September 2013, Pasar Ikan Hidup di Netar Mulai Beroperasi
pada tanggal
Wednesday 28 August 2013
SENTANI (JAYAPURA) - Pasar ikan hidup yang berada di Netar milik Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jayapura, Papua akan mulai beroperasi pada bulan September 2013 nanti, kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jayapura Frangklyn Mananoma kepada Antara di Sentani, Selasa (27/08/2013).
“Pasar ikan hidup di Netar saat ini masih dalam tahap perbaikan,” tandasnya.
Ia mengungkapkan nantinya pasar ikan hidup ini nantinya akan menjual benih ikan dan ikan-ikan segar bagi masyarakat yang ada di Kabupaten Jayapura.
“Pasar ikan hidup ini memang milik Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jayapura, tetapi dikelola oleh yang lainnya,” ujarnya.
Frangklyn menuturkan pasar tersebut memang sangat membantu ekonomi masyarakat khususnya para nelayan yang menjual hasil tangkapannya dalam kondisi segar.
“Pembeli lebih senang ikan yang masih hidup dan segar, sehingga bagaimanapun kita akan upayakan pasar ikan itu bisa kembali beroperasi,” urainya.
Sebelumnya, kondisi pasar ini sudah hampir tiga tahun terbengkelai alias tidak beroperasi. Di mana terbengkalainya pasar tersebut karena tidak adanya anggaran untuk pemeliharaan dan operasional pasar. Anggaran yang digunakan untuk pemeliharaan berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp200 juta lebih, dimana bukan pemerintah lagi yang akan mengelolanya, namun akan dialihkan ke pihak ketiga. [Antara/BintangPapua]
“Pasar ikan hidup di Netar saat ini masih dalam tahap perbaikan,” tandasnya.
Ia mengungkapkan nantinya pasar ikan hidup ini nantinya akan menjual benih ikan dan ikan-ikan segar bagi masyarakat yang ada di Kabupaten Jayapura.
“Pasar ikan hidup ini memang milik Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jayapura, tetapi dikelola oleh yang lainnya,” ujarnya.
Frangklyn menuturkan pasar tersebut memang sangat membantu ekonomi masyarakat khususnya para nelayan yang menjual hasil tangkapannya dalam kondisi segar.
“Pembeli lebih senang ikan yang masih hidup dan segar, sehingga bagaimanapun kita akan upayakan pasar ikan itu bisa kembali beroperasi,” urainya.
Sebelumnya, kondisi pasar ini sudah hampir tiga tahun terbengkelai alias tidak beroperasi. Di mana terbengkalainya pasar tersebut karena tidak adanya anggaran untuk pemeliharaan dan operasional pasar. Anggaran yang digunakan untuk pemeliharaan berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp200 juta lebih, dimana bukan pemerintah lagi yang akan mengelolanya, namun akan dialihkan ke pihak ketiga. [Antara/BintangPapua]