-->

Satgas KONI Papua Siap Lakukan Pembinaan Olahraga dan Pembentukan Karakter Atlet

KOTA JAYAPURA - Ketua Satgas KONI Papua, Jhony Banua Rouw, SE menegaskan bahwa bahwa dirinya tidak membutuhkan pelatih hebat dalam menyiapkan atlet-atlit menghadapi Pra PON. Saat ini kata dia, Satgas KONI Papua tugasnya melakukan pembinaan olahraga dan pembentukan karakter atlet.

Sosok pelatih hebat, tetapi mentalnya jelek, seperti ini ujar Jhony tidak dibutuhkan Satgas KONI Papua. Oleh karena itu, kalau ada pelatih yang merasa hebat. Sementara mentalnya saja tidak baik. Contohnya, seorang pelatih yang selalu melanggar aturan, tidak disiplin dan selalu meninggalkan latihan. Bagaimana seorang pelatih mau dicontoh atletnya, jika si pelatih sendiri mentalnya jelek.

‘’Jadi sebelum kita lakukan penandatanganan kesepakatan antara KONI, pelatih dan atlet. Kalau ada pelatih yang selalu melanggar aturan, sekalipun dia menurutnya pelatih hebat, saya minta meninggalkan tempat dan tidak melatih atlet lagi. Kami tidak butuh pelatih yang bermental rusak,’’ kata Jhony saat memberikan arahan dihadapan ratusan atlet, pelatih dan pengurus cabor di Hotel Relat, Kamis (21/5) malam.

Menurut Jhony, jangan hanya gara-gara satu orang, rausan atlet jadi rusak. Apalagi kata dia, Satgas KONI Papua saat ini cukup konsentrasi membina ratusan atlet-atlet Papua yang akan terjun menghadapi Pra PON dan PON XIX tahun 2016 di Jawa Barat.

‘’ Pemerintah daerah Papua cukup serius meningkatkan olahraga di tanah Papua. Oleh karena itu, kita harus mendukung sepenuhnya upaya dan keseriusan dari pemerintah. Kami tidak mau anggaran yang begitu besar dikeluarkan, tetapi hasilnya tidak ada. Coba kalau biaya makan, biaya penginapan,  honor atlet, honor pelatih, belum lagi peralatan umum dan peralatan khusus sudah berapa besar biaya yang dikeluarkan,’’ paparnya.

Ia juga sangat menyayangkan sikap dari oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab yang sengaja merusak mesin absen di tempat penampungan maupun di tempat latihan. Demikian juga aturan-aturan yang harus dipatuhi pelatih dan atlet ditempel ditempat latihan disobek-sobek.

Parahnya lagi tandasnya, diduga ada pelatih dan atlet yang mabuk. Tragisnya lagi ribut di tempat latihan. Nah, kelakuan-kelakuan seperti ini setelah kesepakatan ini ditandatangani, maka siapapun dia, tanpa kecuali. ‘’Bila sudah sampai merugikan KONI atau atlet lain, maka sanksinya sudah jelas dikeluarkan dari tempat latihan,’’ tegasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, setelah atlit masuk Training Centre (TC) berjalan, KONI Papua akan memberikan hak-hak pelatih dan atlet.

Demikian juga bila saat Pra PON atlet berprestasi yakni meraih emas, Satgas KONI Papua akan memberikan tambahan dana insentif bagi atlet dan pelatih. Demikian juga sebaliknya nanti, bila prestasi atlet menurun. Misalnya, pada saat PON tahun 2012 lalu meraih emas, kemudian setelah mengikuti kejurnas dan Pra PON, prestasi atlet menurun, maka akan keberadaan si atlet akan ditinjau kembali.

Soal bonus, Jhony tidak berani menjanjikan berapa besarnya, andaikan atlet meraih medali pada Pra PON dan PON XIX di Jawa Barat. Namun yang pasti, ketua harian pernah menyampaikan, jika atlet sukses meraih medali emas, pasti akan dapat bonus. ‘’Hanya saja besarannya saya belum tau berapa jumlahnya,’’ imbuhnya. [Binpa]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah