-->

KTT Menteri Luar Negeri MSG 20 Fokus Keanggotaan Indonesia dan Papua Barat

HONIARA (SOLOMON) -  Para delegasi menteri dari enam negara anggota rumpun Melanesia atau Melanesian Spearhead Group (MSG), mengikuti pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) MSG ke 20 untuk para Menteri Luar Negeri di Heritage Park Hotel, Honiara, Kepulauan Salomon pada Senin (22/6).

Direktur Sekretaris Jenderal MSG, Peter Forau saat membuka KTT Para Menlu ini kembali menegaskan kembali fokus perhatian pertemuan yang dihadiri para menteri luar negeri dan pejabat senior dari Indonesia, Papua Niugini, Kepulauan Solomon, Vanuatu, Kaledonia Baru dan Fiji tersebut, bahwa isu Papua Barat merupakan agenda utama yang harus dituntaskan oleh negara-negara serumpun itu.

"Seluruh dunia saat ini sedang melihat kita. Agenda ini yang harus dituntaskan dalam satu minggu ini,"  ungkapnya di.

Ia juga mengharapkan selama pertemuan yang diadakan pada Senin (22/6) hingga Selasa (23/6) nanti, akan ada kesamaan pemikiran dalam membangun konsensus bersama terkait hal ini. Sebab hal ini akan diuji dalam satu minggu ini.  Sehingga hasil dari diskusi forum tersebut dapat memberikan keputusan yang pasti dari keanggotaan Papua Barat melalui organisasi perwakilannya, United Liberation Movement of West Papua (ULMWP).

Saat ini para pemimpin negara di Melanesia sedang terpecah dalam menanggapi penerimaan keanggotaan Indonesia yang saat ini menjadi pengamat dan Papua Barat melalui ULMWP yang diusulkan menjadi anggota penuh.

Sedangkan pada Jumat (19/6) pekan lalu, para pemimpin MSG melalui Pra-KTT para pejabat senior telah membeberkan rincian opsi dari kedua tawaran ini yakni; menerima lamaran dari Jakarta untuk menaikkan statusnya menjadi anggota penuh mewakili Papua, atau menerima ULMWP sebagai anggotaan penuh forum tersebut.

Papua Niugini dan Fiji telah menyatakan penolakan mereka terhadap tawaran untuk menerima ULMWP sebagai anggota penuh. Sebaliknya Vanuatu dan gerakan Kemerdekaan FLNKS dari Kaledonia Baru telah menyatakan dukungannya kepada ULMWP. Sedangkan Solomon memberikan dukungan dengan syarat, ULMWP harus mendapatkan ijin dari Pemerintah Indonesia

Pembahasan agenda yang berlangsung secara tertutup ini sendiri diperkirakan akan berlangsung secara alot. Dan hasil dari putusan ini akan diumumkan bersama oleh para pemimpin MSG termasuk Perdana Menteri Fiji, Voreqe Bainimarama; Perdana Menteri Papua Niugini, Peter O’Neill, Perdana Menteri Solomon, Manasseh Sogavare; Perdana Menteri Vanuatu, Sato Kilman dan Pemimpin FLNKS Kaledonia Baru, Victor Tutugoro. [IslandBusiness/Papuanesia]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah