-->

Democracy Integrity And Peace (DIP) Centre dan Universitas Cenderawasih gelar Talkshow Kebangkitan Pemuda Papua

KOTA JAYAPURA - Pemuda Papua semakin termotivasi untuk bangkit menuju kemandirian agar bisa menjadi calon-calon pemimpin akan datang baik di tingkat daerah maupun nasional.

Hal itu mengemuka dalam "Papua Talkshow" yang bertema `Kebangkitan Pemuda Papua: Peluang dan Tantangannya` yang disiarkan langsung oleh Papua Tv, Selasa malam.

Momentum tersebut diprakarsai oleh Democracy Integrity And Peace (DIP) Centre bekerja sama dengan Universitas Cenderawasih (Uncen).

Acara yang berlangsung sejam lebih itu dipandu oleh Lee Mauri, yang menghadirkan empat orang nara sumber dari Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Uncen Michael Yerisitouw, Ketua Komunitas Pemuda-Pemudi Port Numbay (Kompor) Filep Ireeuw, wakil dari Pemuda Panca Marga (PPM) Papua Berth Wairara, dan Sekretaris DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Papua Sudin Rettob .

"Talkshow" dengan metode dua arah itu, berlangsung alot, dan mencuat beragam pertanyaan yang berkaitan dengan peran pemuda dalam pengembangan ekonomi kerakyataan serta pemberdayaan masyarakat akar rumput, baik pemuda dan mama-mama Papua pedagang kecil untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Sebagian pembicara, menilai bahwa pemuda Papua juga tergolong cerdas namun masih terbelenggu dengan gengsi dan sikap apatis untuk maju, bersaing dan merebut peluang yang ada.

Karena itu dibutuhkan semangat bersama untuk terus berkomitmen dan berpatisipasi aktif dalam membangun daerah.

"Pandangan saya sebagai kader KNPI, ada dua hal yang sedang dialami oleh pemuda di Papua, pertama peduli dan kedua gengsi atau kurang peduli," kata Sudin Rettob, Sekretaris KNPI Papua.

Menurut dia, pemuda yang peduli dan sigap untuk maju serta menyabet berbagai peluang yang ada itu mencapai 80 persen, sisanya 20 persen masih kurang peduli atau gengsi.

"Hal inilah yang akan KNPI terobos, bangun komunikasi dengan semua pihak, jadi mitra pemerintah untuk sambungkan apa yang menjadi kemauan dan yang diimpikan oleh kaum muda Papua," kata Rettob.

Filep Ireeuw dari OKP Kompor berpendapat sama dengan Sudin Rettob.

"Saya sepaham dengan apa yang disampaikan oleh Sekretaris KNPI. Pemuda Papua bisa dikategrikan demikian dan untuk itu perlu kecerdasan emosional dan spriritual dalam menyikapi berbagai persoalan yang sedang mengemuka," katanya.

Sementara, Berth Wairara dari PPM Papua berpendapat lain bahwa era Otonomi Khusus yang sedang berlaku saat ini, kaum muda tidak mendapatkan porsi seperti yang kelompok agama, perempuan dan agama.

"Seharusnya ruang ini dibuka, diberikan kesempatan bagi pemuda Papua untuk berkreasi," katanya.

Sedangkan Michael Yerisitouw wakil dari BEM Uncen mengaku optimis, bahwa pemuda Papua telah bangkit dan mandiri, hal itu bisa dilihat dari terpilihnya Bahlil Lahadia sebagai ketua umum HIPMI dan Rivai Darus sebagai ketua umum KNPI yang sudah sepatutnya dijadikan contoh bagi pemuda Papua lainnya.

"Kalau menurut saya sendiri, lebih optimis, karena kami merasa pemuda Papua sudah bangkit. Contohnya ketua KNPI Rivai Darus dan Bahlil Lahadia di HIPMI yang diketahui mereka adalah anak-anak Papua. Secara umum kebangkitan pemuda Papua harus bangkit dari diri sendiri, saya sendiri secara pribadi bersama rekan-rekan OKP begitu banyak belajat menuju pemuda mandiri," katanya.

Acara talkshow itu dihadiri oleh sejumlah wakil OKP dan mahasiswa dari berbagai kampus di Jayapura, diantaranya OKP dari PMKRI, GMKI, HMI, PPM, GEMAPI dan AMPERA.

Sedangkan wakil dari kampus antara lain, mahasiswa dari STAIN Al Fatah, Universitas Ottow Geisler, USTJ dan Uncen.

Dalam "talkshow" itu, juga mengemuka soal pemblokadean di kampus Uncen, bagaimana pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya persiapkan mama-mama Papua hadapi pasar bebas, dan sejauh mana KNPI Papua mengimplementasikan dan memberdayakan pemuda Papua. [Antara]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah