-->

Warga Sarmi Tewas pada Kecelakaan Laut di Sarmi

KOTA JAYAPURA - Seorang warga dilaporkan tewas pada kecelakaan laut perahu motor terbalik yang terjadi di perairan Pulau Liki, Kabupaten Sarmi.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Patrige di Jayapura, Kamis, mengatakan, kecelakaan laut itu terjadi Senin (21/6).

"Korban tewas atas nama Elisa Estris (30), sementara dua korban lainnya merupakan pasangan suami istri yakni Bonyol Sapalo (26) dan Yunita Sawen (23)," ujar Patrige.

Ia menjelaskan, sebelum kecelakaan itu terjadi, Elisa bersama pasangan suami istri itu hendak memancing menggunakan perahu motor miliknya di sekitar perairan kampung tua.

Namun, saat berada di perairan Bararama, air laut mulai bergelombang disertai terpaan angin kencang.

Pasangan suami istri itu kemudian mengajak pemilik perahu untuk menyelamatkan diri namun malah menyuruh suami istri itu lebih dulu bertindak.

Suami istri itu kemudian berenang hingga luput dari maut, dan berupaya mencari pertolongan warga.

"Walaupun rekannya sudah meminta untuk kembali, namun korban selaku pemilik perahu tetap memacu lacu perahunya ke kampung tua," ujarnya.

Untuk menghadapi terpaan angin yang bertambah kencang dan gelombang besar, korban mengarahkan perahu motornya ke arah perairan Tanjung Bobo untuk menuju ke perairan Dabwar.

"Ombak besar dan angin kencang itu menyebabkan perahu terbalik," ujar Patrige.

Setelah mendapat laporan tentang insiden perahu terbalik itu, polisi beserta warga menggunakan tiga unit "speed boat" dan satu perahu motor, melakukan pencaharian, dan sekitar pukul 15.00 WIT korban ditemukan sudah meninggal.

"Jasadnya kemudian dievakuasi ke rumah duka," ujar Kombes Patrige. [Antara]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah