-->

Biaya Pendidikan Mahal, Masyarakat Lapor DPRPB

MANOKWARI – Beberapa waktu terakhir tingkat kemahalan biaya pendidikan di Provinsi Papua Barat semakin memperihatinkan, hal ini membuat para orang tua serta masyarakat merasa resah dengan hal tersebut, bahkan sempat mengadukan masalah ini ke wakil rakyatnya di DPR-PB.

Meski mendapat respon positif dari anggota DPR namun hingga kini belum ada action yang dilakukan para legislator untuk menyikapi aspirasi masyarakat yang dialami mereka.

Ketua Komisi D DPR Papua Barat, Ortis Fernando Sagrim, ST saat di konfirmasi WiyaiNews, Kamis (9/7) mengatakan, pihaknya akan langsung ketemu dengan pihak sekolah agar bisa mengetahui apa substansi permasalahannya karena masih mendengar aduan dari satu pihak.

“Informasi yang kita terima ini akan kita croschek ke sekolah yang mahal biaya pendidikannya, bisa jadi pihak sekolah punya alasan kenapa dia harus naikan biaya sekolah mungkin OADnya tidak subsidi yang sesuai dengan permintaan yang mereka minta nah faktor-faktor ini yang harus dicari” kata Ortis Sagrim di Halaman kantor DPR-PB kemarin.

Politisi partai NasDem ini menegaskan, pihaknya akan menyikapi hal ini dengan serius supaya akar dari permasalahan ini akan terungkap supaya dapat diselesaikan dengan baik, maka biaya pendidikan dapat di jangkau.

Lanjut Ortis, meski agenda tahun 2015 DPR Papua Barat yang semakin padat namun mereka berusaha untuk meluangkan waktu supaya mengunjungi semua sekolah di Provinsi. Papua Barat

“Tapi Kami akan mengecek beberapa sekolah di Manokwari sebagai sample agar bisa dilakukan analisa terhadap masalah ini, langkah yang diambil komisi D ini untuk mengecek ada apa dibalik kemahalan biaya pendidikan di Papua Barat” tegasnya. [WiyaiNews]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah