-->

Lolos Penyidikan, Enny Tan Fere Buka-bukan

KOTARAJA (KOTA JAYAPURA) – Setelah lolos dari jeratan hukum oleh penyidik Polda Papua, Ny Enny Tan Fere yang ditangkap bersama empat anggota Komie Independent Papua (KIP) masing-masing, OB, MES, OS, DF oleh aparat Polres Jayapura, Ny Enny Tan Fere langsung buka-bukaan terkait siapa dan apa yang dilakukan para anggota KIP hingga ditangkap polisi yang ditetapkan sebagai tersangka.

Kepada wartawan di Kotaraja, Jumat (17/4), Ny Enny Tan Fere bercerita panjang lebar perjalannya ke Jakarta hingga kembali ke Jayapura bersama anggota KIP.

Diceritakan, ia berangkat bersama empat orang anggota KIP, masing-masing OB, MES, OS, DF, atas permintaan Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu.

Ia pun mengungkapkan perjalannya hingga bisa bertemu dengan Menhan di rumah putih di Jalan Perintis Kemerdekaan Jakarta, pada 10 April 2015 lalu.

Pertemuan dengan Menhan yang berlangsung cukup kekeluargaan diakhiri dengan rencana pertemuan kembali di Yogyakarta pada Mei 2015 nanti.

Sekembalinya dari Jakarta, diceritakan akan ada penjemputan sebagai tanda terimakasih. “Saya tidak menerima penjemputan itu. Kaka Don Flasi tidak menerima penjemputan itu,” ceritanya.

Tapi ada yang paksakan diri untuk lakukan penjemputan, bahkan dengan atribut kepangkatan sebagai pejabat tinggi di Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB).

Terkait penangkapan yang dipublikasikan dari Humas Polda Papua bahwa ia bersama anggota KIP di Bandara, menurutnya adalah satu kebohongan.

“Aparat tipu. Tidak jemput di bandara, tapi kami diarahkan ke VIP Room. Di VIP Room ada banyak orang yang kayaknya ada jemput pejabat,” lanjutnya.

Karena di VIP Room Bandara penuh orang ia keluar. “Sampai di pagar banyak wartawan. Saya tidak tahu wartawan dari mana dan minta ini minta itu (wawancara),” jelasnya.

Selanjutnya, ia diarahkan ke sebuah rumah makan. “Danramil yang mengarahkan ke rumah makan. Di situ jumpa pers,” ceritanya lagi.

Setelah selesai makan dan minum teh, menurutnya tiba-tiba banyak preman masuk dan mengatakan untuk ikut ke Polres.

Di situ datang Kasat Reskrim Polres Jayapura Wahyudi datang dan mengatakan untuk mengajak bicara-bicara di kantor, karena diinformasinya Ny Anny Tan bawa menlu MSG dan perdana menteri MSG.

“Kami kemudian dibawa ke mobil-mobil terpisah,” jelasnya.

Sampai di Polres, baru ia menunjukkan dokumen-dokumen dari pertemuan dengan Menhan di Jakarta.

Karena penangkapannya dilakukan sepulang dari undangan Menhan, menurutnya ia dan Kemenhan yang paling bertanggungjawab.

“Kalaupun dipenjarakan, penjarakan saya. Kami harus bertanggungjawab. Kami adalah tamu negara,” tandasnya.

Disinggung tentang upaya selanjutnya, bahwa mengenai masalah penangkapan hingga penetapan sebagai tersangka telah dilaporkan ke Kemenhan.

“Balasan yang saya terima melalui SMS, bahwa Menhan masih di Rusia. Jadi saya masih menunggu kembalinya Menhan dari Rusia,” ungkapnya.

Posisinya dalam pertemuan antara anggota KIP dengan Menhan, dikatakannya, ia adalah sebagai penghubung semata, karena ia adalah orang yang sangat dipercaya oleh Menhan dan telah mengenal lama sosok Ryamizard Ryacudu sejak sebelum jadi Menhan.

Empat anggota KIP yang dibawanya, dikatakannya, bahwa mereka semata membawa aspirasi ke Menhan.

Bahkan ia menyatakan ada keanehan-keanehan yang terjadi dalam proses penangkapan. “Dan saya akan praperadilankan semua, Kodam dan Polda Papua,” tandasnya.

Namun semua, menurutnya masih menunggu bagaimana jawaban dari Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu atas laporannya terkait penangkapan dan penahanan empat anggota KIP yang dibawanya. [BintangPapua]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah