Pengurus Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakkan Pramuka Papua ingin Pramuka Lebih Berperan
pada tanggal
Thursday 4 June 2015
KOTA JAYAPURA - Pengurus Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakkan Pramuka Papua menginginkan anggota pramuka bisa lebih berperan dalam setiap aspek pembangunan.
Ketua Kwarda Gerakkan Pramuka Papua Christina L Mano, mengatakan, dalam pelaksanaan Rapat Kerja Daerah 2015 akan dirumuskan cara agar pramuka bisa bergerak hingga ke kampung-kampung.
"Sebenarnya kegiatan pramuka sampai ke kampung-kampung dan sekolah-sekolah yang ada di daerah dan cukup berjalan, cuma yang kami butuhkan untuk menjawab agar pramuka lebih eksis lagi, kami dari kwartir daerah akan membuat program pelaksanaan kursus mayor dasar dan mayor lanjutan, itu wajib dilaksanakan oleh kwartir cabang," ujarnya di Jayapura, Kamis (28/5).
Sedangkan kwartir daerah, kata Christina, hanya khusus untuk mengadakan kursus pelatih di tingkat cabang.
"Jadi kita untuk pembinanya yang diharapkan ada di gugus depan mejadi prioritas untuk dilakukan di kwartir cabang," ucapnya.
Pembina di gugus depan, sambungnya, nantinya dapat melath anak-anak pramuka yang pangkalannya sementara ini ada di sekolah-sekolah.
Diakui Christina, di Papua sementara ini belum ada gugus depan teritorial yang bisa dilakukan oleh perusahaan, LSM atau warga, baru ada pangkalan-pangkalan di sekolah-sekolah, mulai tingkat Sekolah Dasar sampai perguruan tinggi.
Dengan adanya kebijakan kementerian yang kembali memasukkan pramuka dalam kurikulum, kata Christina, dapat membantu gerakan pramuka agar lebih bermanfaat bagi masyarakat banyak dan setiap sekolah harus bisa ikut serta.
"Sebenarnya di Kota Jayapura di beberapa sekolah sudah ada yang melaksanakan, namun ada juga yang menyesuaikan dengan kemampuan guru dan sarana yang ada. Karenanya, ketika peraturan itu keluar, otomatis pramuka harus menjadi pioner dalam pelaksanaan kurikulum 2013," ujarnya. [Antara]
Ketua Kwarda Gerakkan Pramuka Papua Christina L Mano, mengatakan, dalam pelaksanaan Rapat Kerja Daerah 2015 akan dirumuskan cara agar pramuka bisa bergerak hingga ke kampung-kampung.
"Sebenarnya kegiatan pramuka sampai ke kampung-kampung dan sekolah-sekolah yang ada di daerah dan cukup berjalan, cuma yang kami butuhkan untuk menjawab agar pramuka lebih eksis lagi, kami dari kwartir daerah akan membuat program pelaksanaan kursus mayor dasar dan mayor lanjutan, itu wajib dilaksanakan oleh kwartir cabang," ujarnya di Jayapura, Kamis (28/5).
Sedangkan kwartir daerah, kata Christina, hanya khusus untuk mengadakan kursus pelatih di tingkat cabang.
"Jadi kita untuk pembinanya yang diharapkan ada di gugus depan mejadi prioritas untuk dilakukan di kwartir cabang," ucapnya.
Pembina di gugus depan, sambungnya, nantinya dapat melath anak-anak pramuka yang pangkalannya sementara ini ada di sekolah-sekolah.
Diakui Christina, di Papua sementara ini belum ada gugus depan teritorial yang bisa dilakukan oleh perusahaan, LSM atau warga, baru ada pangkalan-pangkalan di sekolah-sekolah, mulai tingkat Sekolah Dasar sampai perguruan tinggi.
Dengan adanya kebijakan kementerian yang kembali memasukkan pramuka dalam kurikulum, kata Christina, dapat membantu gerakan pramuka agar lebih bermanfaat bagi masyarakat banyak dan setiap sekolah harus bisa ikut serta.
"Sebenarnya di Kota Jayapura di beberapa sekolah sudah ada yang melaksanakan, namun ada juga yang menyesuaikan dengan kemampuan guru dan sarana yang ada. Karenanya, ketika peraturan itu keluar, otomatis pramuka harus menjadi pioner dalam pelaksanaan kurikulum 2013," ujarnya. [Antara]