-->

Sekilas Tentang Kepulauan Wayag, Icon Raja Ampat

JAKATA - Papua Barat terkenal akan wisata bahari. Salah satu tempat yang menarik untuk dikunjungi adalah Raja Ampat. Bahkan Raja Ampat lebih dulu dikenal di kalangan wisatawan mancanegara dan merupakan tempat wisata idaman mereka. Letak Kabupaten Raja Ampat terpencil. Namun, kawasan ini menyimpan sejuta keindahan alam, terutama bawah lautnya.

Bahkan, wisata bahari Raja Ampat dikenal turis mancanegara sebagai salah satu dari sepuluh tempat menyelam terbaik di dunia. Keindahan alam ini jelas menjadi andalah Kabupaten Raja Ampat, yang mampu menembus persaingan dunia pariwisata internasional. Kabupaten ini memiliki 610 pulau. Empat di antaranya Pulau Misool, Salawati, Batanta, Waigeo termasuk pulau besar dan hanya 35 pulau yang berpenghuni.

Bahkan, konon hanya 400 pulau yang baru dieksplorasi. Selebihnya, pulau-pulau itu masih perawan. Waktu yang tepat untuk berkunjung ke Raja Ampat adalah bulan Agustus hingga Februari. Saat itu cuaca di sana sangat bagus dan angin tidak terlalu kencang.

Sinyal HP masih agak susah di Raja Ampat karena memang kepulauan yang luas di Raja Ampat sehingga banyak sekali blank spot, di antara banyak operator selular yang masih lumayan ada sinyal adalah Telkomsel.

Di antara semua Pulau di Raja Ampat yang paling terkenal dan menjadi ikon di Raja Ampat adalah Kepulauan Wayag. Ya kumpulan bukit dan gunung karst yang berada di tengah laut inilah yang menjadi ikon Raja Ampat. Karena keindahannya dan hanya ada di Raja Ampat tidak salah jika Wayag menjadi destinasi utama para wisatawan untuk pergi ke Raja Ampat.

Menuju Raja Ampat
Untuk menuju Raja Ampat, kita harus melalui Sorong di Papua Barat. Sampai saat ini penerbangan langsung ke Raja Ampat memang belum ada karena bandara di sana sedang dalam proses pembangunan. Jika ingin mengunjungi Raja Ampat, rajin-rajinlah membuka website maskapai penerbangan yang melayani rute Jakarta–Sorong, seperti Wings Air, dan Express Air.
Kepulauan Wayag di Raja Ampat

Sebaiknya hindari musim libur jika ingin berkunjung ke sana. Harga tiket promo penerbangan sekitar Rp 3.000.000 sekali jalan. Dan, saat musim liburan, tiket pulang pergi Jakarta – Sorong bisa mencapai Rp 5.000.000 hingga Rp 6.000.000.
Setelah tiba di Bandara Eduard Sorong, kita harus berjalan sedikit keluar bandara. Tidak jauh dari bandara, kita akan menjumpai jalan besar menuju Sorong dan pelabuhan. Dari sana carilah angkutan kota berwarna kuning yang menuju Pelabuhan Sorong. Atau, jika ragu, bertanyalah kepada sopir apakah angkutan tersebut menuju pelabuhan. Ongkosnya sekitar Rp 3.000, tetapi turis umumnya dikenakan tarif Rp 5.000.

Sesampainya di Pelabuhan Sorong, kita bisa naik feri cepat ke kota Waisai, Raja Ampat. Harga tiketnya Rp 150.000 per orang. Alternatif lainnya adalah naik speedboat dan kapal rakyat dengan ongkos Rp 120.000 per orang. Waktu tempuh kedua kapal ini sekitar 2 jam. Umumnya feri cepat berangkat pukul 12.00 dan 13.00. Sedangkan kapal rakyat berangkat pukul 14.00. Jadi agar tiba di Sorong sebelum pukul 12.00, kita harus mengambil  penerbangan pertama ke Sorong.

Agar perjalanan tidak menguras biaya, kita sebaiknya pergi berombongan, minimal 8 orang. Dengan begitu biaya sewa kapal akan menjadi lebih murah. Di sini kita tidak membutuhkan sewa mobil, tetapi sewa kapal yang cukup mahal. sewa kapal bermotor mahal di Papua ini dikarenakan langkanya pasokan harga BBM dan kadang harganya selalu berubah.

Ada 2 jenis kapal yang digunakan untuk berkeliling di kepulauan Raja Ampat, kapal nelayan bermotor dan speedboat. Sewa kapal nelayan bermotor yang berkapasitas 2 hingga 3 orang sebesar Rp 1.300.000 hingga Rp 1.500.000 per hari. Tarif kapal speedboat yang berkapasitas 8 hingga 10 orang sebesar Rp 3.500.000 hingga Rp 4.000.000 per hari (sudah termasuk bahan bakar). Tarif sewa kapal ini bergantung harga bahan bakar saat itu di Waisai.
Foto bersama di kepulauan Wayag di Raja Ampat

Biaya ke Raja Ampat ini memang cukup mahal. Bujet yang harus disiapkan sekitar Rp 8.000.000 hingga Rp 12.000.000 per orang. Ingatlah bahwa di Papua semua serba mahal. Jadi jika salah perhitungan dan bujet yang dibawa kurang, kita tentu akan kesulitan selama di sana.

Di Waisai sarana transportasi, akomodasi, dan sebagainya sangat tidak memadahi dan cenderung mahal. Kita pun harus pintar-pintar menawar dan aktif bertanya. Kecenderungan untuk tertipu dan mendapat harga mahal sangatlah besar.

Tempat Makan
Pilihan kuliner di Raja Ampat tidak banyak. Raja Ampat terkenal akan seafood-nya. Namun, warung makan padang dan coto makassar juga bisa kita jumpai, meskipun harganya bisa dua kali Jakarta. Makan mewah memang tersedia di resor-resor, tetapi harganya sangat mahal dan tidak disarankan.

Salah satu makanan khas Papua adalah sagu dan ulat sagu bakar. Favorit saya adalah ulat sagu bakar. Ulat sagu yang diambil dari pohon sagu dibakar matang. Rasanya sangat gurih dan renyah. Selain itu juga ada juga sup kepompong dan bika (kerang) yang berukuran sangat besar. Sayangnya, makanan khas ini tidak diperjualbelikan secara umum. Kita bisa mencicipinya saat festival budaya berlangsung.

Pulau Wayag
Wayag adalah Ikon Raja Ampat, yang datang ke Raja Ampat haruslah mengunjungi destinasi ini. Wayag merupakan pulau terjauh dari Raja Ampat. Oleh karena itu, untuk tiba di tempat ini, diperlukan enam hingga tujuh jam perjalanan dengan speedboat dan harus berangkat pada malam atau subuh. Atau kalau kita ingin mendapatkan banyak momen sebaiknya kita menginap di sekitar area Wayag, ada International Conservation di sini. Kita bisa meminta tolong bantuan mereka untuk mengantar kita berkeliling dan menaiki puncak bukit karst di Wayag.

Pulau berbukit ini berpasir putih dan dikelilingi pulau-pulau kecil lainnya. Untuk mendapatkan foto atau pemandangan yang indah, kita harus menuju puncak bukit yang bisa ditempuh selama satu hingga 2 jam mendaki di karang keras. Dari puncak bukit ini, kita bisa melihat seluruh pemandangan Raja Ampat.
Kepulauan Wayag di Raja Ampat

Perlu diingat untuk menaiki bukit karang dan karst di Wayag sebaiknya memakai sepatu, atau minimal sendal gunung yang ada tali belakangnya. Pasalnya, karst di sini sangat tajam dan berbahaya, selain itu bawalah barang seperlunya saja, jika tidak mampu membawa sebaiknya meminta tolong kru kapal atau guide untuk bisa membawakan barang kita.
Tips memotret di Raja Ampat
1. Alam yang indah di Raja Ampat semua orang bisa memotret bagus, memakai Smartphone saja hasilnya sudah sangat bagus. Yang perlu diperhatikan di sini adalah sebaiknya kita membawa memory card cadangan dan baterai, karena akses listrik yang susah kita akan kesulitan men-charge kamera.

2. Bawalah lensa range 7 mm sampai 12mm untuk memotret landscape karena Raja Ampat merupakan surganya landscape. Lensa wide wajib dibawa di sini.

3. Bawalah tripod karena kita akan banyak menemukan sunrise dan sunset bagus di sini.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah