-->

BNPB Klaim Pusat Gempa di Mamberamo Jauh Dari Pemukiman Warga

KOTA JAYAPURA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua belum menerima laporan kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat gempa berkekuatan 7,2 Skala Richter yang terjadi di Kabupaten Mamberamo Raya pada Selasa  (28/7) dini hari.

"Pusat gempanya jauh dari pemukiman warga," kata Ketua BPBD Papua, Didi Agus Prihatno.

Didi mengatakan lokasi pusat gempa berada di hutan belantara dan sekitaran hulu Sungai Mamberamo yang berada diantara Kabupaten Sarmi, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Yalimo dan Kabupaten Jayapura.

Namun demikian, gempa dirasakan oleh warga Papua yang tinggal di Jayapura, Sarmi, Wamena, Sentani, Biak hingga di Timika.

"Laporannya tidak ada korban. Hanya ada yang ke rumah sakit karena merasa takut," kata Didi.

Kerusakan minim juga karena bangunan di wilayah tersebut umumnya terbuat dari kayu yang didesain untuk tahan gempa.

"Bangunan di Papua tahan gempa," ujar Didi.

Sementara itu Sekretaris BPBD Mamberamo, Yonas Taudufu, mengatakan gempa tidak terlalu berdampak terhadap warga Mamberamo yang tinggal di wilayah kota dan kabupaten.

Saat ini BPBD Mamberamo sedang berupaya mencapai pusat gempa dan memantau keadaan di lokasi kejadian. Untuk itu petugas mesti menyeberangi Sungai Mamberano. Namun sulitnya akses menyebabkan pemantauan tersebut baru bisa dilakukan setelah kurun waktu 4 hingga 5 jam.

"BPBD Mamberamo sedang ke lokasi untuk bisa memberikan informasi akurat keadaan di sana," ujar Didi.

Gempa di Papua umumnya sejenis gempa periodik yang lazim terjadi setiap tahun karena adanya pergerakan tanah yang aktif dan labil.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan minimnya dana riset kebencanaan untuk wilayah Papua menyebabkan pihaknya kesulitan untuk menentukan mitigasi bencana.

BNPB mengimbau Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi serta lembaga riset nasional mengalokasikan anggaran untuk riset bencana di wilayah timur.

Sebelumnya Bupati Memberamo Raya, Demianus Kyeuw Kyeuw menyatakan telah memerintahkan kepala distrik untuk segera mengecek dampak gempa bumi berkekuatan 7,2 SR itu.

"Saya sudah perintahkan kepada kepala distrik untuk segera mengecek hingga ke kampung-kampung, apa ada kerusakan atau tidak, atau mungkin korban jiwa, akibat gempa," kata Demianus di Kota Jayapura, Selasa (28/7) pagi.

Hingga saat ini, pihaknya belum mendapat laporan dari mereka tentang dampak gempa yang terjadi pada pukul 06.41 Wita tersebut, karena para kepala distrik dan jajarannya masih di lapangan.

Dia mengatakan, gempa yang dirasakan cukup kuat itu sempat membuat warga terkejut dan panik. Bahkan beberapa warga sempat berlarian ke luar rumah masing-masing karena takut.[CNN/SuaraPembaruan]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah