-->

Anggota Koramil Sorong Timur Bantu Petani Bajak Sawah dengan Pola Jajar Legowo

MARIYAI (SORONG) - Sersan Satu (Sertu) Suprihatin, Bintara Pembina Desa (Babinsa) dari Koramil 1704-01/Sorong Timur, Kodim 1704/Sorong, turun ke sawah membantu petani membajak lahan dan melakukan penanaman padi dengan pola "jajar legowo" di Kampung Mariyai, Distrik Mariyat, Kabupaten Sorong.

"Guna mendukung program ketahanan pangan nasional pada percepatan masa tanam ke dua pada 2015, Babinsa di Koramil Sorong membantu warga bajak sawah di Kampung Mariyai," kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Letkol Inf Teguh PR di Kota Jayapura, Papua, Sabtu.

"Jajar legowo" merupakan cara tanam padi sawah dengan pola beberapa barisan tanaman yang kemudian diselingi satu barisan kosong. Tanaman yang seharusnya ditanam pada barisan yang kosong dipindahkan sebagai tanaman sisipan di dalam barisan.

Menurut Kapendam, kegiatan itu dilakukan untuk memberikan motivasi kepada para petani agar segera mengolah lahan sawahnya untuk percepatan masa tanam kedua.

"Selain itu para Babinsa juga selalu memonitor pekerjaan para petani dalam menggarap sawah di wilayah binaannya serta membantu sesuai dengan kemampuannya agar bisa menanam padi dengan baik serta manghasilkan kualitas yang bagus," katanya.

Para Babinsa, kata Teguh, akan selalu turun ke lapangan untuk mengecek kegiatan para kelompok tani, memberikan arahan supaya disampaikan kepada para petani yang ada di kelompoknya masing-masing.

"Memasuki musim tanam II tahun 2015 Babinsa ikut memantau dan terjun langsung ke sawah, membantu para petani untuk segera melaksanakan tahap demi tahap persiapan musim tanam II tahun ini dengan membantu petani membajak lahannya dilanjutkan dengan cara menanam padi yang baik guna mendapatkan hasil panen yang berlipat," katanya.

Masyarakat Sorong, khususnya di Kampung Mariyai sangat termotivasi dengan adanya Babinsa yang langsung ikut terjun di lapangan.

"Para Babinsa dengan tidak bosan-bosannya memberikan penyuluhan dan semangat serta mengimbau para petani dan kelompok tani yang ada di desa untuk secepatnya melaksanakan pengolahan lahan dalam persiapan musim tanam II tahun 2015," katanya.

Hal itu, dilakukan karena kebiasaan para petani setelah masa panen kadang terlambat mengolah kembali lahan sawahnya dengan alasan dan kesibukkan menjemur padi atau gabah hasil panen. Hal ini harus diingatkan dan disosialisasikan agar lahan tidak terbiarkan begitu saja sehingga tidak ada lahan yang nganggur.

"Bila hal ini terus dilakukan maka bisa dipastikan hasil panen petani akan meningkat. Kegiatan itu dilaksanakan sebagai bentuk tugas Babinsa mendampingi para petani dalam bercocok tanam, untuk mewujudkan ketahanan pangan di wilayah sehingga tercipta program swasembada pangan secara nasional," katanya. [Antara]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah