-->

Dinas Perhubungan Gelar Rapat Penyesuaian Tarif Angkot

KOTA JAYAPURA - Dinas Perhubungan Kota Jayapura, Papua, menggelar rapat penyesuaian tarif angkutan kota (angkot) pascakenaikan tarif solar dan bensin bersubsidi yang diberlakukan sejak Selasa (18/11).

"Kami, saat ini sedang rapat menghitung jarak tempuh angkot sesuai dengan jalur angkutannya," kata Kepala Dishub Kota Jayapura Elby Uneputty di Jayapura, Papua, Rabu.

Ia mengatakan, rapat tersebut digelar di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Papua di pusat Kota Jayapura.

"Jadi kami hitung dulu, semua jarak tempuh trayek angkutan yang ada, disesuaikan dengan kenaikkan BBM, termasuk hal teknis lainnya," katanya.

Elby menyampaikan penghitungan itu harus selesai karena akan dilanjutkan dengan pertemuan di gedung Balai Kota Jayapura dengan para pemangku kepentingan.

"Setelah dihitung kami akan bahas bersama dengan pihak terkait soal penyesuaian tarif angkot, karena kami berkomitmen harus selesai hari ini agar tidak terjadi aksi mogok yang lama oleh supir angkot di kota ini," katanya.

Mengenai para penumpang yang sempat terlantar karena aksi mogok angkot, Elby menyampaikan jika hal itu tidak berlangsung lama karena pihaknya telah mengerahkan 10 bis milik Pemkot Jayapura, tiga bis DAMRI dan sejumlah truk milik TNI dan Polri.

"Kami juga telah mengerahkan sejumlah bis dan truk milik Pemkot Jayapura, Damri dan TNI dan Polri. Personel saya juga sudah menyebar disejumlah titik untuk memantau dan melancarkan arus lalu lintas penumpang yang dibantu TNI dan Polri setempat," katanya

Pantauan di lapangan, Rabu siang, aksi mogok itu dilakukan oleh para supir angkot jurusan Abe-Entrop, Abe-Kotaraja, Abe-Waena dan angkutan antar kota, Abe-Sentani.

Akibat aksi mogok itu, sejumlah warga pengguna angkutan pun sempat terlantar di pinggir jalan, namun hal itu tidak berlangsung lama karena Pemerintah Kota dan Kabupaten Jayapura yang dibantu pihak Polri dan TNI setempat, sigap dengan menyiapkan sejumlah bis dan truk.

Ipul, salah satu supir angkot jurusan Abe-Waena mengatakan aksi mogok yang dilakukan oleh pihaknya karena ingin penyesuaian tarif angkutan pascakenaikan harga BBM.

Jika penyesuaian tarif angkot sudah diberlakukan dan sesuai dengan jarak tempuh, sudah pasti pihaknya kembali melayani para penumpang.

"Kami hanya ingin pihak terkait, bergerak cepat untuk sesuaikan tarif angkot, karena BBM khsususnya bensin sudah naik menjadi Rp8.500/liter," katanya. [Antara]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah