-->

Pemeran Batu Akik di Kantor Pegadaian Timika Dinilai Mengecewakan

TIMIKA (MIMIKA) - Pameran batu akik yang dilaksanakan Kantor Pegadaian Timika beberapa bulan lalu membuahkan hasil yang mengecewakan bagi peserta, terutama peserta asli Papua.

"Hasil dari pameran batu akik di Timika oleh Kantor Pegadaian TImika beberapa bulan lalu sangat mengecewakan, karena dari sekian banyak peserta pameran yang menunjukan keunggulan batu akiknya, ada dua stand batu akik dari orang asli Papua," keluhan dari salah satu peserta lomba pameran batu akik, Yulia Beanal di Kantor Sentra Pemerintahan, Rabu(10/6).

Hasil pengumuman atas pemenang pameran batu akik itu menurut dia tidak adil karena dirinya sudah bersusah payah membuat batu akiki dengan modal batu akik unggulan. Sehingga dirinya menjadi tidak paham apa yang sebenarnya dinilai.

"Kami memiliki sejumlah batu akik dari beragam daerah di Indonesia yang memang sudah kami kumpulkan sebagai kolektor sejak lima tahun silam. Tapi masuk kategori saja tidak, itu yang kami pikir ini pameran bagaimana danbagaimana juga kriteria penilaiannya," ujarnya.

Padahal dalam pameran batu akik lalu itu, diharapkan adanya hasil pembudidayaan batu akik asli daerah justru dapat dipromosikan sedemikian rupa sehingga memberikan daya beli yang positif kedepannya. Sehingga pada akhirnya, akan banyak masyarakat juga yang bersedia menjdikan kegemaran pengumpulan batu akik ini tidak saja sebagai hobby tetapi juga berpeluang bisnis yang menjanjikan.

"Hasil yang diumumkan malah hanya senior batu akik yang telah memiliki sertifikat saja. Jadi kami berpikir itu hasil penilaian tidak sah karena tidak adil akibat tidak dilakukan secara transparan,” ujar Julia.

Alasannya, dari awal itu juga sudah dikatakan panitia bahwa, hasil dari kegiatan pameran ini diharapkan mampu memberikan support kepada masyarakat Mimika, supaya melirik upaya pemberdayaan putra daerah dalam pengembangkan produksi batu akik dan batu permata.

“Namun, hasilnya justru sama sekali mematahkan semangat seperti ini, bagaimana? Ini tidak sesuai dengan komitmen yang telah disampaikan panitia pada saat itu,” ucapnya spontan.

“Karena dalam pameran itu, panitia mengatakan kalau pameran ini dikhususkan untuk batu akik dari Timika. Alasan itulah yang menyebabkan kami mengikuti pameran tersebut, karena kami mau mengangkat potensi batu akik hasil alam asli Mimika. Terus terang, saya merasa kecewa sekali karena dalam pameran ini, hanya kami dua orang dari Papua yang ikut. Tanp ternyata dalam awal pembicaraan yang tidak sesuai untuk memperhatikan dan mengedepankan hasil batu akik asli Timika,” tuturnya.

Jadi, lanjut Julia Beanal, hasil pemenang pameran batu akik yang telah dikeluarkan panitia pameran, dinilainya tidakl sah dan mengecewakan.

“Kami sebenarnya mau lihat kalau batu akik asli Timika ini bias masuk kategori. Namun kenyataannya tidak jelas, tapi tidak apa karena, kami juga bisa buat pameran yang lebih baik dan prestasius ke depannya. Kami akan berupaya menampilkan hasil budidaya batu akik asli dari Timika memiliki kategori bagus dan layak dinilai juga dalam potensi harga yang menggiurkan,” yakin Julia. [SalamPapua]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah