-->

Pemda Mimika akan Hentikan Penyaluran Beasiswa 26 Dokter

TIMIKA (MIMIKA) – Sebanyak 26 dokter yang selama ini menerima program beasiswa Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mimika yang tersebar di Provinsi Papua dan Papua barat akan gigit jari setelah Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) kabupaten tersebut menyatakan akan memutus penyaluran dana.

Kepala Sub Bagian (Kasubag) Evaluasi Data dan Advokasi pada Bagian SDM Setda Mimika, Yohanes Tsugumol mengatakan pihaknya akan menghentikan beasiswa tersebut dan hanya akan mendata ulang para penerima pada program Strata Dua (S2) yang sekarang ini sedang melaksanakan tugas belajar di Provinsi Papua dan Papua Barat.

“Kami saat ini menemukan pendobelan nama, khusus dalam program penerima beasisa pada ke 26 dokter yang selama ini dibiayai pemda. Namun saat melakukan verifikasi data. Ternyata dari berkasnya justru tidak ada legalitasnya dan para dokter ini sama sekali bukan orang Papua, diluar Amungme dan Kamoro,” kata Tsugumol.

Jika merasa dirugikan menurut dia, ke 26 dokter itu dianjurkan agar menghadap ke Bagian SDM Pemda Mimika sehingga dapat diketahui legalitasnya. Termasuk kontranya awal juga dengan pihak mana dan tugas dimana saja dokter itu bekerja di Mimika.

Para dokter yang terdaftar ini menurut Tsugumol mulai dari dokter umum hingga dokter spesialis. Sementara data-datanya hanya sebagian saja yang melapor.

“Ternyata dari 26 dokter penerima beasiswa ini bukan bertugas, mengabdi dan melayani masyarakat Mimika, tapi mereka menyebar di seluruh Provinsi Papua dan Papua Barat. Sedangkan yang berhak menerima beasiswa pada program ini adalah anak Amungme dan Kamoro. Setelah itu baru Labeti, yang lahir dan besar di Timika. Apakah dia Papua atau non-Papua mereka akan menerima dengan kategori khusus,” ujarnya.

Tsugumol menyatakan selama ini pihaknya menjalankan program ini sesuai dengan perintah bupati. Namun jika ada pelanggaran seperti yang ditemukan saat ini, pihaknya memiliki hak untuk menghentikan program tersebut secara resmi. Hal ini dilakukan hingga ada petunjuk baru dan setelah melakukan pertemuan dengan 26 dokter ini. [SalamPapua]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah