-->

Harga Ikan Laut Naik, Mama-mama Penjual Ikan Asar Mengeluh

KOTA JAYAPURA – Mahalnya harga ikan di sejumlah pasar di Kota Jayapura, seperti Pasar Sentral Hamadi, Pasar Youtefa Abepura dan pasar Mama-Mama Papua, membuat pedagang ikan asar berkeluh kesah, karena stok ikan untuk dibuat ikan asar terus menipis.

Bahkan sejumlah pedagang ikan asar di Pasar Sentral Hamadi makin jarang berjualan karena kelangkaan bahan tersebut.

“Semenjak harga ikan laut mahal, harga ikan asar pun ikut naik harga, dan pembelinyapun saat ini cukup berkurang menjadikan transaksi lesu,” kata Yety salah satu penjual ikan asar di pasar Sentral Hamadi.

Diakui, untuk saat ini harga ikan asar jenis cakalang yang ukuran sedang biasanya dia jual Rp25 ribu saat ini naik menjadi Rp35 ribu/ekor, sedangkan untuk ukuran kecil yang biasanya hanya Rp20 ribu saat ini menjadi Rp30 ribu/kg.

Namun, menurutnya, untuk stoknya ikan asar saat ini masih cukup banyak. Hanya saja untuk yang berjualan masih sedikit, hal ini disebabkan karena modal yang dibutuhkan untuk pedagang ikan asar cukup besar, apalagi saat ini harga ikan laut mahal.

Hal yang sama  juga dikatakan Rudi  pedagang ikan asar di pasar Sentral Hamadi, yang berharap agar harga ikan laut segera normal kembali.

Hal sama dialami Mama Maria, yang sehari-hari berjualan ikan asar di Pasar Youtefa, Abepura.

Berbagai alasan dikemukakan penjual ikan di Pasar Youtefa, seperti buruknya cuaca dengan gelombang laut yang tinggi, sehingga nelayan enggan melaut.

“Kalaupun ada penurunan harga itupun sementara sebab harga ikan laut memang belum stabil,  pada bulan ketiga maret biasanya harga ikan laut akan stabil jadi Rp50 ribu,” kata Bahar, penjual ikan di Pasar Youtefa awal pekan ini.

Ditemui terpisah, penjual ikan asar di Pasar Youtefa, Mama Maria mengatakan, ikan asar yang dijual  ke Pasar  oleh  penjual ikan asar harga terendahnya adalah Rp30 ribu untuk ikan asar kecil sementara ikan asar sedang dan besar bisa dijual Rp40-50 ribu.

Namun  Wanita yang akrab disapa Mama Maria itu sedikit jengkel saat memberikan keterangan terkait harga ikan yang tinggi saat ditanya Bintang Papua di tenda jualan ikan asarnya. Mengapa?

Ia pun mengungkapkan, bahwa mahalnya harga ikan laut adalah akibat ulah nelayan yang menggunakan kapal ikan besar (bago-bago) yang membawa ikan asal Bau-Bau dan Bitung.

“Sekarang pengusaha ikan kapal sudah masuk Jayapura, dorang yang bawa ikan dari Bau Bau dan Bitung, ikan itu dibawa dengan kapal disini, padahal Kota Jayapura punya potensi ikan banyak dan tidak perlu lagi datangkan ikan dari luar,” ungkapnya.

Ia pun menyatakan kebingungannya dengan mahalnya harga ikan yang merupakan bahan utama membuat ikan asar.

“Kalau sudah mahal kami beli dari penjual ikan sementara kami, penjual ikan asar setelah beli ikan mentah harus mengasar ikan tersebut untuk di jual ke Pasar Hamadi, Pasar Mama Papua dan Pasar Youtefa Abepura. Kami mau kasih harga ikan berapa?,” ungkapnya.

Hal itu diungkapkan karena, bila belinya sudah dengan harga tingi, maka untuk ikan asar akan lebih tinggi lagi, yang berdampak pada kurangnya pembeli.

Sementara Mama Papua, Yuliance Waromi (59) mengungkapkan, akan ada pertemuan lanjutan antara para penjual ikan pelagis maupun ikan asar dengan pihak Polda Papua dan Dinas Perikanan dan Kelautan untuk membicarakan masalah ini. [BintangPapua]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah