-->

Polisi di Papua Harus Lakukan Revolusi Mental

KOTA JAYAPURA - Kepala Kepolisian Daerah Papua, Inspektur Jenderal Polisi Yotje Mende menilai revolusi mental bagi anggota Polri sangat penting untuk mengubah manset, kulturset, budaya dan kebiasaan angota dalam menjalankan tugasnya.

Sebab tanpa disadari, sambungnya, Polri banyak dicemooh, dicela, melakukan pelayanan pilih kasih dan pelayanan disertai pemerasan dalam aplikasi tugas sehari-harinya.  Padahal, sebagaimana tayangan di televisi, fungsi Polri dimasyarkat sebagai pelindung, pengayom, pelayan dan juga penegakan hukum.

Demikian ditegaskan Kapolda Papua dalam sambutan peringatan Isra Miraj bersama umat muslim Polda Papua serta Bhayangkari Polda di Masjid Al Aqsha Mapolda Papua, Kamis (21/5) pagi.

Dikatakan, peristiwa Nabi Muhammad SAW yang diabadikan dalam Kitab Suci Al-Quran Surat Al-isra ayat 1 yang mengandung arti Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hambanya di waktu malam dari masjidil haram ke masjidil aqsha yang dibekali sebagian memperkenalkan ayat-ayat suci.

Hikmah yang terkandung dalam perayaan Isra Miraj ini, tentunya sangat banyak dan juga mengandung arti luas bahkan didalamnya apabila kita menyimak dan melihat setiap peringtan setiap tahun.

Satu diantaranya ialah perintah Allah SWT kepada umatnya untuk melaksanakan Shalat sebagaiman yang dijalankan oleh Nabi Kita Muhammad SAW, karena dengan Shalat, manusia akan dibentuk sikap, ahlak yang mulia.

“Shalat juga untuk melatih mental kita ketika dalam kesibukan kita, karena ketika kita dalam keadaan yang tidka bersemangat, dibuka hati kita untuk menjalankan Shalat. Contoh, pada saat Adzan berkumandan, kita berhenti sejenak menjalankan Shalat untuk membentuk mental kita sebagai Prajurit Polri untuk memberikan Pelindung, Pengayom dan Pelayan Masyarakat melaui keimanan dan katauladanan sesuai ajaran dalam Kitab Suci Al-Quran,” ujarnya.

Ustad Khiyai Haji Julman Mamun, dalam ceramah singkatnya menerangkan babhwa menurut Syariah Islam arti Isra artinya Perjalan cepat Nabi Muhammad SAW dari Masjidil haram ke Palestineyang ditempuh dengan kendaraan onta pada saat itu sekitar 20 hari.  Sedangkan Miraj artinya naiknya Nabi Muhammad SAW dari masjidil Aqsha ke Sidratul Muntaha. [PasifikPos]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah