-->

Polda Papua Tetapkan Dua Tersangka Bentrokan di Waghete

KOTA JAYAPURA - Kepolisian daerah (Polda) Papua menetapkan dua orang tersangka masing-masing YPP (46) dan (27) dalam bentrokan yang terjadi di Waghete, Kabupaten Deiyai, 23 September lalu yang mengakibatkan satu orang siswa SMA atas Alpius Mote tewas tertembak.

Hal tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Papua, AKBP Sulistyo Pudjo Hartono, Sik kepada wartawan, Selasa (08/10/2013) di Mapolda Papua.

”Sebelumnya status mereka sebagai saksi, namun telah ditingkatkan sebagai tersangka atas penghasutan massa yang mengakibatkan terjadi gesekan antara masyarakat dan aparat keamanan yang tengah bertugas,” ucap Kabid Humas.

Hanya saja kedua tersangka ini tidak ditahan atas jaminan dari tokoh masyarakat setempat dan pertimbangan dari penyisik Polres Paniai. ”Mereka ada di Wagete, tapi tidak ditahan atau penahanannya ditangguhkan,” katanya.

Walau begitu, Kabid Humas menegaskan, proses hukum terhadap keduanya akan tetap berjalan. “Ada jaminan bukan berarti proses hukum dihentikan,” imbuhnya.

32 Orang Diperiksa

Kabid Humas memaparkan, untuk mengusut insiden tersebut, pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap 32 orang, diantaranya 7 orang masyarakat, 9 anggota Brimob Den A, 8 anggota Brimob Den B Pelapor Sat III Mabes dan 8 anggota Koramil Tigi  wilayah Kodim 1705. ”Saksi sudah banyak yang dimintai keterangannya, termasuk anggota yang bertugas baik dari Polri maupun TNI dan kini masih didalami,” jelasnya.

Soal insiden penembakan terhadap masyarakat sendiri, Sulistyo mengklaim masih melakukan pendalaman oleh penyidik Reskrim Umum Polda Papua. ”Waktu kejadian, Polda telah membentuk Tim Investigasi yang terdiri dari anggota Reskrim Umum dan Propam Polda, namun kami tidak bisa langsung mengambil kesimpulan siapa pelakunya, karena harus ada hasil uji balistik, periksa saksi-saksi dan seterusnya. Yang jelas masih didalami,” tukasnya.

Selain korban warga sipil, kata Sulistyo, insiden di Wagete juga mengakibatkan jatuh korban dari aparat keamanan yang bertugas, akibat terkena lemparan baru dari masyarakat. ”Jadi bukan hanya korban dari warga sipil, tapi aparat yang bertugas juga menjadi korban dan saat itu jumlah masyarakat sekitar 300 orang dengan membawa senjata tajam dan tradisional,” bebernya.

Sulistyo menambahkan, sweeping tersebut juga merupakan permintaan dari tokoh-tokoh masyarakat setempat yang menyatakan di daerah Wagete marak perjudian dan miras yang menanganggu ketertiban masyarakat.

Atas dasar permintaan masyarakat, aparat kepolisian dibantu TNI melakukan sweeping rutin yang dipimpin langsung oleh Kapolres Paniai, AKBP Semmy Roni Abba. ”Jadi saya tegaskan lagi,  kegiatan rutin aparat keamanan setempat atas permintaan para tokoh masyarakat,”tukasnya. [PapuaPos]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah