-->

DPRP Kutuk Keras Penyerangan Warga BTN Organda

KOTA JAYAPURA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) Yunus Wonda, mengutuk keras aksi penyerangan warga di BTN Organda, Kelurahan Hedam, Distrik Heram, Kota Jayapura yang mengakibatkan tewasnya Ketua RT03/RW04, Fredi Lasahamu, dan salah satu warga setempat Simon Sahuleka, serta mengakibatkan terbakarnnya puluhan rumah di wilayah itu pada (8/6).

“Pembunuhan itu sangat tidak benar. Kami sangat menyesalkan dan mengutuk dengan seenaknya datang membunuh orang seperti binatang. Kami DRP Papua turut berduka atas kejadian yang menimpah warga Organda,” kata Yunus Wonda pada Rabu (10/6).

Pihaknya meminta kepada pihak kepolisian untuk menangkap para pelaku pembunuhan itu dan segera memproses hukum sesuai aturan yang berlaku. Serta mendukung pernyataan masyarakat dari Organda untuk membangun Pos TNI/Polri.

“Demi kenyamanan masyarakat harus dibangun Pos di sana. Bukan hanya kompleks Organda, akan tetapi semua tempat harus ada karena kondisi masyarakat selama ini sudah tidak nyaman,” katanya.

Menurutnya, untuk memberikan dukungan moril kepada kelurga korban, pihaknya akan melakukan kunjungan ke rumah duka. Kami dan beberapa anggota dewan akan berkunjung ke rumah keluarga korban termasuk yang masih di rawat di RS,” katanya.

Yunus mengutarakan, peristiwa yang terjadi di Organda mengajak kepada seluruh warga untuk tetap hidup berdampingan dan saling menghargai satu sama lain.

“Siapapun harus saling menghormati dan menjaga ketertiban dengan baik. Masyarakat pengunungan juga harus membuka diri, bergaul dan beradaptasi dengan masyarakat yang ada dan menjadi sebagai keluarga,”ajaknya.

Ia juga meminta kepada para pelaku tindakan pencurian, pemalangan dan pemerasan untuk berhenti karena tidak ada gunanya melakukan hal itu.

“Tuhan memberikan kita tangan dan kaki untuk bekerja bukan untuk mencuri. Saya minta tidak melakukan tindakan itu,” katanya.

Yunus menambahkan kepada masyarakat yang agar menahan diri sehingga tidak timbul persoalan yang baru.

“Kepada masyarakat pengunungan agar berhenti melakukan tindakan yang emosional. Ada kepolisian, ada RT/RW ketika ada masalah sampaikan kepada mereka, sehingga diselesaikan dengan prosedur yang benar dan sesuai dengan aturan yang ada. Tidak boleh main hakim sendiri. Namun hanya perbuatan oknum tidak boleh menyalakan semuanya,” harapnya.

Namun pihaknya juga meminta kepada masyarakat agar tidak mencap semua orang gunung adalag pelaku kejahatan, karena pelaku hanya oknum bukan semua daerah gunung.

“Kami harap semua bisa menahan diri dan serahkan semuanya kepada pihak kepolisian untuk ditangkap dan diproses hukum sesuai aturan yang berlaku di Negara ini,” tandasnya. [BintangPapua]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah