-->

Tim Identifikasi Gabungan Polda Papua Olah TKP Penembakan di Kampung Ugapuga

KOTA JAYAPURA - Tim identifikasi gabungan Polda Papua dan Polres Nabire melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi penembakan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) yang mangakibatkan satu warga meninggal dunia dan tujuh lainnya terluka di Kampung Ugapuga, Distrik Kamu Timur, Kabupaten Dogiyai pada Kamis (25/6).

Kabid Humas Polda Papua, Komisaris Besar (Pol) Patrige Renwarin mengatakan, Olah TKP tim identifikasi gabungan pada Minggu (28/6) itu dipimpin Kepala Sub Bidang I Direktorat Reserse dan Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Papua, Ajun Komisaris Besar (Pol) Darma Suwandita.

“Dalam olah TKP, tim berhasil menemukan delapan selongsong peluru kaliber 5,56 milimeter di TKP. Tim juga menghadirkan saksi korban Melianus Mote dalam olah TKP, untuk memperagakan beberapa adegan pada saat terjadi penembakan,” kata Kombes (Pol) Patrige via pesan singkatnya, Minggu (28/6).

Menurutnya, kini jumlah selongsong peluru yang ditemukan di sekitar TKP berjumlah 37 selongsong kaliber 5,56 milimeter, dan satu peluru cats. Katanya, sebelum olah TKP, kepolisian sudah menemukan beberap selongsong, diantarnya, ketika Kapolsek setempat, AKP Edward Hetarua dan anggotanya ke lokasi, Jumat (26/6), mereka menemukan 16 butir selongsong dan sebutir peluru tajam kaliber 6,5 milimeter.

“Saksi korban Melianus Mote kini sedang dimintai oleh tim gabungan Polda Papua di Mapolsek Kamu. Namun mengenai pemakaman salah satu korban yang meninggal dunia, Yoseni Agapa belum ada kejelasan. Namun situasi aman dan masyarakat beraktifitas seperti biasa,” ucapnya.

Pada Kamis(25/6) Orang Tak Dikenal (OTK) melakukan penembakan di Kampung Ugapugam yang mangakibatkan satu warga meninggal dunia dan tujuh lainnya terluka.

Korban tewas bernama Yoseni Agapa (15), dan korban luka-luka yakni Melianus Mote (16), Podepai Agapa (14), Yulius Agapa (17), Yunias Agapa (16), Feri Goo (15), Neles Douw dan Menki Agapa.

Sebelumnya, aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) wulayah Mee Pago, Yones Douw mengatakan, kejadian itu berawal adanya aksi palang mobil dari Nabire menuju Dogiyai, oleh kurang lebih delapan pemuda pada pukul 20:00 WIT. Katanya, mereka minta uang Rp 50 – 100 ribu.

“Para pengendara yang merasa dirugikan melaporkan kepada aparat, dan selanjutnya orang berpakain preman dan bersenjata menggunakan dengan mobil avansa hitam datang ke lokasi,” kata Yohanes Douw beberapa hari lalu. [Jubi]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah