-->

Biaya Pembangunan Jalur Kereta Api Manokwari-Sorong Capai Rp 11 Triliun

MANOKWARI - Pemerintah akan membangun jalur kereta di Papua Barat yang menghubungkan Manokwari-Sorong sepanjang 390 Km. Proyek yang targetnya baru akan dimulai 2017 ini akan melintasi kawasan pegunungan di Papua Barat.

Dampaknya, biaya dan waktu pengerjaan proyek ini bisa lebih mahal dan lebih lama bila dibandingkan di Jawa yang infrastrukturnya sudah lengkap. Selain itu, rencananya sepanjang jalur kereta ini akan banyak dibangun terowongan dan konstruksi yang membelah pegunungan. Rata-rata untuk membangun 1 Km rel kereta membutuhkan sedikitnya Rp 30 miliar. Sehingga jika dihitung sekurangnya pembangunan jalur kereta Manokwari - Sorong senilai lebih dari Rp 11 triliun

Sebelum 2017, proyek ini harus melewati berbagai tahapan seperti studi kelayakan, penetapan desain dasar, trase, analisis mengenai dampak dan lingkungan juga pembebasan lahan.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Hanggoro Budi Wiryawan menuturkan tak mudah untuk membangun jaringan kereta di Papua yang banyak pegunungan dan bukit. Hanggoro mengatakan proyek yang anggarannya berasal dari APBN ini diperkirakan akan jauh lebih mahal dari biaya membangun rel kereta sejenis di Jawa.

"Kalau topografi datar itu gampang. Kalau gunung-gunung itu bisa dua kali lipat lebih sulit dan bisa lebih mahal 5 kali," katanya.

Ia mengaku belum bisa memastikan berapa estimasi biaya yang harus dikeluarkan untuk menghubungkan Manokwari dan Sorong melalui rel kereta pertama di Papua. Pihaknya masih sebatas melakukan estimasi saja, karena butuh studi lebih lanjut.

"Saya belum bisa mengestimasi, karena harus selesai kajian, sekarang sedang FS (studi kelayakan) dan masterplan," katanya.

Dalam 5 tahun, Presiden Jokowi akan membangun jaringan kereta luar Jawa sepanjang 3.258 kilometer (km), senilai Rp 234 triliun, termasuk di Papua. Bila terealisasi, maka proyek ini merupakan yang terpanjang pasca era pemerintahan kolonial Belanda.

Selama ini, mayoritas jaringan kereta yang ada saat ini, sekitar 985 km, merupakan peninggalan jaringan kereta era kolonial Belanda. [Detik]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah