Bentrok Antara 2 Kelompok Pecah di Lampu Merah Sanggeng
pada tanggal
Tuesday 17 February 2015
MANOKWARI — Bentrok antar dua kelompok warga pecah di perempatan lampu merah Sanggeng, Jalan Yos Sudarso, Manokwari, Papua Barat, Senin (16/2/2015) siang. Anak usia sekolah terlihat lebih dominan pada salah satu kelompok ini.
Bentrokan ini dipicu penangkapan salah satu warga Sanggeng oleh anggota Polres Manokwari yang diduga melakukan tindak kejahatan di pasar Tingkat Sanggeng, tak jauh dari lokasi bentrok.
Mendengar adanya penangkapan tersebut, sekelompok warga dari Sanggeng yang tidak terima berniat datang ke lokasi penangkapan tersebut. Melihat adanya massa yang berjalan ke pasar Sanggeng, kelompok warga lain yang berada di sekitar pasar mengira mereka bakal diserang oleh kelompok tersebut sehingga mereka coba menghalau. Akhirnya terjadi aksi saling lempar antar kedua kelompok tersebut. Penggunaan busur juta terlihat di lokasi tersebut.
Polisi baru terlihat di lokasi bentrok sekitar 20 menit kemudian yang langsung melepas tembakan peringatan ke udara. Namun massa yang terlibat bentrok tidak menggubris tembakan tersebut. Aksi saling lempar terus terjadi.
Bentrokan akhirnya reda setelah sejumlah tokoh masyarakat turun ke lokasi untuk menenangkan massa, bahkan sejumlah aparat TNI Angkatan Laut maupun TNI Angkatan Darat dari Kodim 1703 Manokwari terjun ke lokasi untuk menenangkan warga.
Akibat bentrok, perempatan jalan sudarso lumpuh total, Pasar Tingkat Sanggeng dan sejumlah toko di lokasi tersebut, termasuk sejumlah bank memilih tutup.
Sementara itu, salah seorang warga bernama Jufri dilaporkan terkena lemparan batu dibagian wajah, sehingga mendapatkan 5 jahitan di pelipis mata.
Mengantisipasi bentrokan susulan, Polres Manokwari menggelar pertemuan dengan kedua kelompok yang dihadiri tokoh masyarakat, tokoh adat dan sejumlah tokoh agama. [CahayaPapua]
Bentrokan ini dipicu penangkapan salah satu warga Sanggeng oleh anggota Polres Manokwari yang diduga melakukan tindak kejahatan di pasar Tingkat Sanggeng, tak jauh dari lokasi bentrok.
Mendengar adanya penangkapan tersebut, sekelompok warga dari Sanggeng yang tidak terima berniat datang ke lokasi penangkapan tersebut. Melihat adanya massa yang berjalan ke pasar Sanggeng, kelompok warga lain yang berada di sekitar pasar mengira mereka bakal diserang oleh kelompok tersebut sehingga mereka coba menghalau. Akhirnya terjadi aksi saling lempar antar kedua kelompok tersebut. Penggunaan busur juta terlihat di lokasi tersebut.
Polisi baru terlihat di lokasi bentrok sekitar 20 menit kemudian yang langsung melepas tembakan peringatan ke udara. Namun massa yang terlibat bentrok tidak menggubris tembakan tersebut. Aksi saling lempar terus terjadi.
Bentrokan akhirnya reda setelah sejumlah tokoh masyarakat turun ke lokasi untuk menenangkan massa, bahkan sejumlah aparat TNI Angkatan Laut maupun TNI Angkatan Darat dari Kodim 1703 Manokwari terjun ke lokasi untuk menenangkan warga.
Akibat bentrok, perempatan jalan sudarso lumpuh total, Pasar Tingkat Sanggeng dan sejumlah toko di lokasi tersebut, termasuk sejumlah bank memilih tutup.
Sementara itu, salah seorang warga bernama Jufri dilaporkan terkena lemparan batu dibagian wajah, sehingga mendapatkan 5 jahitan di pelipis mata.
Mengantisipasi bentrokan susulan, Polres Manokwari menggelar pertemuan dengan kedua kelompok yang dihadiri tokoh masyarakat, tokoh adat dan sejumlah tokoh agama. [CahayaPapua]