-->

Waka Hukum Kodam Cenderawasih, Letkol CHK Abdul Rahman Tewas Bunuh Diri

KAMU (DOGIYAI) Sekertaris KPU Kabupaten Dogiyai, Pilipus Magai mengatakan, pihaknya bersama KPU Dogiyai hingga saat ini belum bisa jalankan aktivitasnya.

"Semua dokumen dan fasilitas kami masih ditahan oleh pejabat yang lama. Hingga saat ini kami belum masuk kantor dan belum jalankan aktivitas kami," kata Magai kepada majalahselangkah.com Senin (04/05/2015) di Nabire.

Kata Magai, seharusnya semua dokumen dan fasilitas diserahkan oleh pejabat lama pada saat dirinya dilantik pada beberapa hari lalu di Aula Polresta Nabire.

Dirinya sudah menyampaikan kepada pejabat lama bersama bendahara KPU Dogiyai yang lama berulang kali, baik secara tertulis maupun lisan, namun tidak ada jawaban yang diberikan kepada pihaknya.

"Sehingga dengan tegas kami minta kepada bendahara KPU lama segera menyerahkan semua berkas yang berhubungan dengan KPPN  agar memrpermudah aktivitas KPU Dogiyai selanjutnya," tegasnya.

Sejauh ini, tambah Magai, dirinya belum mengajukan belum bisa mengajukan gaji KPU dan pegawai di kantor karena pejabat lama belum melaporkan laporannya secara resmi.

"Draft keuangan belum sampai ditangan kami juga termasuk rencana kegiatan keuangan KPU satu tahun kedepan," tambahnya.

Kepada Bendahara yang lama, diminta agar dalam waktu yang dekat dapat menyerahkan segala dokumentas dan fasilitas yang berkaitan dengan keuangan kepada bendahara yang baru.

"Kami sudah bosan di Nabire. Kami mau kerja di Dogiyai karena tempat kerja kami itu di Dogiyai, bukan Nabire. Maka itu, kami meminta dengan tegas kepada bendahara yang lama memahami hal ini dan segera menyerahkan segala fasisiltas itu," katanya dengan tegas. [MajalahSelangkah]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah