-->

Polda Papua Tidak Ijinkan Demo Damai Komite Nasional Papua Barat (KNPB) 15 Agustus 2013

KOTA JAYAPURA - Dengan berbagai pertimbangan, permohonan ijin untuk menggelar aksi Demonstrasi Damai pada 15 Agustus 2013 yang diajukan oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dipastikan tidak akan diijinkan.

Kapolresta Jayapura AKBP. Alfred Papare di kawasan perbatasan Wutung pada Senin (12/08/2013) siang, mengatakan, walau surat pemberitahuan yang masuk ke Polda Papua bertuliskan demo Damai, namun ada 3 hal yang menjadi isi dari aksi tersebut yang menurutnya memberatkan pihak kepolisian memberikan ijin kepada KNPB.

Dari 3 hal yang dimaksudkannya, pertama adalah karena momen tersebut digunakan untuk memperingati perjanjian Newyork Agreement pada 15 Agustus 1962 yang menyatakan penyerahan Papua Barat dari Belanda ke Indonesia.

Kemudian yang menjadi pertimbangan kedua adalah adanya sinyalemen aksi tersebut akan digunakan untuk menyatakan dukungan mereka terhadap pembukaan kantor Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Belanda. Dan yang ketiga adalah aksi tersebut dilakukan untuk pra penyambutan kelompok Melanesian Sparehead Group (MSG) yang nantinya akan datang ke Papua.

“Nah inikan yang saya bilang terbungkus kegiatan “M” didalamnya, sehingga sudah bisa dipastikan tidak akan diberikan ijin oleh pihak Kepolisian dalam hal ini Polda Papua,” jelas Alfred.

Kemudian meski mereka menyebut aksi mereka sebagai demo damai, namun ada indikasi ada upaya dari pihak KNPB untuk memacetkan jalan dari Waena hingga ke Jayapura, dan untuk hal tersebut ia memastikan pihak kepolisian akan siap untuk melakukan langkah antisipasi.

Karenanya Alfred pun menghimbau kepada masyarakat yang hendak mengikuti aksi tersebut untuk mengurungkan niatnya, sebab bila jadi dilakukan maka aksi tersebut dianggap illegal karena tidak mendapatkan ijin dari pihak Polda Papua.

Dan bila pada momennya nanti KNPB tetap bersikeras melakukan demonstrasi dan menolak untuk membubarkan diri, maka Alfred menegaskan pihaknya tidak akan segan-segan untuk melakukan pembubaran paksa.

Tetap Demo

Sementara itu, Komite Nasional Papua Barat (KNPB) di wilayah Kabupaten/Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom pada 15 Agustus (besok lusa) akan menggelar aksi demo damai dalam bentuk parade festival Budaya Papua di Pusat Kota Jayapura dalam hal ini di Taman Imbi Yos Sudarso.

“Pada tanggal 15 Agustus 2013 kami dari KNPB dan Rakyat Papua akan melakukan aksi Demo Damai yang bersifat Parade/telebudaya dengan cara longmarch dari beberapa titik yaitu Sentani, Waena, Abepura, Tanah hitam, Dok V dan menuju ke Taman Imbi Jayapura,” kata Juru Bicara(Jubir) KNPB Wim Rocky Medlama didampingi dua anggota KNPB seperti Nalok Vietnam dan Tonny Kobak, ketika menggelar jumpa pers, di CafĂ© Prima Garden Abepura, Senin (12/08/2013) kemarin sore sekira pukul 15.30 WIT.

Menurutnya, aksi yang akan dilakukan tersebut merupakan bentuk dukungan dari masyarakat Papua untuk menjalin hubungan kerjasama dengan Malanesia Spearhead Group(MSG) dan juga sebagai dukungan atas akan diresmikannya kantor Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Belanda.

Menurut dia, pada hari  Kamis lalu, pihaknya sudah melayangkan surat pemberitahuan kepada pihak keamanan dalam hal ini Kepolisian Daerah (Polda) Papua. Oleh karena itu, sebagai pihak pengayom masyarakat kepolisian jangan membatasi aksi tersebut.

“Kami bukan meminta penerbitan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) terkait ijin demo, tapi seharusnya aparat keamanan yang menjadi pengayom dan pelindung masyarakat asli Papua bukannya melakukan tindakan intimidasi, menteror serta menangkap terhadap masyarakat asli Papua yang ingin melakukan aksi demo terkait persoalan Bangsa Papua Barat kedepan,” jelasnya.

Kata dia, selama ini hanya untuk mencari pangkat, oknum – oknum anggota kepolisian telah melanggar aturan perundang – undang yang berlaku di Negara Republic Indonesia dengan cara membungkam suara aspirasi rakyat Papua yang hendak dikeluarkan.

“Saya melihat di Papua ini merupakan lahan untuk cepat naik pangkat bagi aparat keamanan yang utama adalah petingi - petinggi TNI/Polri, karena menurut pimpinan mereka aparat keamanan di Papua telah berhasil memblokade gerakan KNPB selama ini, namun kenyataannya rakyat asli Papua tidak akan hilang dari ideologinya untuk menghendaki Papua Merdeka atau kata lainnya lepas dari NKRI,” pungkasnya.

Dia menambahkan juga bahwa walaupun pihak kepolisian melarang untuk melakukan aksi demo, KNPB tetap melaksanakan apa yang telah menjadi keputusan masyarakat tersebut. [BintangPapua]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah