-->

Dinas Pendidikan Dan Pengajaran Merauke Dukug Bagi Kelanjutan Pendidikan Anak-Anak Aibon

MERAUKE - Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Merauke menyatakan  pihaknya  memberi dukungan bagi kelanjutan pendidikan anak-anak Aibon yang sedang dibina oleh Sekolah Satu Atap Terintegrasi Wasur Kampung di SD YPK Ermasu Merauke.

Dukungan  itu disampaikan  oleh Sekretaris Dinas P dan P Kabupaten Merauke Benhur Rentandatu, ketika  bertemu dan menyaksikan langsung proses belajar mengajar yang sedang dialami  dari anak-anak pemulung dan Aibon  tersebut,  Rabu, (8/7).

Menurut Benhur, anak-anak ini perlu terus didorong dan diberi dukungan untuk tetap sekolah karena mereka juga bagian dari Republik. Jadi tidak boleh dibiarkan. Paling tidak, bisa membaca, menulis dan menghitung.

‘’Kalau saya lihat, mereka punya  semangat untuk sekolah. Kalau tidak punya    semangat tidak mungkin mereka datang. Kita tahu, bahwa anak-anak ini kadang sampai larut malam tidak tidur dan jalan rombongan. Tapi, paginya ternyata ada di kelas,’’ katanya.

Langkah pertama yang harus dilakukan, jelas    Benhur adalah pihak  penyelenggara  memfasilitasi pertemuan dengan orang tua. Orang tua  harus dipertemukan untuk memberikan  semangat kepada anak-anak  tersebut untuk tetap sekolah.

‘’Kita akan bicarakan dengan orang tuanya. Karena orang tua tidak boleh lepas begitu saja. Harus ada dorongan dari orang tua   untuk terus mengawal anak mereka untuk tetap bisa sekolah,’’ ujarnya.

Sementara itu, Kepsek SMP-SMAN Satu Atap Terintegrasi  Formal dan Informal   Wasur Kampung   Sergius Womsiwor, M.Pd, memberikan apresiasi   atas kunjungan yang dilakukan oleh Sekretaris Dinas P dan P tersebut.

‘’Ini harus terus  kita kawal karena anak-anka ini adalah anak-anak bangsa dan Negara, sehingga perlu kita hadirkan pelayanan Negara ditengah-tengah kelemahan mereka di sana,’’ jelasnya.

Ia berharap, kunjungan  ini bisa diwujudkan dalam program yang lebih besar. Sergius Womsiwor juga berharap   Komisi A yang membidangi Pendidikan yang  telah memberi janji kepada pihaknya untuk datang melihat secara langsung di lapangan, benar-benar dapat diwujudnyatakan. ‘’Kami masih menunggu      kapan dari Komisi A DPRD Merauke datang menegok kami sesuai janji mereka kepada kami,’’ tambahnya.

Disebut anak-anak Aibon, karena anak-anak  in telah kecanduan menghisap lem Aibon  dan telah lama putus sekolah. Hampir semuanya berasal dari keluarga dengan ekonomi tidak mampu. [InfoPublik]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah