-->

Maroef Sjamsuddin gelar Buka Puasa Bersama Bimbo dan Wartawan di Kuala Kencana

KUALA KENCANA (MIMIKA) - Manajemen PT Freeport Indonesia (PTFI) pada Jumat (19/6) menyelenggarakan acara buka puasa bersama dengan sejumlah pemimpin redaksi serta awak media baik lokal maupun nasional.

Bertempat di Rimba Golf Club Kuala Kencana, acara yang dihadiri juga oleh Presiden Direktur PTFI, Maroef Sjamsuddin, perwakilan Kementerian Ekonomi, Sumber Daya Mineral (ESDM), Said Dudu ini berlangsung dengan khidmat.

Sebelum melakukan acara buka puasa, presiden direktur bersama para tamu undangan melakukan ngabuburit di Masjid Baitur Rahim Kuala Kencana. Selama ngabuburit, para undangan dihibur oleh artis ibukota, Bimbo yang menyanyikan kidung religi. Selain itu diisi pula dengan ceramah tujuh menit oleh KH Prof Dr Nasarudin Umar, MA.

Dalam ceramahnya, mantan Wakil Menteri Agama Republik Indonesia tahun 2011-2014 ini mengatakan bahwa Allah SWT memuliakan anak cucu Adam sehingga bukan umat muslim saja yang dimuliakan, tetapi semua umat manusia pada umumnya.

Karena itu manusia di bumi harus bersatu, hidup dalam rasa toleransi yang besar abtara satu dengan lainnya tanpa memandang segala bentuk perbedaan yang ada. Jika bahasa dan agama digunakan untuk membangun negeri ini, maka surga akan ddatang lebih awal bagi semuanya mendahului waktunya.

“Lupakan segala bentuk perbedaan yang ada. Apapun agamanya, budayanya, sukunya, pendidikannya atau apapun latar belakang manusia itu, pada hakekatnya kita diciptakan oleh Tuhan yang sama. Sehingga wajib hukumnya semua manusia yang adalah anak cucu Addam ini harus saling hormat-menghormati tanpa perbedaan yang ada,” ujar Nasaruddin.

Sementara itu Presdir Maroef dalam sambutannya mengatakan saat ini merupakan momen bahagia bagi perusahaan yang dapat ditunjukkan kepada para tamu yang kebanyakan merupakan awak media nasional dari Jakarta. Sebab menempuh perjalanan jauh selama 4 jam dari Bandara Halim Perdana Kusuma hingga tiba di Bandara Mozes Kilangin pada Jumat (19/6) merupakan pengalaman berharga mereka, karena dapat melihat lebih dekat kondisi PTFI di areal kerjanya baik di wilayah Lowland maupun Highland.

“Sekarang kita di Kota Kuala Kencana, Kota yang dihuni oleh kurang lebih 400 orang karyawan pekerja Freeport. Sebuah kota kecil yang dulunya disebut New Town, sekarang menjadi Low Land Area hingga ke Portsite,” ujar Maroef.

Kepada awak media yang akan mengikuti tour tambang dan melihat langsung Kota Tembagapura di areal Higland pada Sabtu (20/6) melalui helikopter yang dikelola oleh Airfast milik PTFI dapat menjadikan ajang ini sebagai referensi berharga tentang kondisi perusahaan tambang tembaga terbesar didunia itu. Mereka juga akan mengunjungi sejumlah fasilitas di area tambang, termasuk masjid dan gereja bawah tanah yang baru diresmikan beberapa waktu lalu.

Maroef menyatakan perjalanan itu merupakan bagian dari presentasi perusahaan terhadap media sehingga menampilkan kondisi nyata PTFI melalui kunjungan dan diskusi. Selain juga melihat kendala yang ada dilapangan.

 “Apapun itu, cobaan dan tantangan. Semuanya kembali ke hati nurani kita,” tandasnya. [Timex]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah