-->

Pemerintah dan PT Freeport Indonesia Sepakat Bangun Smelter di Timika

TIMIKA (MIMIKA) - Pemerintah dan PT Freeport Indonesia menyepakati pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) di Papua yang berlokasi di kawasan industri Timika.

Menteri ESDM Sudirman Said kepada wartawan di Hotel Rimba, Timika, Minggu mengatakan, kesepakatan pabrik pemurnian di Papua itu menjadi bagian tak terpisahkan dari pembangunan "smelter" nasional.

"Kita bangun kapasitas nasional dan akan segera dibentuk tim penelaahan secara nasional," katanya saat membacakan hasil kesepakatan tersebut.

Kesepakatan itu dicapai setelah Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Muljono bersama rombongan melakukan peninjauan langsung ke Papua selama dua hari sejak Sabtu (14/2) hingga Minggu.

Dalam peninjauan itu, Menteri ESDM Sudirman Said melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak pemangku kepentingan seperti DPR, Gubernur Papua Lukas Enembe, Majelis Rakyat Papua (MRP), DPR Papua, Bupati Mimika Eltinus Omaleng serta sejumlah bupati lainnya dan Presiden Direktur Freeport Indonesia Maroef Sjamsuddin.

Sudirman mengatakan, "smelter" di Papua merupakan bagian dari pembangunan kawasan industri yang sedang dipersiapkan Pemprov Papua dan Pemkab Mimika.

Jadi, tidak hanya "smelter", tapi membangun kawasan industri hilir dan industri pendukung lainnya.

Menurut dia, hingga kini Pemprov Papua sedang mempersiapkan industri pengepakan semen (semen curah) yang direncanakan berada di kawasan Pelabuhan Paumako Timika.

Ke depan, industri tersebut akan dikembangkan menjadi pabrik semen mengingat komoditas tersebut dibutuhkan di Papua untuk menunjang pembangunan infrastruktur dan lainnya.

Dalam rangka pembangunan "smelter" dan kawasan industri tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan mencocokan dengan rencana tata ruang nasional.

Freeport selaku perusahaan tambang di Papua juga akan menerobos wilayah-wilayah yang terisolasi melalui pembangunan infrastruktur seperti ruas jalan ke Ilaga Kabupaten Puncak dan Sugapa Intan Jaya.

Sedang, Pemprov Papua dan Pemkab Mimika akan segera menyiapkan tim kerja untuk mengelola kawasan industri yang akan dibangun di Timika.

Tim inilah yang nantinya akan mengontrol siapa saja investor yang akan terlibat kegiatan investasi di kawasan industri di Timika tersebut yang akan menjadi mitra Freeport termasuk dalam hal pembangunan "smelter" dan pabrik semen.

Sudirman berpesan harus ada kaum profesional yang akan bekerja secara penuh untuk menyeleksi mitra-mitra yang layak.

"Tanah Papua harus menjadi tanah yang dikelola dengan baik. Hanya pemain-pemain yang memiliki kemampuan yang akan kita berikan kesempatan untuk terlibat dalam pembangunan di Papua," katanya.

Sedangkan, Kementerian ESDM bertugas untuk segera membentuk tim penelaahan kapasitas nasional di bidang "smelter".

Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM akan mengkaji seluruh kapasitas nasional "smelter" dan akan memetakan kembali kondisi saat ini untuk melanjutkan pembangunan ke depan.

"Dalam dua hingga tiga tahun ke depan `smelter-smelter` yang kita bangun harus sudah mulai berproduksi. Kita tidak menginginkan adanya `over` maupun kekurangan kapasitas," ujar Sudirman.

Ia juga menekankan bahwa isu soal Freeport dan "smelter" tidak lagi menjadi isu politis tetapi menjadi ekonomi untuk pembangunan kesejahteraan rakyat di Tanah Papua dan Indonesia.

"Persoalan-persoalan menyangkut perpanjangan kontrak Freeport, pembangunan `smelter` harus menjadi pendorong kesejahteraan ekonomi. Jangan dipolitisasi karena pendekatanya berbeda. Kalau bicara `smelter` atau Freeport, maka pokok bahasannya soal teknis, bukan politis," ujar Sudirman.

Selain melakukan pembicaraan dengan para pemangku kepentingan, selama dua hari kunjungan kerjanya di Timika, Sudirman juga meninjau lokasi pembangunan "smelter" di kawasan Pelabuhan Paumako dan Amamapare serta potensi energi listrik di Sungai Urumuka, Kapiraya, Distrik Mimika Barat Tengah.

Sedangkan Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono langsung bertolak ke Sugapa Kabupaten Intan Jaya dan Ilaga Kabupaten Puncak untuk meresmikan sejumlah proyek infrastruktur jalan raya trans-Papua dan meletakan batu pertama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro berkapasitas 2x350 KW di Sungai Jila yang nantinya akan dimanfaatkan untuk penerangan warga di Ilaga. [Antara]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah