DPRPB Dorong Peningkatan Kapasitas Lapas Klas II B Manokwari
pada tanggal
Sunday 26 July 2015
MANOKWARI – Wakil Ketua DPR Papua Barat (DPR-PB), Robert Manibuy, SH,MM menuturkan, segera melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi Papua Barat terkait permasalahan Lembaga Pemasyarakatan Klas II b Manokwari.
“Langkah awal, kami akan berkoordinasi baik dengan pemerintah,” ujar Robert Manibuy setelah melihat dari dekat keadaa Lapas Klas II b Manokwari.
Dia mengatakan, fakta di lapangan yang diperoleh dari hasil kunjungan awal ke Lapas Manokwari akan di-follow up lagi kepada pihak-pihak terkait.
“Saya berharap pemerintah provinsi punya hati dan melihat langsung kondisi di Lapas sehingga apa yang menjadi keinginan kita semua. Untuk mendorong perbaikan pada Lapas Manokwari bisa terwujud,” ujarnya.
Disisi lain, kebutuhan mendesak bagi Lapas Manokwari adalah, kendaraan operasional berupa mobil ambulance.
“Permohonan bantuan mobil tersebut tolong segera di sampaikan kepada DPR Papua Barat. Dengan dasar tersebut, kami akan mencoba menjalin komunikasi ke eksekutif sehingga bisa dianggarkan. Hal-hal menyangkut kemanusiaan ini perlu segera disikapi,” ujar Robert,” katanya lagi.
Kepala Lapas Klas II B Manokwari, J. J.Siathen mengatakan, perhatian dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah sangat dibutuhkan. pasalnya, kondisi lapas sangat tidak layak.
Kondisi saat ini, Lapas menampung 267 narapidana sedangkan daya tampung hanya 120 narapidana. Salah satunya kamar bagi narapidana wanita yang berkapasitas 13 orang. Harus diisi oleh 29 orang.
“Kami tetap terapkan sistim pengamanan dengan pola pendekatan kekeluargaan. Dan ini yang memang harus dilakukan termasuk pendekatan jasmani dan rohani sehingga yang dibina bisa menjadi baik,”pungkasnya. [Wiyainews]
“Langkah awal, kami akan berkoordinasi baik dengan pemerintah,” ujar Robert Manibuy setelah melihat dari dekat keadaa Lapas Klas II b Manokwari.
Dia mengatakan, fakta di lapangan yang diperoleh dari hasil kunjungan awal ke Lapas Manokwari akan di-follow up lagi kepada pihak-pihak terkait.
“Saya berharap pemerintah provinsi punya hati dan melihat langsung kondisi di Lapas sehingga apa yang menjadi keinginan kita semua. Untuk mendorong perbaikan pada Lapas Manokwari bisa terwujud,” ujarnya.
Disisi lain, kebutuhan mendesak bagi Lapas Manokwari adalah, kendaraan operasional berupa mobil ambulance.
“Permohonan bantuan mobil tersebut tolong segera di sampaikan kepada DPR Papua Barat. Dengan dasar tersebut, kami akan mencoba menjalin komunikasi ke eksekutif sehingga bisa dianggarkan. Hal-hal menyangkut kemanusiaan ini perlu segera disikapi,” ujar Robert,” katanya lagi.
Kepala Lapas Klas II B Manokwari, J. J.Siathen mengatakan, perhatian dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah sangat dibutuhkan. pasalnya, kondisi lapas sangat tidak layak.
Kondisi saat ini, Lapas menampung 267 narapidana sedangkan daya tampung hanya 120 narapidana. Salah satunya kamar bagi narapidana wanita yang berkapasitas 13 orang. Harus diisi oleh 29 orang.
“Kami tetap terapkan sistim pengamanan dengan pola pendekatan kekeluargaan. Dan ini yang memang harus dilakukan termasuk pendekatan jasmani dan rohani sehingga yang dibina bisa menjadi baik,”pungkasnya. [Wiyainews]