-->

Produksi Miras di Mount Hagen Meningkat

MOUNT HAGEN (WESTERN) - Meningkatnya konsumsi dan produksi minuman keras loka (milo) oleh pemuda pengangguran di Western Highlands Province, terutama Kota Mount Hagen, menimbulkan masalah kesehatan besar dan gangguan dimasyarakat.

Meskipun sudah ada upaya oleh penegak hukum untuk menekan aktivitas ilegal ini, masalahnya hal itu masih tetap saja terjadi.

Banyak yang menuding tanggung jawab penegakan ini terletak ditangan para anggota legislatif di provinsi ini guna menemukan solusi guna membatasi orang-orang ini melakukan kegiatan yang melanggar hukum ini.

Sipa Markus, salah seorang warga secara terbuka menyatakan pemikirannya tentang perkembangan miras lokal di provinsi tertua di wilayah Pegunungan Papua Nugini ini.

Dia mengatakan produksi milo di wilayah itu meski dianggap ilegal oleh hukum, tetapi banyak provinsi di PNG terus memproduksi dan mengkonsumsinya.

Dia mengatakan pada kenyataannya, milo hanya membutuhkan biaya yang tidak begitu mahal, dengan jumlah uang sedikit mereka dapat membeli bahan dasar milo seperti gula, ragi atau baking powder dan berbagai macam perisa sebagai bahan untuk mengolah produk akhir mereka.

Hasil dari racikan mereka, dijual kosong plastik botol berukuran 500 ml dengan harga mulai dari K 5 (Rp 24.000) hingga K 10 (Rp 48.000), tergantung pada permintaan.

Dia mengatakan penjualan milo, ibarat menjual seperti kue di jalanan . Sebab pada kesempatan-kesempatan tertentu seprti saat hari Kemerdekaan atau acara besar lainnya, banyak warga lebih memilih membeli bir kaleng bersama dengan milo.

Dia mengatakan produksi sulingan milo juga merupakan sumber pendapatan bagi banyak pemuda pengangguran di kota Mt Hagen dan di tempat lain.

"Mereka yang merasa diabaikan dan terpinggirkan tanpa harapan dan kesempatan dalam hidup, resor untuk kegiatan ini untuk membuat hidup mereka," kata Markus sembari menambahkan bahwa kegiatan ini hanya akan berakhir jika para pemimpin lokal dan nasional membantu pemuda dan menciptakan kesempatan kerja bagi diabaikan pemuda. [CourierPost]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah