-->

Bank Papua Tidak Raih Keuntungan, Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) akan Genjot Penerimaan Pajak

KOTA JAYAPURA - Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua (Dispenda) Papua  akan terus menggenjot sektor penerimaaan pajak guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di tahun 2015 ini. Apalagi tahun 2014 lalu,  Bank Papua selaku bank daerah tidak memperoleh keuntungan.

Kepala Dinas Pendapatan Daerah melalui Kabid Pengembangan MB Setyo Wahyudi kepada wartawan mengaku, untuk penggenjotan PAD terutama untuk bea balik nama sulit untuk digenjot sedangkan yang lainnya tetap.

"Saat ini justru upaya yang kami lakukan adalah sedang  mencoba perkara pajak air dan  permukaan PT Freeport  yang sedang berperkara. Harapannya di tahun ini, tentunya ada putusan yang seadil – adilnya buat pemerintah dan PT Freeport,"harapnya.

Seperti diketahui saat ini soal pajak pendapatan air dan permukaan pihak PT Freeport sedang diperkarakan di Pengadilan oleh Pemerintah Provinsi Papua.

Jika nantinya perkara ini dimenangkan oleh pemerintah artinya nilai yang didapat  akan memberikan  andil untuk  masyarakat Papua. "Karena uang itu nantinya akan digunakan untuk membangun Papua," ucapnya.

Seperti diketahui Total tahun lalu realisasi PAD Papua  sebesar  Rp. 944 milyar. "Mudah – mudahan tahun ini bisa mencapai Rp. 1 triliun,"harapnya.

Namun dilihat dari lesunya pergerakan ekonomi di Indonesia diharapkan tidak membawa dampak dalam  mendongkrak PAD Papua, dengan catatan kelambatan ekonomi jangan sampai berpengaruh. Sehingga ada upaya lain yakni melalui PT  Freeport Indonesia. Sebab menurutnya tidak adanya deviden dari Bank Papua tahun 2014 harus membuat Dispenda Papua harus lebih giat mendongrak pemasukkan daerah dari sektor lainnya. [PasificPos]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah