Aparat Keamanan Jaga SPBU Serui Selama Ramadan
pada tanggal
Wednesday 1 July 2015
SERUI (YAPEN) – Belasan anggota TNI dan Polri di Kabupaten Yapen Waropen menjaga Stasiun Pengsian Bahan Bakar (SPBU) di Jalan Stevanus Rumbewas, Kota Serui, Distrik Yapen Selatan.
Menurut Kapolres Kepualauan Yapen, AKBP Wong Niti Hartonegoro hal ini dilakukan guna mencegah adanya kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di kabupaten tersebut.
Dikatakan penjagaan ini juga berfungsi untuk menekan peningkatan aktivitas lintah darat yang dilakukan oleh oknum pejabat pemerintah, pengusaha dan masyarakat yang mengambil untuk dengan cara menjual BBM dengan harga tinggi ketika terjadi kelangkaan.
“Kami akan tindak tegas siapa saja yang mencoba mencari untuk, terutama mereka yang hisap darah masyarakat. Ini yang harus diselesaikan oleh kami termasuk dengan cegah mereka lewat pembelian bbm secara berlebihan,” ujarnya pada Senin (29/6)
Ia mengakui sangat prihatin dengan kondisi yang dialami masyarakat Serui yang seringkali mengalami kelangkaan BBM, sedangkan tiap hari PT Pertamina mengakui telah memberikan jatah stok yang sama dengan kabupaten lainnya di Papua.
“Ini yang akan kami dalami. Kami akan awasi tiap aktivitas di SPBU ini supaya yang membutuhkan saja yang dapat, sedangkan para lintah darat, tidak,” tegasnya.
Dikatakan, pihaknya bersama Kodim Yapen Waropen akan menjaga agar stok bbm tetap stabil hingga akhir Lebaran nanti, sehingga masyakat tidak mengeluh.
“Sebab penumpukan bbm itu adalah kejahatan masyarakat, yang rugikan masyaarkat,” ujar Kapolres.
Hal ini disambut oleh masyarakat, karena banyak keluhan dari masyarakat atas tindak-tanduk oknum aparat dan pegawai mnegara yang tidak sepantasnya dilakukan, diantaranya menumpuk BBM dan menjualnya dengan harga dua kali lipat. Sebab bbm bersubsisdi seharusnya diperuntukan kepada masyarakat bukan kepada pegawai hukum,
Ia juga menyatakan bahwa Polres Yapen akan membongkar mafia BBM bersubsidi di daerah itu, sehingga dapat membantu masyarakat yang butuhkan. [Papuanesia]
Menurut Kapolres Kepualauan Yapen, AKBP Wong Niti Hartonegoro hal ini dilakukan guna mencegah adanya kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di kabupaten tersebut.
Dikatakan penjagaan ini juga berfungsi untuk menekan peningkatan aktivitas lintah darat yang dilakukan oleh oknum pejabat pemerintah, pengusaha dan masyarakat yang mengambil untuk dengan cara menjual BBM dengan harga tinggi ketika terjadi kelangkaan.
“Kami akan tindak tegas siapa saja yang mencoba mencari untuk, terutama mereka yang hisap darah masyarakat. Ini yang harus diselesaikan oleh kami termasuk dengan cegah mereka lewat pembelian bbm secara berlebihan,” ujarnya pada Senin (29/6)
Ia mengakui sangat prihatin dengan kondisi yang dialami masyarakat Serui yang seringkali mengalami kelangkaan BBM, sedangkan tiap hari PT Pertamina mengakui telah memberikan jatah stok yang sama dengan kabupaten lainnya di Papua.
“Ini yang akan kami dalami. Kami akan awasi tiap aktivitas di SPBU ini supaya yang membutuhkan saja yang dapat, sedangkan para lintah darat, tidak,” tegasnya.
Dikatakan, pihaknya bersama Kodim Yapen Waropen akan menjaga agar stok bbm tetap stabil hingga akhir Lebaran nanti, sehingga masyakat tidak mengeluh.
“Sebab penumpukan bbm itu adalah kejahatan masyarakat, yang rugikan masyaarkat,” ujar Kapolres.
Hal ini disambut oleh masyarakat, karena banyak keluhan dari masyarakat atas tindak-tanduk oknum aparat dan pegawai mnegara yang tidak sepantasnya dilakukan, diantaranya menumpuk BBM dan menjualnya dengan harga dua kali lipat. Sebab bbm bersubsisdi seharusnya diperuntukan kepada masyarakat bukan kepada pegawai hukum,
Ia juga menyatakan bahwa Polres Yapen akan membongkar mafia BBM bersubsidi di daerah itu, sehingga dapat membantu masyarakat yang butuhkan. [Papuanesia]