-->

TNI AL Gelar Bakti Kesehatan di KRI DR Soeharso

KOTA JAYAPURA - Terkait peringatan bergabungnya Papua dengan Indonesia pada 1 Mei, Kapal Republik Indonesia (KRI) dr Soeharso dengan nomor lambung 990 akan melakukan pengobatan gratis bagi masyarakat Papua di Kota Jayapura.

"Ini juga sebagai Bhakti Kesehatan TNI AL kepada masyarakat dari kapal rumah sakit, yang hanya satu-satunya di Indonesia. Pengobatan gratis ini mulai dilaksankan dari tanggal 1 hingga 6 Mei nanti," kata Asissten Operasional Lantamal X, Kolonel Laut (P) Fadelan, Kamis, 30 April 2015.

Menurut Fadelan, pengobatan gratis ini akan melibatkan lebih dari 10 dokter spesialis, di antaranya dokter telinga hidung tenggorokan (THT), gigi, syaraf, mata, kebidanan dan kandungan. Selain itu, ada 40 tenaga medis yang didatangkan langsung dari Rumah Sakit Pusat TNI AL dr Ramlan Surabaya.

Pengobatan gratis ini bekerja sama dengan Kemaritiman RI dan Dinas Kesehatan Provinsi Papua. Dua rumah sakit di Jayapura juga mendukung pengobatan gratis ini, yakni RSUD Jayapura dan RSUD Abepura.

Sejak dibuka beberapa hari lalu hingga Kamis, kata Fadelan, jumlah calon pasien yang terdaftar ikut pengobatan gratis sekitar 500 orang. Dalam pengobatan gratis ini, juga akan dilakukan operasi bibir sumbing, operasi mayor dan minor di antaranya operasi hidrosefalus, operasi hidrokel, operasi hemoroid dan operasi amandel.

Fadelan mengatakan, pengobatan gratis akan dilakukan di dua tempat berbeda di dalam wilayah Kota Jayapura, dari 1 hingga 22 Mei di daerah Pelelangan Ikan, Pasar Hamadi dan 4 hingga 6 Mei di atas KRI dr Soeharso yang bersandar di Pelabuhan Kota Jayapura.

Selain pengobatan gratis, peringatan masuknya Papua ke NKRI pada 1 Mei 2015 ini akan diwarnai beberapa kegiatan sosial dan pawai kebangsaan. Kegiatan itu dilaksanakan di seluruh satuan jajaran Kodam XVII/Cenderawasih di wilayah Papua dan Papua Barat, mulai dari Korem hingga tingkat Kodim.

Pangdam XII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G. Siahaan berharap kepada seluruh masyarakat untuk ikut hadir dan memeriahkannya. "Kegiatan ini milik kita bersama, untuk itu seluruh masyarakat harus ikut serta dan menyambut dengan suka cita perayaan 52 Tahun kembalinya Papua ke Pangkuan Ibu Pertiwi, setelah lepas dari cengkeraman penjajahan kolonial Belanda," katanya, Kamis, 30 April 2015.

Menurut Fransen, kembalinya Papua ke pangkuan NKRI telah diakui seluruh bangsa-bangsa di dunia, baik dari PBB maupun para tokoh Papua, bahkan Sekjen PBB menyaksikan sendiri tentang Pepera dari Merauke sampai di Jayapura dan diputuskan di PBB pada 2 Agustus 1969. [Tempo]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah