Partai Golkar yakin Kuasai 7 Kabupaten saat Pilkada 2015
pada tanggal
Saturday 13 June 2015
KOTA JAYAPURA - Dari 11 kabupaten di Provinsi Papua yang akan melaksanakan pilkada serentak pada Desember 2015 mendatang, Partai Golkar Papua menargetkan telah menguasai tujuh daerah. Hal itu diungkapkan Korwil Papua dan Papua Barat, PLT Ketua DPD I Partai Golkar Papua, Paskalis Kossay.
"Namun, semuanya nanti akan dilihat dari hasil yang akan dicapai,” kata Paskalis pada Jumat (12/6) siang.
Partai Golkar kubu Agung Laksono ini mengatakan, dari sekian banyak calon yang ada, terdapat dua perempuan yang mencalonkan bupati, yakni dari Kabupaten Nabire dan Keerom. Dimana semuanya harus melalui uji kelayakan dan kepatutan yang sedang berlangsung hari ini.
"Tujuan akhirnya tentu akan melahirkan pemimpin-pemimpin daerah yang benar-benar mengabdi kepada rakyat. Selama ini banyak kepala daerah yang tingegalkan rakyatnya, aktivitas di daerah sering jalan di tempat, masyarakat bingung siapa yang harus dilayani, seperti anak ayam kehilangan induk,” ujarnya.
Dikatakannya, dengan waktu yang terus berjalan, pihaknya memilih jalan dulu, daripada menunggu apakah yang menang dari kubu Aburizal Bakrie atau Agung Laksono.
“Kami akan ajukan hasil ini. Kan, nantinya juga akan bawa nama Golkar, entah kubu Aburizal Bakrie atau kubu Agung Laksono. Silahkan, kami sudah siapkan ini,” ujarnya.
Saat ditanyakan, apakah hasil ini akan diterima atau dianggap legal oleh DPP Golkar Pusat? Ditegaskan Paskalis, hal tersebut tidak boleh terjadi.
“Kalau itu terjadi, berarti dapat membuat pandangan yang kurang bagus dan bisa merusak solidaritas kami di bawah. Kami harap bapak-bapak itu lebih negarawan, berpikir untuk kepentingan Golkar, kepentingan membangun daerah, bangun bangsa,” tegasnya. [SuaraPembaruan]
"Namun, semuanya nanti akan dilihat dari hasil yang akan dicapai,” kata Paskalis pada Jumat (12/6) siang.
Partai Golkar kubu Agung Laksono ini mengatakan, dari sekian banyak calon yang ada, terdapat dua perempuan yang mencalonkan bupati, yakni dari Kabupaten Nabire dan Keerom. Dimana semuanya harus melalui uji kelayakan dan kepatutan yang sedang berlangsung hari ini.
"Tujuan akhirnya tentu akan melahirkan pemimpin-pemimpin daerah yang benar-benar mengabdi kepada rakyat. Selama ini banyak kepala daerah yang tingegalkan rakyatnya, aktivitas di daerah sering jalan di tempat, masyarakat bingung siapa yang harus dilayani, seperti anak ayam kehilangan induk,” ujarnya.
Dikatakannya, dengan waktu yang terus berjalan, pihaknya memilih jalan dulu, daripada menunggu apakah yang menang dari kubu Aburizal Bakrie atau Agung Laksono.
“Kami akan ajukan hasil ini. Kan, nantinya juga akan bawa nama Golkar, entah kubu Aburizal Bakrie atau kubu Agung Laksono. Silahkan, kami sudah siapkan ini,” ujarnya.
Saat ditanyakan, apakah hasil ini akan diterima atau dianggap legal oleh DPP Golkar Pusat? Ditegaskan Paskalis, hal tersebut tidak boleh terjadi.
“Kalau itu terjadi, berarti dapat membuat pandangan yang kurang bagus dan bisa merusak solidaritas kami di bawah. Kami harap bapak-bapak itu lebih negarawan, berpikir untuk kepentingan Golkar, kepentingan membangun daerah, bangun bangsa,” tegasnya. [SuaraPembaruan]