-->

Trukai akan Tingkatkan Produksi Beras untuk Papua Nugini

KONEDOBU (CENTRAL) - Menteri Pertanian Papua Nugini, Tommy Tomscoll menyatakan kepada perusahaan beras di negeri itu untuk memulai investasi dan memproduksi beras.

Pemerintah Papua Nugini akan mengurangi impor dan berfokus pada usaha tani padi lokal serta meningkatkan ketahanan pangan. Hal itu ternyata telah didukung oleh perusahaan dengan menyatakan telah memiliki rencana yang sama untuk beberapa waktu.

Menanggapi perusahaan padi terkemuka di PNG, Trukai, melalui CEO-nya Greg Worthington-Eyre mengatakan bahwa produksi beras di PNG semakin dominan. Ia mengatakan Trukai telah berkomitmen untuk berinvestasi puluhan juta kina dalam produksi padi.

"Jika anda ada didalam masyarakat pesisir, beras merupakan bahan pokok, bersaing dengan makanan laut. Jika Anda berada di dataran tinggi, beras akan bersaing dengan keladi dan ubi jalar," ujarnya.

Beras saat ini memiliki kompetisi yang kuat dan sebagai hasilnya perusahaan memiliki rencana untuk mengembangkan perkebunan padi 6.000 hektare besar di Central Provinsi.

"Beras saat ini bukan lagi sebagai alternatif, karena lebih mudah untuk dimasak. merupakan bagian baik dari standar menu dan menambah vitamin dan nutrisi dalam tubuh kita. Di luar diet sayuran dengan protein lain yang sering dikonsumsi penduduk,"

Perusahaan yang berbasis di Kota Lae, Madang Province ini, duapertiga sahamnya dimiliki oleh Sunrice Australia. Mereka memproduksi bahan-bahan pertanian organik dan telah beroperasi sejak 40 tahun, serta mempekerjakan lebih dari 1.000 orang.

Worthington Eyre juga menegaskan aset lokal perusahaannya termasuk penggilingan padi 200.000 ton-plus dan pabrik pengepakan; 12 pusat pasokan nasional melayani lebih dari 80 distributor grosir dan eceran; 2.300 hektar peternakan Sapi Erap, di mana terdapat program inseminasi buatan untuk meningkatkan genetika ternak bagi produsen ternak sehingga menghasilkan sapi kualitas sangat baik.

"Trukai memiliki pangsa pasar yang sangat besar dan meskipun pasar lokal telah tumbuh sekitar 5 persen sampai 5,5 pesen pertahunnya. Kita tetap melihat adanya pertumbuhan yang baik dalam bidang pertanian. Saat ini sekitar 3,8 persen telah kami dapatkan dan kami melihat bahwa kontrak untuk lebih dekat dengan 3 persen tambahan," tandasnya. [PNGBusiness].

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah