-->

Feri Pahabol : Negara Lain Kami Kalahkan, Tapi Kami Dikalahkan Negara Sendiri

KOTA JAYAPURA - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) sudah resmi mendapat sanksi dari Federasi Sepakbola Sedunia (FIFA). Hukumannya, Indonesia tidak bisa mengikuti turnamen antar negara baik di level klub maupun tim nasional secara resmi.

Salah satu klub yang terkena dampak langsung dari sanksi tersebut adalah Persipura yang nasibnya saat ini masih belum jelas di Piala AFC.

Sejumlah punggawa Persipura tidak dapat menyembunyikan kekecewaan mereka. Melalui media sosial Twitter beberapa menyalurkan kekesalanya.

Ferinando Pahabol dan rekan-rekan menilai keadaan ini tidak adil bagi mereka. Menurut dia konflik antara PSSI dan Kemenpora yang melahirkan sanksi ini, menjadikan Persipura seolah mendapat hukuman dari negara sendiri.

"Negara lain kami kalahkan, tapi yang mengalahkan kami, negara sendiri," demikian kicauan anggota tim nasional U-23 ini lewat akun @Feri_Pahabol17.

"Kecewa berat! Keluar dari AFC tanpa kalah!," demikian kicauan Robertino Pugliara, gelandang menyerang Persipura, melalui akun Twitter @Robertino_RP10, Sabtu (30/5).

"Jadi sia-sia kah Perjuangan kami di ajang AFC Cup?" tanya Nelson Alom.

Akun resmi Persipura @Persipura_ pun menulis ucapan selamat kepada Pahang FA yang otomatis melaju ke babak perempat final AFC Cup 2015

"Indonesia resmi dibanned oleh FIFA, sudah tak ada lagi kesempatan bertanding. Selamat untuk @FAPahang yang lolos ke babak quarter-final," tulis akun @Persipura_

Kekecewaan Persipura terhadap Pemerintah pun memuncak yang ditunjukkan dengan twit, "Selamat siang Indonesia! Pemain sampaikan perasaan mereka: Jangan terlalu banyak mengumbar janji prestasi kalau bisanya merusak prestasi" dari akun resmi Persipura tersebut.

Lebih jauh Persipura menuliskan kalimat "... Daripada dibantai tiap tanding bola" , mending di bantai sama lawan. Lebih terhormat, daripada dibantai negara sendiri. Aib ah! :D."

Ini merupakan balasan dari pernyataan Menpora Imam Nahrawi di twitternya @imam_naharawi. "Untuk apa memeras kelapa, kalau tdk banyak santannya. Untuk apa menonton bola, kalau skornya sudah diduga?".

Sayangnya larangan FIFA ini seolah-olah ditujukan guna menghadang prestasi Persipura Jayapura, sebab meski dilarang bermain secara resmi, FIFA masih memperbolehkan timnas Indonesia bermain di SEA Games 2015 yang nampaknya akan mencium kekalahan telak akibat ketidakmampuan negara untuk menyelesaikan sengketa berbau politik ini.

Menurut Kapten tim Persipura Jayapura Boaz TE Solossa, semua masyarakat Papua terpukul dengan sikap pemerintah dan wujud kekecewaan itu hingga mengatakan akan melepaskan diri dari wilayah NKRI.

"Kami bagian dari Negara Republik Indonesia, dan itu yang membuat masyarakat Papua agak sedikit kecewa dengan hal ini. Sampai ada yang mengatakan kalau memang tidak bisa urus kami (Persipura dan Papua), biar kami merdeka saja. Pernyataan itu saya rasa sudah pada tingkat emosi yah dari pada seluruh masyarakat," ujar Boaz yang didampingi istrinya Adelina Erice Gedy, ketika ditemui di kediamananya di Perumahan Pemda II Kotaraja, Kota Jayapura, Minggu (31/5).

Dikatakan jika Persipura, semua klub sepakbola Indonesia dan Timnas dilarang ikut kejuaraan resmi di luar negeri. Mengapa timnas U-23 yang akan berlaga di SEA Games 2015 di Singapura diperbolehkan ituk ikut.

"Sangat disayangkan juga, kenapa sampai timnas SEA Games yang baru akan memulai pertandingan, mereka diizinkan bermain. Sedangkan kami, tim Persipura tidak bisa lanjutkan pertandingan ini (AFC Cup), Persib juga demikian, bisa bermain," tuturnya

Menurut dia, yang terjadi saat ini patut disayangkan karena banyak pihak yang dirugikan oleh sanksi yang ditetapkan oleh induk olahraga sepakbola dunia itu, terutama Persipura.

"Tentunya kecewa dengan apa yang dilakukan oleh pemerintah (Kemenpora dan BOPI) terhadap PSSI. Karena tidak ada penyelesaian yang baik dan untuk kami, Persipura khususnya masyarakat Papua. Jangankan masyarakat Papua, keluaraga, anak istri kami sempat kecewa, kami sudah tidak bisa berlaga dan melanjutkan pertandingan lagi," imbuhnya sambil menggendong anak keduanya Anabeth Imanuela Cleopatra.

"Yah sangat disayangkan. Apalagi untuk kami kalangan pesepakbola. Tentunya masyarakat juga sangat kecewa, pertama kali mendengar berita itu. kami sangat putus asa dan kecewa," tuturnya. [Papuanesia]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah