-->

Polisi Selidiki Tenggelamnya Perahu Motor di Muara Pronggo

TIMIKA (MIMIKA) - Kepolisian Resor Mimika, Provinsi Papua, tengah mengusut penyebab tenggelamnya perahu motor di muara Pronggo, Distrik Mimika Barat Jauh, yang menewaskan seorang warga, pada Kamis (14/5).

Kapolres Mimika AKBP Yustanto Mudjiharso kepada Antara di Timika, Minggu, mengatakan, dalam kejadian tersebut salah seorang penumpang perahu motor bernama Ayong (60) meninggal dunia.

Jenazah korban telah dievakuasi ke Timika pada Jumat (15/5) dan selanjutnya diterbangkan ke Makassar pada hari itu juga.

"Kita belum tahu perahu motor itu milik siapa. Yang jelas kita akan melakukan pengusutan lebih lanjut," jelas Yustanto.

Salah seorang warga bernama Herman menuturkan bahwa perahu motor tersebut terbalik di Muara Pronggo pada Kamis (14/5) sekitar pukul 06.30 WIT. Perahu motor naas itu ditumpangi sembilan orang, termasuk korban.

"Perahu speed boat tersebut baru keluar dari Kampung Pronggo. Begitu masuk muara, tiba-tiba mesin speed boat mati dan seketika terbalik. Delapan penumpang berhasil menyelamatkan diri, sedangkan satu penumpang meninggal dunia," ujar Herman yang ikut menolong korban saat kejadian tersebut.

Herman mengaku tidak tahu aktivitas korban Ayong bersama rekan-rekannya di Kampung Pronggo.

Namun berdasarkan informasi yang dihimpun di Timika, sejumlah warga negara asing asal Tiongkok hingga kini terlibat bisnis usaha pertambangan pasir besi dan emas di Pronggo, Distrik Mimika Barat Jauh.

Ironisnya, keberadaan sejumlah warga negara asing yang terlibat bisnis tambang pasir besi dan emas di Pronggo tersebut hingga kini belum diketahui aparat berwajib, baik Polres Mimika maupun Kantor Imigrasi Tembagapura di Timika.  [Antara]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah