-->

Puluhan Aktivis KNPB Ditangkap di Pintu Gerbang Universitas Cenderawasih

WAENA (KOTA JAYAPURA) – Belasan aktivis dari Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Kota Jayapura ditahan Polres Jayapura Kota pada Kamis (28/5) pagi, ketika mereka hendak lakukan aksi demo di depan gerbang masuk Universitas Cenderawasih Perumnas III, Waena, Distrik Heram.

Para aktivis ini ditahan oleh aparat keamanan karena menyatakan dukungan kepada organisasi negara-negara Pasifik rumpun Melanesia, Melanesian Speardhead Group (MSG) yang saat ini membahas proposal West Papua National Coalition or Liberation (WPNCL) sebagai anggota resmi mereka.

Dari pantauan SP, saat hendak ditahan beberapa aktivis tak terima namun tetap dibawa aparat keamanan sehingga lemparan batu pun terjadi dari pendukung KNPB ke rumah-rumah penduduk yang membuat warga berlarian.

Tak hanya itu membuat ketakutan pada warga, perkuliahan di Kampus Universitas Cenderawasih pun urung dilakukan. Beruntung aparat sigap dan mengendalikan pendukung. Mereka kemudian ditangkap dan dibawa ke Polda Papua, sekitar 50 aktivis yang digelandang di Polresta Jayapura.

"Mereka ini kami tahan karena setelah dilakukan negosiasi mereka tak terima dan lakukan pelemparan batu kepada aparat, hingga kami lakukan penangkapan," kata Kapolresta Jayapura, AKBP Jermias Rontini, kepada wartawan.

Tak hanya itu, para aktivis dinilai tidak punya surat izin keramaian dan surat terima pemberitahuan (STSP) dalam melakukan unjuk rasa.

Menurut Jermias, pihaknya mengikuti arahan yang diungkapkan Kapolda Papua bahwa KNPB adalah organisasi yang dilarang.

"Apa pun aksinya," ujarnya.

Disinggung apa yang akan dilakukan terhadap mereka yang sudah ditahan, Jermias mengatakan akan lakukan penyelidikan dulu.

Sementara itu, di Sentani sekitar 40 massa KNPB Wilayah Sentani terkena razia dalam rangka Cipta Kondisi Kamtibmas oleh Polres Jayapura, yang dilakukan di jembatan Kali Warno tepatnya di samping Hotel Merbau Sentani Kabupaten.

Mereka berencana mengikuti aksi demo damai di DPRP Papua yang mana tidak dikeluarkannya STTP dari Polda Papua serta dianggap mengganggu Kamtibmas karena melakukan aksi longmarch (jalan kaki) di ruas jalan Raya Sentani," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Patrige saat dikonfermasi SP, Kamis (28/5) pagi.

Para aktivis ini membawa lima lembar bendera KNPB yang diikat pada tongkat kayu, satu buah tifa, satu lembar spanduk bertuliskan "Rakyat Papua Secara Resmi Mengundang Jurnalis Asing Lembaga Kemanusiaan Segera Datang ke Papua".

Lalu juga ada 10 lembar pamflet yang salah satunya bertuliskan, "Segera realisasikan perkataan presiden untuk jurnalis asing masuk ke Papua untuk meliput informasi di tanah Papua" [SuaraPembaruan]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah