"Dia sudah tewas dan itu mungkin sudah menjadi takdir orang yang melarikan diri dari pemerintah. Saya memperingatkan dan mendesak agar para pelarian penjara segera menyerahkan diri," kata Kalaut seperti dikutip harian Post-Courier.

Polisi menyatakan, perempuan yang diserang Tari adalah seorang penjual bunga yang akan ditipunya untuk ikut dalam sekte agama yang dipimpinnya.

"Warga desa kemudian mengepung Tari dan pengikutnya, lalu mengeroyoknya hingga tewas," kata Kalaut.

Tari, dinyatakan bersalah memerkosa sejumlah gadis dengan alasan yang menyatakan dirinya adalah utusan Tuhan pada 2010, ia memaksa para wanita untuk nikah dengannya. Atas perbuatannya, pengadilan menjatuhkan hukuman 10 tahun penjara.

Sebelum dipenjara, Tari memiliki ribuan pengikut di berbagai desa di pedalaman PNG. Dia bahkan memiliki pengawal bersenjata untuk melindunginya. Saat itu, Tari berkhotbah para perempuan muda harus menikah dengannya untuk memenuhi perintah Tuhan.

Papua Niugini, yang menempati separuh dari Pulau Papua, merupakan salah satu negara yang paling sedikit dieksplorasi di dunia. Sihir dan kanibalisme sering dipraktikkan di negeri ini.

Tahun lalu, polisi menangkap puluhan orang terkait tuduhan kanibalisme yang menewaskan sedikitnya tujuh orang.

Para pelaku kanibalisme ini membunuh para korbannya sebelum memakan otak mereka dan membuat sup dari potongan tubuh para korbannya' [Kompas]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah